Saturday, December 23, 2006

Golongan yang ditakuti iblis dan didekati iblis

Diceritakan dari Wahab Bin Munabbih bahwasanya ia berkata, Allah Ta 'Ala memperintahkan iblis mendatangi Nabi Muhammad saw dan menjawab apa yang beliau tanyakan, kemudian iblis itu datang dengan menyerupai orang tua yang bertongkat, lalu terjadilah dialog antara iblis dan Nabi Muhammad.

Nabi saw bertanya kepada iblis mengapa ia datang. Iblis mengatakan bahwa Allah memerintahkannya untuk mendatangi beliau. Lalu nabi saw bertanya "Wahai makhluk terkutuk, ada berapa kelompok musuh-musuhmu?" lalu iblis menjawab, Ada 15 kelompok, Berikut golongan yang ditakuti iblis.

1. Nabi Muhammad saw,
2. Pemimpin yang adil,
3. Orang kaya yang rendah hati,
4. Pedagang yang jujur,
5. Orang pandai yang alim yang tenang pembawaannya,
6. Orang mukmin yang suka memberi nasihat,
7. Orang mukmin yang murah hati,
8. Orang yang bertaubat yang tetap pada taubatnya itu,
9. Orang yang benar-benar menjaga diri dari yang haram,
10. Orang mukmin yang senantiasa dalam keadaan suci,
11. Orang mukmin yang banyak sedekah,
12. Orang mukmin yang berbaik budi kepada sesama manusia,
13. Orang mukmin yang banyak bermanfaat bagi sesama manusia,
14. Orang yang pandai Al Qur'an dan selalu membacanya,
15. Orang yang biasa mengerjakan sholat di waktu malam saat orang lain sedang tertidur.

Kemudian Nabi saw bertanya "Siapakah teman-temanmu dari umatku?". iblis pun menjawab bahwa ada sepuluh golongan.

1. Penguasa yang zalim,
2. Orang kaya yang sombong,
3. Pedagang yang curang,
4. Orang yang meminum minuman keras,
5. Orang yang suka menyebarkan fitnah,
6. Orang yang berbuat zina,
7. Orang yang memakan harta anak yatim,
8. Orang yang meremehkan sholat,
9. Orang yang tidak mengeluarkan zakat,
10. Orang yang panjang angan-angan.

Begitulah percakapan antara Nabi Muhmmad saw dan iblis.

Semoga umat muslim di indonesia semakin taat pada Allah dan berusaha untuk tidak termasuk pada golongan teman-teman/pengikut iblis. Amiin


Tuesday, December 05, 2006

Sujudku III

Ketika rindu menyapa
Heningnya waktu,
Mengantar jiwa luruh tersujud
Melebur kesunyian dalam detik-detik waktu
Merunduk terdiam
Menyapa rindu…

Ya Robb…
Luruhku dalam sujud
Memohon mengharap
Mencoba mengais hikmah
Dari tiap lembaran kisah

Ya Robb…
Ingatku akan limpahan rahmat-Mu
Ketika hati dan jiwa bersenyawa
Tak mampu menghitung setiap nikmat-Mu
Harapku ampunan dan maaf-Mu

Ya Robb…
Luruhku melepas sejenak sesak
Mengistirahatkan ruh dalam jasad
Bercerita tentang setiap helaian sajadah
Yang melalui tiap-tiap waktu

Tentang kerinduan…
Yang mengajarkan diri dan hati
Menjadi muslim sejati
Dengan tasbih ia tenang
Dengan takbir ia tenteram

Dengan sholawat ia berurai…
Menghantar alunan rindu pada kekasih-Mu
Di kala jasad laksana tanpa ruh
Tak hidup tak mati,

namun tetap tersenyum memandang hari

Dalam setiap lembaran sujud
ia menyapa rindu...
Kerinduan pada-Mu ya Robb
Kerinduan pada kekasih-Mu
Tentang pertemuan dengan-Mu

Hingga mengalirlah keberkahan dalam diri

Sholallahu robbuna ala nuri mubbin
Ahmada Mustafa sayidina mursalin
Wa ala alihi washobihi ajmain
Sholallahu robbuna ala nuri mubbin

Allahumma sholi ala Muhammad
Ya nabi sholi alaihi wasalim
Ya rosulullah ya habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Kuniakanlah syafaatmu

Saturday, November 18, 2006

Dalam Keterpurukan Bangsaku

Berita pagi ini...
Bangsaku kembali terluka,
belum jua sembuh luka lama,
kini luka lain kembali menyeruak

berita pagi ini, pagi lalu, dan mungkin juga pagi-pagi yang akan datang,
isinya masih tetap sama
tentang luka-luka yang belum jua pulih,
tentang luka-luka yang kian bertambah dengan luka-luka lainnya

Para pemimpin bangsa,
mungkin sudah terlalu lelah,
atau bahkan mungkin sudah mati rasa,
dan mungkin juga malah putus asa

Ya... musibah berkepanjangan silih berganti datang
dari sabang sampai merauke, semua turut merasakan
tsunami, gempa, angin topan, kebakaran hutan, lumpur, banjir
dll, etc, dsb....

Begitu cintanya Allah pada bangsa ini
hingga teguran demi teguran datang tak henti
Namun ternyata para pemimpin-pemimpin bangsa masih belum menyadari
Ketika seorang penjahat perang
Ketika seorang terorist dunia
Ketika seorang penghisap darah umat Islam hendak datang
kemudian di sambut bak raja penuh kejayaan
MasyaAllah...
Ada apa ini...?!?

Dana habis dikeluarkan sampai milyaran
Kebun raya dengan keanekaragaman hayati siap dikorbankan
Apakah para pemimpin bangsa tidak menyadari...?
Atau mungkin sengaja membutakan mata, menulikan telinga, dan hati nurani...?

Lupakah para pemimpin bangsa akan janji-janji mereka?!?
Lupakah para pemimpin bangsa dengan sumpah ketika menuju singasana bangsa?!?
Seakan-akan tidak melihat lagi kondisi bangsa di negeri ini...
Luka bangsaku, luka ulama, luma umat Islam dunia...

Di sana-sini... rakyat berteriak
Ini masalah kemenangan,
Di saat Iman hanya jadi pajangan di lorong-lorong pameran
Ini masalah kemerdekaan,
Di saat keadilan hanya dijadikan tameng kekuasaan
Ini masalah kebebasan,
disaat satu nada bagai suara tak bergema
Ini masalah kebahagiaan,
Disaat kesejahteraan hanya tinggal janji-janji palsu belaka

Pemimpin-pemimpin yang dzolim,
lahir dari masyarakat yang dominan lalim
Pemimpin-pemimpin yang bakhil,
Lahir dari masyarakat yang dominan jahil
Pemimpin-pemimpin yang rusak,
Lahir dari masyarakat yang dominan rusak akhlak

Pemimpin-pemimpin yang bersih,
Lahir dari masyarakat yang bersih hati
Pemimpin-pemimpin yang adil,
Lahir dari masyarakat yang beriman kepada Allah
Pemimpin-pemimpin yang cinta,
Lahir dari masyarakat yang cinta kepada Robbnya

Pemimpin-pemimpin yang beriman,
Adalah pemimpin yang hanya takut kepada Robbnya
Adalah pemimpin-pemimpin yang hanya taat kepada Robbnya
Bukan menghamba pada manusia
Bukan pada sosok yang hina dina
Dengan tangan berlumuran darah

Lantas,
dimanakah pemimpin bangsa dan masyarakatnya berada?



Refleksi penyambutan sang penghisap darah umat Islam
Disaat menjadi saksi karamnya bahtera bangsaku
Pak Sby-Yk dkk, semoga kalian dan bangsa yang kalian pimpin diampuni Allah...
Umat ISLAM menanti pemimpin sejati







Wednesday, November 01, 2006

Kesempurnaan Nikmat Allah

Allah menciptakan matahari dengan sinarnya. Pagi datang dengan segudang berkah. Kita meraih kesehatan dengan tersenyum ketika bangun di pagi hari, seraya melafadzkan hamdallah dan berhusnudzon pada-Nya agar dalam menjalani hari, kita mendapatkan nikmat dan keberkahan atas setiap detik dan helaan nafas yang diberikan Allah.

Ketika di awal hari kita memulai hidup dengan dzikir dan sujud dipertigaan malam-Nya seraya bermunajat memohon rahmat dan kebaikan. Tiada yang disukai hamba-hamba Allah yang beriman selain introspeksi memperbaiki diri dan muhasabah merupakan spirit bagi orang-orang beriman. Dan tiada lain yang paling disukai Allah selain suara-suara hati hamba-Nya yang bangun dipertengahan malam memohon ampunan dan berdo’a pada-Nya.

Allah perintahkan kita untuk menunaikan sholat fardhu 5 waktu. Allah tentukan waktunya masing-masing dengan fadhilah-fadhilahnya (Keutamaan). Allah tetapkan peraturan yang rapi dan sempurna agar kita menjadi hamba-Nya yang disiplin dan teratur memanajemen diri. Sungguh tidak ada sesuatu peraturan yang Allah ciptakan dengan sia-sia dan tanpa perhitungan, dan sesungguhnya perhitungan Allah amatlah cepat.

Fajar menjelang, Allah memerintahkan kita menunaikan sholat shubuh dengan sebelumnya disunnahkan bagi kita menunaikan sholat tahajud. Shubuh adalah awalnya kehidupan, awal waktu dimulainya aktivitas dan rutinitas pada hari itu. Shubuh menyimpan banyak rahasia dan berkah. Shubuh waktu memohon keberkahan untuk menjalani hari itu dan Allah pun telah menjanjikan rizki bagi orang yang bangun meminta pada-Nya di pagi hari. Padanya Allah titipkan waktu Dhuha, agar kita memperoleh kemudahan dalam rizki dan shodaqoh di hari itu.

Ketika Ikhlas Ikhwah Bersinergi Dalam Dakwah II

Seorang ikhwah, sejatinya juga seorang manusia biasa. Hidup diantara hiruk pikuk manusia dengan berbagai macam sifat, karakter, dan tingkah polah. Ikhwah pun juga terdiri dari manusia dengan berbagai macam karakter pula. Umumnya, bagi ikhwah yang perjalanan proses tarbiyahnya baik, mereka tetap bisa menjalankan tugas mulianya sebagai seorang kholifah fil ard. Menjalankan amanah suci dienullah Islam yang mulia nan sempurna. Mengemban amanah sebagai pilar-pilar kebangkitan Islam dalam konsep menyampaikan apa yang telah diperintahkan dan dilarang Allah atau lebih dikenal dengan ”dakwah” dengan konsep tarbiyah rosulullah. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan generasi muda muslim penerus risalah Rosul dari makar kaum kafirin yang hendak menjauhkan generasi muda Islam dari norma-norma Islam yang telah tercantum dalam Al Quran dan hadits, menjaga kesucian dan keaslian Al Qur’an, dan menjaga peninggalan sejarah peradaban Islam. Itulah tugas ikhwah, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah yang munkar dengan prinsip fastakbikhul khoiroh, saling berlomba-lomba dalam kebaikan dengan beramal jama’i, karena sejatinya kemenangan hanya bisa diraih bila ikhwah bekerja bersama-sama.

Hingga Kemenangan Itu Dapat Teraih
”Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Tuhan-nya dipagi dan senja hari dengan mengharap keridhoan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta mengikuti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS Al Kahfi 28)

Istiqomah, adalah satu kata kunci pergerakkan ikhwah di jalan dakwah. Istiqomah pulahlah yang akan menunjukkan kekuatan dan ketahanan seorang ikhwah dalam mengemban amanah dakwah di bumiNya, medan perang para mujahid hingga Islam berkumandang diseluruh penjuru bumi. Dengan istiqomah, kemudian terseleksilah orang-orang yang taqwa.

Istiqomah harus dipandang dari berbagai aspek. Sejatinya istiqomah bermakana kokoh dan tsabat dalam perjuangan, jiddiyah, bersungguh-sungguh memperjuangankan dienullah. Istiqomah hendaklah dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan disertai dengan penanaman akhlaq dan akidah yang benar pada seorang ikhwah. Hal ini tentunya harus mendapat pengawasan yang kontinyu oleh seorang pembimbing murobbi atau murobbiyah selain pengawasan utama yang berasal dari Allah tentunya.

Ketika rosulullah masih hidup, rosulullah saw mentarbiyahi para sahabatnya sekaligus menjadi murobbi bagi para sahabat dan pengikut-pengikut setianya. Rosulullah pun mengajarkan konsep istiqomah pada para sahabat dan pengikutnya. Rosulullah menanamkan prinsip istimroriyah dalam memberikan pemahaman nilai-nilai Islam kepada para sahabatnya dengan sabar dan istiqomah. Rosulullah pulalah yang menjadi energi, spirit, dan inspirasi bagi para sahabatnya dan orang-orang sholih hingga saat ini. Maka seorang ikhwah yang jiddiyah haruslah ittiba’ (mengikuti) pola hidup rosulullah dengan mengamalkan sunnah beliau dan meniru metode dakwah beliau

Seorang ikhwah hendaklah memiliki kepribadian yang tangguh agar ia mampu mengusung kemenangan, dan kepribadian tersebut juga harus dibarengi dengan keshalihan pribadi dan akhlaq mulia. Hal ini hanya dapat teraih bila sang pejuang istiqomah memegang teguh nilai-nilai agama, dan hendaklah ia istiqomah dalam hidayah, istiqomah dalam keimanan dan ketakwaan, istiqomah dalam keikhlasan, istiqomah dalam beribadah, istiqomah dalam jihad fi sabilillah, dan istiqomah dalam kesabaran. Istiqomah harus juga dibarengi dengan kedisiplinan serta tanggung jawab yang besar kepada Allah. Dengan hal ini, insyaAllah kita bisa meraih kemenangan tersebut. Seperti yang telah dijanjikan Allah Rosul dan umatnya dalam Al Qur’an surat Ash Shaffat : 171-173.

”Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi Rosul. (Yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang”

Pelayan Yang Setia
Jika seorang ikhwah mengemban sebuah amanah dakwah, ia akan berusaha memegang amanah tersebut sebaik mungkin, menjalankan tugas-tugasnya dan menjaga adab dalam jamaah. Ini tak terlepas dari kontrol tarbiyahnya. Bila ia tertarbiyah dengan baik, maka ia bisa mengemban amanah dengan baik diberbagai lini kehidupan. Layaknya sebuah gelas yang di isi air terus menerus, maka semakin banyak gelas tersebut diisi, maka air akan memenuhi gelas dan kemudian siap untuk membaginya kepada yang lain meskipun sejatinya dalam hakikat ilmu, hati dan otak manusia tidak akan pernah merasa terisi penuh dengan ilmu namun selalu merasa kurang, tetapi ia memahami bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain, maka meskipun gelas hati dan fikrinya belum terisi penuh, ia sudah siap membaginya dengan yang lain sembari tetap mengisi, memperbaiki dan menjaganya. Ia begitu memahami hakikat dirinya sebagai agen perubahan bagi kemaslahatan umat. Bukan agen suatu lembaga atau negara, namun agen Allah, sekumpulan manusia yang berusaha menjadi pasukan dan pelayan setia-Nya. Semakin baik pemahaman seorang ikhwah, maka semakin baik pula kerja dakwahnya.

Ia mampu mensinergikan cinta, kelembutan akhlaq, kekuatan ruhiyah, hati, jasad, dan fikri secara tawazun (seimbang) dalam menjalankan amanah dakwah yang berada di pundaknya baik sendiri maupun bersama-sama/berjamaah. Ia yakin Allah melihatnya, bersamanya setiap saat, dan melindunginya selama ia berada di jalan Allah. karena ia tau, Allah tidak hanya melihat bagaimana hasil kerjanya, namun juga menilai proses perjuangannya.

Allah adalah tujuannya, Al Qur’an kitabnya
Rosulullah saw qudwah hasanahnya
Jihad fi sabilillah adalah langkah hidupnya
Gugur dengan syahid adalah cita-citanya

Fastakbikhul khoirroh adalah prinsip hidupnya
Keikhlasan menjadi penopang jalannya
Amal menjadi tumpuannya
Pahala adalah imbalan yang dinantinya

3 syawal 1427 H
Robbku senantiasa bersamaku, Allahu Robbul’alamin
Robb, perkenankanlah hamba menjadi bagian orang-orang yang beruntung, berkumpul bersama-sama para nabi dan kaum yang sholih, senantiasa mengingat2Mu, Cinta kepadaMu dan terus istiqomah di jalanMu hingga akhir hayatku. Amiin...
Ketika sendiri di tinggal mudik ditemani teman sejati, Al Qur’an , in Baiti Jannati Rumahku Syurgaku ^_^
Arsip karya pribadi 28 Juli 2006, hanya milik Allah
Tulislah apa yang ada dalam fikiranmu, kamu akan meyibak tabir dan membuka cakrawala dunia ilmu
For my Brother, thank you banget ^_^

Saturday, October 21, 2006

Selamat Hari Raya Idul Fithri, saudaraku ^_^












Indahnya Islam saling berkasih sayang
Tak mengenal kasta, bangsa, dan warna kulit
Hidayah itu datang

Indahnya Islam syamil nan sempurna
Lembut penuh makna
Sejuk dan menentramkan


Taqobalallahu Minna Wa Minkum
Selamat Hari Raya Idul Fithri 1 Syawal 1427 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin


Wednesday, October 04, 2006

Sujudku II



Pernahah merasakan cinta pada Allah?
Hingga benar-benar takut kehilangan-Nya,
Takut dan khawatir bila Dia tak mempedulikanmu
Takut dan penuh harap, hingga air matamu selalu menetes bila mengingat-Nya
Matamu senantiasa sembab dipertengahan sujud malam lailmu
Hingga membekas di pagi harinya, hanya lantaran kau takut kehilangan-Nya
Takut bila suatu saat kau jatuh karena kesalahanmu sendiri,
lantas kau sulit untuk bangkit kembali
----
Saat kau jatuh, Ia kembali membimbingmu dengan penuh kasih
Ia kuatkan dan kokohkan kembali pijakkan kakimu setelah engkau terjatuh
Ia sembuhkan luka-lukamu
Ia gugurkan dosa-dosamu
Ia ampuni segala salah dan khilafmu
Ia bersihkan hatimu dan hidupmu
Ia tenangkan jiwamu
Ia kuatkan hatimu dan azzammu
----

Lihatlah, dengan hati dan jiwamu
Apakah ada hal yang paling indah selain cinta dan khouf penuh harap kepada-Nya?
Adakah yang terindah selain membayangkan bila nanti kau bisa menatap wajah agung-Nya
Sungguh... hanya Allah - lah Yang Maha Indah...
Tak terbayangkan, bagaimana keindahan wajah-Nya
Karena tidak ada yang bisa dibayangkan menyerupai Dia
Dia Yang Maha Indah dan menyukai keindahan
Dia misteri, yang hanya teruntuk bagi para penghuni syurga
Dia Maha Indah, Maha Sempurna, tanpa kekurangan dan kecacatan
-----
Maka, apakah yang menghalangimu jatuh cinta pada-Nya?
Apa yang menghalangimu untuk menikmati munajat dan muroqobatullah?
Padahal Dia-lah yang mengajarimu apa itu hidup
Dia mengajarimu melalui bumi, langit, beserta isinya
Dia mengajarimu melalui akal dan hati, dari dalil naqli dan aqli
Dia membimbingmu melalui mushaf Al Quran yang suci
dan hadits dari Nabi yang mulia
Dia-lah yang menunjukimu saat kau tersesat dalam gelap
Dia-lah yang senantiasa membagi kasih-Nya tanpa pamrih
Maka, nikmat Tuhan kamu manakah yang kau dustakan?
-----

Allahuakbar..... Allahuakbar...... Allah Maha Besar
Hanyutku dalam hening membayangkan pertemuan dengan-Mu...
Sedang diri masih penuh noda dan dosa
Ampunilah Ya Allah... Ya Rohman... Ya Rohiim... Ya Ghofar.... Ya Kholik...
Indahnya Engkau dan Islam, yang telah Engkau ciptakan dengan kesempurnaan
Indahnya damai dalam Islam
Lembut dan berkasih sayang dalam Islam
Ketenangan dan ketentraman dalam Islam
Kesejukan dan kehangatan dalam Islam
Islam syamil, Islam memberi solusi
Islam permata, Islam mahkota, Islam cahaya...
-----

Maha Suci Allah dari segala kecacatan,
yang memiliki segala-galanya,
yang Maha Suci dari segala sifat kekurangan,
dan sungguh Maha Suci Allah dari segala sifat kekurangan.

Ya Allah, kami berlindung pada-Mu dengan keridhoan-Mu jauh dari kemurkaan-Mu
Dan kami mohon perlindungan kepada-Mu dengan penyelamatan-Mu dari siksa-Mu

Ya Allah jadikanlah niat kami lurus karena-Mu
Jadikanlah cinta dan harap kami hanya bertumpu padaMu
Bimbinglah hati-hati kami agar hanya Engkau lah yang senantiasa bertahta di hati
Istiqomahkanlah kami dan perkenankanlah Egkau memilih kami
menjadi hamba-hamba Mu yang Kau sucikan
dan dengan idzin Mu, idzinkanlah kami tuk bisa menatap wajah Mu, berkumpul dengan para nabi dan orang-orang sholih, penikut-pengikut setia-Mu, hingga akhir zaman... Amiin...


Hambamu yang kecil mengemis kasih-Mu
di penghujung Romadhon syahdu

Monday, October 02, 2006

Cahaya Di Atas Cinta

Ada cinta putih di taman ilmu...
Kuncupnya baru tumbuh, dan merekah syahdu
Tersirami embun pagi nan lembut menyentuh
Kan ku jaga semampuku, hingga kuncup mekar
Mengharumi taman-taman ilmu
-----

Hatiku berdegup kencang saat pertama kali bertemu. Melihat wajah-wajah itu. Membayangkan kami akan sering bertemu dan berbagi. Ku tatap lekat-lekat wajah lembut, polos, dan lugu. Wajah-wajah penuh makna, sarat dengan kehalusan jiwa dan kecintaan terhadap Robbnya.

Merekalah bunga-bunga indah nan merekah. Merekalah mujahidah-mujahidah tarbiyah penerus perjuangan dakwah para nabi. Mereka anashirut taghyir, yang akan menjadi pejuang - pejuang setia-Nya. Mereka... mujahidah sholihah pertama di taman tarbawiyahku.

Pertemuan demi pertemuan pun berlanjut. Semakin intens setiap minggu. Menjadikan kami kian akrab dan rindu untuk bertemu. Bila waktu pertemuan itu tiba, mereka selalu menyambut dengan hangat dan bersemangat. Belum jua aku sampai di rumah Allah tempat kami mengkaji kalam-Nya, mereka telah menyambut dari jauh dengan senyum merekah bahagia, bahkan ada pula yang berteriak memanggil namaku kemudian berlari menghambur ke dekapanku.

Senyum, salam, sapa, sopan, dan santun menjadi penghias tiap pertemuan kami. Kehangatan ukhuwah dan cinta karena Allah terasa sangat dalam dan sarat makna. Sulit di devinisikan dengan kata-kata, namun cukup terasa indah di hati. Ya... cinta karena Allah, Rosul, dan jihad di jalan-Nya.

Banyak hal dan pengalaman indah kami hadapi bersama. Mulai dari mengkaji ilmu-ilmu suci Islam dan sejarah para nabi. Sampai pada praktik langsung dari materi teori, games-games unik dan menyemangati, rihlah, berbagi dengan yang kurang mampu, dan kuatnya ukhuwah yang menyentuh relung-relung qolbu. Begitu banyak pengalaman indah, hingga tak bisa diurai satu persatu. Semua tersimpan dalam hati dan memori kami.

Mereka mengajariku banyak hal dan memberi berbagai pengalaman baru. Pengalaman saling berbagi. Sehingga senantiasa memotivasiku untuk menambah ilmu dan membaginya tanpa syarat apapun, yaitu sebentuk cinta yang tulus dikarenakan Allah semata dan berlandaskan ikatan aqidah. Cinta setelah cinta yang utama, cinta kepada Allah, rosul, dan jihad di jalan-Nya. Yaitu cinta kepada sesama mukmin. Cinta yang mampu memompa semangat tuk terus berjuang meraih mardhotillah.

Ya... karena mereka adalah gelas cantik pertamaku. Gelas hati, tempatku berbagi dan menuangkan ilmu yang ku peroleh dari proses tarbiyahku. Mereka yang memberi berjuta pengalaman indah dan bermakna. Merekalah madrasah tarbiyahku, setelah liqo'at tarbawiku. Merekalah bunga-bunga sholihah di taman tarbawiyah yang menjadi inspirasi baru untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Tak terasa kebersamaan kami telah menginjak usia lebih dari satu tahun. Ada yang datang, dan ada yang pergi. Sebagai petunjuk Allah memilih siapa saja yang Ia kehendaki untuk terus istiqomah di jalan-Nya.


Setahun lebih bersama Pasukan Shubuh
Palembang, tanah mujahadah tarbawiyahku
Allah Sumber Kekuatan dan Inspirasi
Allah Sumber Energi dan Cinta

Hikmah Puasa

Romadhon Sebagai Wujud Kasih Sayang Allah


Romadhon merupakan bulan penuh berkah nan penuh ampunan. Bulan ibadah, dimana di dalamnya kita dianjurkan melaksanakan qiyam dan shiam, serta memperbanyak membaca Al Qur'an, karena di bulan keutamaan ini, Allah meninggikan derajat ibadah dan mengampuni dosa-dosa.

Bulan Pahala dan Penghapus Dosa
Bulan Romadhon berarti bulan panas, karena pada bulan ke-9 dalam kalender hijriyah ini dosa-dosa dihapuskan, dibakar dengan perbuatan-perbuatan baik. Hal ini dilakukan untuk menghapus dosa-dosa masa lampau yang hanya diberikan pada umat Nabi Muhammad saw, tidak pada umat sebelumnya dan umat-umat yang lain. Seluruh umat muslim menanti kedatangan bulan penuh berkah ini karena berjuta pahala keutamaannya.

Bulan Ibadah dan Tarbiyah
Allah menyediakan satu malam yang paling istimewa dengan menghidupkan malam-malam romadhon dengan malam-malam ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Umat muslim yang khusyuk beribadah pada malam-malam bulan romadhon memahami bahwa pada bulan ini dibukakannya pintu-pintu syurga dan potensi syetan di belenggu. Sehingga bagi yang berpuasa, ia akan teringat bahwa ia sedang berpuasa pada saat dia akan melakukan suatu perbuatan dosa. Dengan puasa, potensi syetan menjadi lumpuh. Selain itu juga bisa mendidik manusia untuk mengendalikkan lisan dan perbuatan-perbuatan buruk.

Bulan Romadhon disebut juga penghulu bulan karena berlipat gandanya pahala pada bulan ini hingga tidur pun dinilai sebagai pahala. Tadarus Quran menggema ke seluruh jagat karena Al Qur'an diturunkan dalam malam lailatul qodar sebagai petunjuk manusia, sholat sunnah memiliki keutamaan pahala seperti sholat wajib, dan masjid-masjid pun dipenuhi tamu-tamu Allah serta menjadi syiar silaturrahmi. Romadhon merupakan training untuk menjadi murid Nabi Muhammad, dan Pengawasnya adalah Allah Yang Agung.

Bulan Sejarah Perkembangan Islam
Selain itu, di bulan Romadhon juga tertoreh sejarah-sejarah besar dalam perkembangan Islam yaitu dilantiknya Muhammad menjadi nabi, dan Nabi Muhammad menjadi Rosul.

Perang badar pun terjadi pada bulan romadhon. Pada perang dasyat ini pasukkan umat muslim amatlah sedikit bila dibandingkan dengan pasukan kafirin, yaitu 1 : 70 orang. Nabi tidak diperkirakan menang karena keterbatasan pasukkan dan persenjataan. Namun Allah berkehendak lain karena Nabi berdo'a memohon kepada Allah, "Ya Allah, jika kami kalah, maka siapa lagi yang akan melanjutkan Islam". Subhanallah... permohonan Nabi dikabulkan Allah dengan melimpahkan kemenangan kepada pasukan Islam. Tentara kecil Rosul pun meraih kemenangan.

Beberapa peristiwa penting lainnya yang menjadi sejarah perjalanan Islam juga terjadi di bulan romadhon, diantaranya Fathu Mekah tanpa setetes darah pun, dan penaklukan negeri-negeri Islam seperti Spanyol dan Afrika.

Bulan Sosial
Demikian Romadhon Allah ciptakan sebagai bulan terbaik dari seribu bulan, karena pada bulan ini disebarkannya kesempatan yang luas untuk berbuat baik bagi sesama dan membawa kedamaian. Keikhlasan dan ketulusan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai rangkaian penyempurnaan ibadah, maka kita diwajibkan bershodaqoh guna mensucikan harta yang telah diperoleh. Nabi Muhammad saw mengajarkan kita saling berbagi kebahagiaan dan kegembiraan kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu. Dengan demikian, tercipta ikatan ukhuwah dan solidaritas yang kuat bagi sesama muslim yang muncul dari keimanan dan akhlaqul kharimah karena semua menjadi ibadah kepada Allah.

Bulan Menuju Sehat
Dalam Sebuah Hadits Rosulullah besabda "erpuasalah kamu niscaya kamu akan sehat". Pada bulan ini, kita juga bisa merasakan hikmah kesehatan, karena organ-organ pencernaan yang biasanya bekerja terus-menerus, diberi waktu untuk beristirahat. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada bulan romadhon, banyak rumah sakit yang sepi pasien.


Romadhon Menggema
Gaungnya terdengar
hingga ke seluruh penjuru dunia

Lafadz Al Qur'an terlantun indah
Penyejuk hati, pembasuh jiwa

Penduduk langit dan bumi
Merunduk memuji asmanya
Sambut Romadhon nan suci mulia


Dengan demikian, bulan romadhon juga disebut sebagai bulan JIHAD, maka dari itu jangan menyia-nyiakan kesempatan terbaik ini dan beribadahlah sebaik-baik mungkin karena belum tentu usia kita sampai pada romadhon selanjutnya.


Wednesday, September 20, 2006

Ketika Ikhlas Ikhwah Bersinergi dalam Dakwah I

Seorang ikhwah, wujud yang di balut daging, sama halnya dengan manusia umumnya. Bedanya, mereka adalah orang yang tertarbiyah, yang selalu berusaha untuk mentarbiyahi dirinya dan berusaha mencapai tazkiyah.

Seorang ikhwah, yang telah mengalami proses pendewasaan tarbiyah, dan banyak bergulat dengan medan dakwah serta memiliki banyak pengalaman, tentunya akan memiliki kekuatan, tidak hanya ruhaniyahnya saja, namun juga kokoh dan tsabat dalam perjuangan. Ibarat cahaya yang benderang di tengah-tengah gelapnya malam. Ia terus berusaha menerangi sekitarnya, dan membagi cahayanya pada lingkungan sekitarnya.

Seorang ikhwah pun bisa saja jatuh. Saat-saat dimana mereka beristirahat dari hiruk pikuk yang terkadang melelahkan yang tidak hanya menguras tenaga, fikiran, namun juga harta bahkan waktu luangnya bersama keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekatnya.

Seorang ikhwah hanyalah manusia. Ia tak luput dari kesalahan dan dosa-dosa, karena ia hanya manusia, yang punya rasa dan asa, punya emosi dan intelegensi, punya naluri dan hati. Ya, hanya manusia... yang berusaha menjaga adab. Adab terhadap Robbnya, dan adab terhadap ciptaan Robbnya, manusia dan alam beserta isinya.

Ia bisa tersenyum layaknya matahari menyambut pagi, layaknya embun menyapa semesta. Ia bisa lantang dan bersemangat saat berada di medan dakwah. Namun ia juga bisa saja marah, kesal, dan kecewa saat ada duri menusuk hati dan dirinya. Karena ia hanyalah manusia...

Namun sebagai manusia, yang sudah pernah merasakan nikmatnya iman dan cinta Allah, ia akan berusaha terus menerima dengan lapang dada dan sabar. Karena ia meyakini, bahwa sebesar apa pun duri menusuknya, maka dari sana Allah berkehendak menggugurkan dosa-dosanya. Jika Ia tertimpa suatu masalah atau pun musibah, ia meyakini bahwa sebenarnya Allah menyayanginya dan berkehendak agar ia kembali pada jalan Allah. Karena ia sadar, ia hanyalah puing kecil, yang bila Allah berkehendak, apa pun bisa terjadi padanya.

(To be Continued)


Dedicated To:
My self and my be loved sister,
semoga bisa saling memaafkan, Marhabban Ya Romadhon... Afwan wa afwan jiddan...

Ahmadinejad Balas Pidato Bush, Kebijakan AS Dikritik Habis-Habisan

ERAMUSLIM.COM

Beberapa jam setelah Presiden Bush menyampaikan pidatonya di sidang Dewan Umum PBB, Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad tampil dalam forum yang sama dan melontarkan kritik balik terhadap Bush.

Ahmdinejad dalam pidatonya mengatakan bahwa AS dan para sekutunya telah menyalahgunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PB, untuk kepentingannya sendiri. "Hak veto itu telah menjadi instrumen ancaman dan paksaan," kata Ahmadinejad.

"Jika mereka (AS) berbeda pendapat dengan sebuah bangsa atau negara, mereka membawa hal itu ke Dewan Keamanan dan mereka menjadikan diri mereka sendiri sebagai jaksa penuntut, hakim sekaligus eksekutornya. Apakah ini yang namanya keadilan?," kecam Ahmadinejad.

Saturday, September 02, 2006

Di Bawah Naungan Iman

Tak sepatah kata pun dapat terucap dari bibir. Hanya geram hati seakan menggelegar dan mendidihkan perasaan. Kemarahan, ya kemarahan... atau apa kata yang paling tepat untuk mengungkapkan kekejaman "bush idiot".

Memuakan, menjijikan, penjahat dunia, entah kata apa yang paling tepat untuk menyebut nama anak manusia itu. Seolah-olah menganggap dirinya "The Heroes", disangka dirinya pahlawan dunia?!? Bah!! padahal makhluk paling rendah.

Gila! Benar-benar gila. Orang Islam di Irak disamakan dengan nazi yang jelas-jelas tak beragama dan berhati nurani. Astaghfirullahal adhim... Ya Allah.... hukuman yang paling pantas diberikan kepadanya hanya Engkau yang tahu.

Ini penghinaan besar bagi umat Islam. Meskipun inti penghinaannya hanya pada orang-orang Islam garis keras dan kelompok Osamah bin Laden, tapi ini berarti penghinaan kepada seluruh kaum muslimin dunia.

Lantas, apa kita harus tetap tinggal diam melihat ke-gilaan- biang onar ini?

Pidatonya di parlement amerika serikat yang berisi "Keamanan dunia yang beradab tergantung pada kemenangan dalam perang terhadap terorisme, dan itu tergantung pada kemenangan di Irak" dan pernyataannya bahwa perang terhadap kelompok yang disebutnya sebagai Islam militan hampir sama dengan perang di masa lalu saat melawan Nazi dan Komunis, malah mendapat tepuk tangan meriah dari para pendukungnya yang sama-sama gila dan idiot.
Na 'udzubillahi minzalik...

Dalam Al Qur'an surat Ash - Shaffat : 171-173 Allah berfirman :
"Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi Rosul. (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat kemenangan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang"

Ini ketetapan Allah yang telah gariskan-Nya. Dan ini bukanlah kalimat bohong, seperti yang dituduhkan kaum kafirin kepada Rosululah saw. Allah telah menetapkan bahwa para Rosul saw dan pengikutnya pasti mendapat kemenangan.

Lantas, mengapa umat Islam masih belum beranjak dari buaian dunia? mengapa hanya sebagian kecil saja yang telah siap mengorbankan harta dan jiwanya untuk jihad fisabilillah? Apakah dunia terlalu indah sehingga melenakan? padahal Allah telah nyata-nyata menjanjikan kemenangan bagi umat Islam.

Rosulullah saw bersabda
"bahwasanya syurga itu berada di bawah kilatan pedang"

Barang siapa yang ingin menukarkan indahnya Syurga dengan fananya dunia, silahkan saja berlena-lena. Umat Islam tidak akan pernah kalah meskipun pasukan dan persenjataannya sedikit. Kami semua akan meraih kemenangan, karena kami disertai Allah Yang Maha Kuat, Perkasa, dan Mampu atas segala-galanya. Karena andalan utama kami adalah aqidah yang kokoh, bukan persenjataan, bukan pula jumlah tentara yang banyak.

"Orag-orang beriman bersama Allah, sedangkan orang-orang kafir bersama-sama manusia yang sama seperti mereka. Sama-sama kafir dan lemah. Tak punya pegangan dan tak dijanjikan kenikmatan apapun selain siksa akhirat. Jiwa-jiwa orang beriman tidak akan pernah meredup."

Maka, tunggulah kalian kaum kafirin! hingga datang ketetapan Allah. Allahuakbar!


Dedicated To :
Semua saudara-saudara seiman di seluruh belahan dunia
Hampir tiba saatnya... Jangan berlena
(Sekalian hadiah kemerdekaan to Nabila)

Monday, August 07, 2006

Warna Negeriku

Kemarin,
ketika langit masih cerah-biru
ketika sayup-sayup suara alam masih terlantun merdu
ketika alam masih tersenyum menyambut hari

Kemarin,
ketika usai sholat subuh,
kalimat-kalimat indah-Mu masih menemani khusyukku
mendamaikan qolbuku yang terhanyut syahdu dalam lembaran mushafku

Kemarin,
ketika sajadah biru masih menemaniku
membaca buku-buku kisah perjuangan Rosulullah dan para sahabat
menjadi teman setia temani pagiku

Kemarin,
ketika aku masih duduk di ruang keluarga
bercengkrama dan bercerita
sekilas tampak canda tawa mereka dalam ingatan

Kemarin,
pagi-pagi sekali
ketika ibu sibuk menyiapkan sarapan dan bekal sekolah kami
ketika ia mengucap salam sembari mengecup kening kami dengan lembut diiringi senyum ikhlasnya

Kemarin,
ketika ayah duduk di beranda rumah
sambil membaca koran harian pagi kota
sembari menikmati secangkir teh kesukaannya

Kemarin,
ketika sejuk pagi mulai menyapa
ketika aku berangkat sekolah diiringi do'a dan cinta kedua orang tua
ketika kaki melangkah menelusuri jalan kecil menuju sekolah

Kemarin,
ketika taman kota dipenuhi anak-anak Lebanon yang asyik bermain
ketika cerianya menjadi warna yg menghiasi indah negeri kami
ketika rona bahagia menjadi bagian hidup kami

Kemarin,
ketika kumandang adzan memanggil masih terdengar syahdu
ketika shaft di masjid-masjid masih dipenuhi jama'ah
ketika tiada gangguan saat kami beribadah

Kemarin,
ketika pasar dan pusat-pusat hiburan masih ramai dikunjungi
ketika damai hari kami masih terasa
ketika hiruk pikuk kota tak bergolak

Kemarin,
ktika tak ada gangguan saat kami tidur terlelap
ketika tak ada suara menggelegar di langit kota
ketika tak ada satu pun gedung-gedung dan bangunan hancur
ketika tak ada mayat di sana-sini
ketika tak ada darah mengalir sia-sia

Kemarin,
sebelum perang terjadi

Catatan kecil dari kisah anak-anak Libanon:
Ya Allah, hancurkanlah pesawat-pesawat mereka, tank-tank mereka,
amunisi mereka, kembalikanlah roket-roket mereka ke negeri mereka sendiri
berilah azab yang pedih dan balaslah dengan balasan yang setimpal
atas segala kebiadaban yahudi dan sekutunya
Allahumma Amiin...

Monday, July 24, 2006

The Real Terorisme

"Israel The Real Terorisme"

Istilah ini pantas disandang bangsa zionis laknatullah. Belum puas mereka meluluhlantakkan bangsa dan tanah Palestina, kini "sang teroris" kembali beraksi menjajah negeri tetangganya Lebanon dengan alasan membalas serangan pejuang-pejuang Hizbullah di perbatasan. Alasan yang jelas-jelas memperlihatkan betapa picik dan kejinya zionis, yang bisa jadi berkeinginan memperluas wilayah jajahan mereka. Seperti yang dilakukan saudara mereka, sekutu-sekutunya, kawan seperguruannya, sang dedengkot perampas "hak asasi manusia", Amerika Serikat.

Bak kisah yang tertuang dalam hadist, akan tiba saatnya seluruh kaum yahudi dunia kembali berkumpul di tanah Palestina yang mereka klaim sebagai wilayah jajahannya, dan merampas sejengkal demi sejengkal tanah Palestina. Dan kini terbukti, tidak hanya tanah Palestina saja namun juga tanah bangsa tetangganya yang damai tanpa gejolak berarti menjadi korban selanjutnya. Hadist-hadist yang menjelaskan tentang masa-masa menjelang kiamat telah nampak, kita tinggal menunggu waktu bersatunya bangsa muslim dunia dan tegaknya khalifah dunia hingga pemerasan anggur di tanah armegddon, israel. Saat dimana bangsa laknatullah ini diperas darahnya bak pemerasan ladang anggur.

Bak binatang buas yang haus darah, bangsa penjajah ini menghancurkan dan meluluhlantakkan dengan seenaknya pemukiman dan fasilitas umum warga Lebanon dan lagi-lagi menyebabkan banyak korban jiwa dan harta yang tak terhitung nilainya. Na'udzubillah...

Anak-anak kehilangan kedua orangtuanya, orang tua kehilangan anak-anak mereka, orang-orang yang kehilangan sanak saudara, keluarga, dan orang-orang yang mereka cintai. Sungguh kejam.

Satu hal penting yang harus diingat seluruh bangsa muslim dunia. Palestina, Irak, Afghanistan-Pakistan, Bosnia, Chehnya, Filipina Selatan, dll adalah cerita-cerita lama yang tersimpan di lembar kelam sejarah peradaban Islam setelah wafatnya Rosulullah. Hal ini jelas-jelas menunjukkan bahwa kita bangsa Muslim dunia yang total jumlahnya 1,5 milyar dari total penduduk dunia 6 milyar adalah kaum minoritas yang juga ditindas harkat dan martabatnya. Bahkan tidak itu saja, dihina dan di injak-injak oleh kaum kafirin dan sekutunya. Dan kini, akankah kita relah melihat bertambahnya daftar deretan nama-nama negara Islam terjajah selanjutnya? Akankah kita rela melihat dan menyaksikan korban-korban selanjutnya?

Adalah mereka, bangsa-bangsa muslim dunia, saudara-saudara kita. Yang telah Allah janjikan keselamatan dan safaatNya. Akankah kita terus duduk dan berpangku tangan atas penderitaan mereka? Akankah kita terus tinggal diam atas perlakuan semena-mena kaum kafirin dan sekutunya? Relakah kita menjadi kaum yang terjajah harkat dan martabatnya?

Saatnya untuk bangkit.
Saatnya kita penuhi seruan Allah Aza Wa Jala.
Saatnya kita bersatu dan mengikat erat tali ukhuwah
Bersama-sama berjuang dengan seluruh saudara-saudara muslin dunia.
Saatnya bangkit dan memenuhi seruan Allah



Setetes darah menjadi penyeru bagi semua
Aroma darah mewangi bak minyak kesturi
Langit terbelah saat kumandang JIHAD berkobar
Angkasa menjadi saksi gegap gempita perjuangan kita

Allah telah menetapkan :
"Aku dan Rosulku pasti menang, sesungguhnya Allah Maha Kuasa Lagi Maha Perkasa"

Allahuakbar!!!
Allahuakbar!!!
Allahuakbar!!!


Pesan untuk pemerintah : "Jangan ragu untuk mengambil tindakkan tegas pada bangsa zionis dan sekutunya"


Tuesday, June 27, 2006

JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN

Banyak jalan menuju kebahagiaan. Sebagian beranggapan bahwa kebahagiaan bisa diraih dengan banyaknya harta, kedudukan yang terpandang, dan popularitas yang pantang surut. Tak heran bila manusia berlomba-lomba mendapatkan itu semua, termasuk dengan menggunakan segala cara. Lantas apakah bila seseorang sudah bergelimpangan harta benda, kaya raya, terpandang, dan terkenal otomatis menjadi orang yang selalu bahagia? Ternyata tidak! Bagaimana cara meraih kebahagiaan hakiki?!
Semoga masukan-masukan di bawah ini bermanfaat:

1. Beriman dan beramal shalih.
Allah berfirman:
"Siapa yang beramal shalih baik laki-laki dan perempuan dalam keadaan ia beriman, maka kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik dari pada apa yang mereka amalkan." (An Nahl: 97)

2. Banyak mengingat Allah (dzikrullah)
Dengan dzikrullah akan diperoleh kelapangan dan ketenangan, sehingga akan menghilangkan kegundahan. Alah berfirman :
"Ketahuilah dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang." (Ar Ra’d: 28)

3. Bersandar kepada Allah dan tawakal padaNya, yakin dan percaya kepadaNya, dan bersemangat untuk meraih keutamaanNya

4. Berbuat baik kepada makhluk dalam ucapan maupun perbuatan dengan ikhlas kepada Allah dan mengharapkan pahalaNya
Rosulullag saw bersabda " "Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan setiap thlil adalah sedekah. Demikian pula amar ma’ruf merupakan sedekah, nahi mungkar adalah sedekah… " (Tafsir Al Karimir Rahman, hal 202)

5. Menyibukan diri dengan mencari dan mempelajari ilmu yang bermanfaat.

6. Mencurahkan perhatian dengan apa yang sedang dihadapi diserta permintaan tolong kepada Allah (berdo’a), tanpa banyak berangan-angan terhadap perkara dunia karena akan menimbulkan kegelisahan akibat rasa khawatir/takut menghadapi masa depan.

7. Tidak terus meratapi kegagalan dan kepahitan masa lalu karena apa yang telah berlalu tidak mungkin dapat kembali lagi
Rosululllah saw bersabda :
"Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagumu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu suatu (perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata : "Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu", akan tetapi katakanlah: "Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia lakukan" karena sesungguhnya kata seandainya… itu membuka amalan syaithon." ( HR Muslim)

8. Senantiasa bersyukur dengan menyebut dan mengingat nikmat yang diberikan Allah, baik lahir maupun batin. Bahkan untuk musibah sekalipun. Karena Sesungguhnya musibah itu terlalu kecil bila dibandingkan dengan kenikmatan yang Allah berikan.

9. Tidak meremehkan nikmat Allah dengan selalu melihat orang yang di bawah kita dari sisi kehidupan dunia misalnya dalam masalah rizki. Rosulullah saw bersabda :
"Lihatlah orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah limpahkan kepada kalian." (HR Bukhori dan Muslim)

10.Tidak mengharapkan balas budi atau bahkan ucapan terimakasih ketika melakukan sesuatu untuk manusia, namun berharaplah hanya kepada Allah. Allah berfirman :
"Kami memberi makan kepada kalian hanyalah karena mengharap wajah Allah, kami tidak menginginkan dari kalian balasan dan tidak pula ucapan terimakasih." (Al Insan:9)

"Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang agama ini merupakan penjagaan perkaraku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang aku hidup didalamnya, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam seluruh kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan bagiku dari seluruh keburukan." (HR. Muslim)
Wallahu ta’ala a’lam bish shawab

(Dari Majalah Asy Syariah, No.12/1425H)

Thursday, June 22, 2006

Rosulullah dan Sakratul Maut

(Detik-Detik Menjelang Wafatnya Rosulullah saw)

Sakratul maut merupakan hukum Allah yang berlaku bagi semua hamba-Nya.
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)." (Az – Zumar: 30)

Ketika fajar pada hari senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriyah telah masuk, dan orang-orang pun telah sholat di belakang Abu Bakar, tiba-tiba kain penutup yang melintang di kamar ‘Aisyah terbuka dan Rosulullah saw pun muncul dari baliknya lalu sambil tersenyum memandang mereka yang sedang berbaris sholat. Kemudian abu Bakar pun mundur hendak memberi tempat kepada beliau, karena mengira beliau akan melaksanakan sholat. Demikian pula kaum muslimin. Mereka nyaris menangguhkan sholat dan hendak keluar dari shaft karena bergembira menyaksikan Rosulullah saw. Namun beliau segera memberi isyarat dengan tangannya agar mereka tetap melanjutkan sholat. Kemudian beliau masuk kamar lagi seraya melabuhkan kain penutup itu.

Karena mengira Rosulullah telah sembuh, maka setelah menunaikan sholat, orang-orang pun bergegas meninggalkan masjid. Namun itu adalah pandangan perpisahan beliau kepada para sahabatnya. Rosulullah saw ke kamar ‘Aisyah lalu berbaring seraya menyandarkan kepalanya di dada ‘Aisyah. ‘Aisyah berkata : Ketika aku sedang memangku Rosulullah saw, tiba-tiba Abdurrahman masuk seraya membawa siwak. Aku lihat Rosulullah terus-menerus memandangnya sehingga aku tahu beliau menginginkan siwak. Aku Tanya "ku ambilkan untukmu?" Setelah memberi isyarat "Ya" lalu ku berikan siwak itu kepada beliau. Karena siwak itu terlalu keras, maka ku tawarkan untuk melunakkannya dan beliau memberi isyarat setuju. Kemudian beliau memasukkan kedua tangannya ke dalam bejana berisi air lalu mengusapkan wajahnya. Menghadapi sakratul maut ‘Aisyah berkata : Saat itu di hadapan beliau terdapat bejana berisi air, kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya seraya berkata "Laa Ilaaha Illallah, sesungguhnya kematian itu punya sekarat". Fathimah ra berucap "Alangkah berat penderitaan ayah!" namun beliau menjawab "Sesudah hari ini, ayahmu tidak akan menderita lagi". Kemudian beliau mengangkat tangannya seraya berucap "Fir Rafiqil A’laa" sampai beliau wafat dan tangannya lunglai.
Maka tersiarlah berita kematian Rosulullah saw ditengah masyarakat. Abu Bakar datang dengan menunggang kudanya dari kediamannya di Sunuh (ia kembali ke rumahnya karena mengira bahwa Rosulullah telah sembuh) hingga tiba di masjid. Abu Bakar tidak berbicara pada siapapun hingga ia masuk ke rumah ‘Aisyah dan langsung melihat Rosulullah yang sedang ditutup dengan kain buatan Yaman. Setelah menyingkap wajah beliau lalu Abu Bakar mendekap dan mencium beliau sambil menangis berkata : "Ayah dan ibuku jadi tebusanmu, Allah tidak akan mengumpulkan kepadamu dua kematian. Adapun kematian yang telah ditetapkan atasmu maka hal itu telah engkau jalani". Kemudian Abu Bakar keluar, sementara Umar ra sedang berbicara dengan orang-orang bahwa Rosulullah saw tidak mati tetapi sedang pergi menemui Robbnya sebagaimana Musa bin Imran dan beliau tidak akan mati sebelum orang-orang munafiqin punah. Kemudian Abu Bakar mendatanginya seraya berkata : "Tunggu sebentar wahai Umar, diamlah!" namun Umar tidak menggubrisnya dan terus berbicara dengan emosional. Melihat Umar tidak mau berhenti, maka Abu Bakar pergi menemui orang-orang dan mereka pun menemui Abu Bakar seraya meninggalkan Umar. Abu Bakar lalu berkata: "Amma Ba’du, wahai manusia! Barang siapa diantara kalian menyembah Muhammdad, maka ketahuilah bahwa Muhammad telah meninggal dan barang siapa yang menyembah Allah sesungguhnya Allah Maha hidup dan tidak mati. Allah berfirman :

"Muhammad itu adalah tidak lain seorang Rosul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa Rosul. Apakah jika ia wafa atau /dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak akan mendatangkan mudhorat kepada Allah sedikitpun; dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur". (Ali Imron: 144)

Sebelum Abu bakar membacakan ayat ini, seolah-olah mereka tidak tau kalau Allah telah menurunkan ayat tersebut, sehingga semua yang mendengarkan ucapan Abu Bakar dengan serentak ikut membacanya. Umar ra berkata: "Demi Allah, setelah aku mendengar Abu Bakar membaca ayat tersebut aku merasa tidak berdaya, kedua kakiku lemas sehingga aku terduduk ke tanah karena aku mendengar dia membacakan bahwa nabi saw telah meninggal dunia". Para perawi dan ahli ilmu sepakat bahwa nabi saw wafat pada usia 63 tahun di awal tahun ke 11 Hijiyah. 40 tahun beliau jalani sebelum di angkat menjadi Rosul, 13 tahun dakwah di Mekah, dan 10 tahun di Madinah setelah hijrah. Bukhori meriwayatkan bahwa Rosulullah tidak meninggalkan satu pun dinar atau dirham atau budak lelaki/budak perempuan, selain daripada baghalnya yang putih yang biasa ditungganginya dan senjata serta tanah yang sudah di ikrarkan sebagai shodaqoh untuk ibnu sabil.

BEBERAPA IBRAH:
  1. Peristiwa wafatnya Rosulullah mengungkapkan hakikat terbesar dalam kehidupan ini. Hakikat yang menjadi pangkal bagi tiran yang mempertuhankan dirinya. Hakikat yang mengantarkan diri pada kefanaan. Suatu hakikat yang memberi kesadaran (baik suka atau terpaksa) kepada orang-orang yang membangkang atau pun orang-orang yang taat, para penguasa, orang-orang yang mempertuhankan dirinya, para Rosul, nabi, orang-orang pilihan, orang-orang kaya, dan orang-orang kafir. Ia adalah hakikat yang menegaskan sepanjang zaman dan setiap tempat, di setiap telinga orang yang mendengar dan setiap kepala yang berfikir, bahwa tidak ada Uluhiah kecuali bagi Yang Maha Kekal Abadi, tidak ada satupun yang dapat menolak keputusanNya, tiada batas bagi kekuasaanNya, tiada tempat lari dari hukumNya, dan tiada ada yang dapat mengalahkan segala urusanNya. Hakikat itu adalah hakikat kematian dan sakratul maut karena dengan fenomena itu Allah menundukkan segenap penduduk dunia ini semenjak fajar kehidupan sampai terbenamnya. Allah berfirman :
    "Sesungguhnya engkau pasti menemui kematian dan sesungguhnya mereka juga pasti menemui kematian" (Az Zumar : 30)
    Adalah mudah bagi Allah untuk menjadikan RosulNya terbebas dari sakratul maut dengan segala penderitaannya, tetapi hikmah Ilahiah menghendaki bahwa ketentuan Allah ini berlaku bagi semua orang betapapun kedudukannya di sisi Allah, agar manusia hidup dalam suasana tauhid. Juga agar mereka mengetahui bahwa segala yang ada di langit dan bumi pasti akan kembali kepada Yang Maha Rahman sebagai hamba. Tidak ada seorang pun yang boleh menolak ‘ubudiah dan merasa tidak perlu mengingat sakratul maut, setelah kekasih Allah pun tidak dapat lolos darinya.
  2. Tidak ada pengutamaan dalam Hukum Islam kecuali dengan Amal Shalih
  3. Disyari’atkan Ruqyah yaitu dengan membaca berbagai macam ta’awwudz (permintaan perlindungan kepada Allah, sebagai do’a). Dari ‘Aisyah : Apabila ada seseorang yang sakit, Rosulullah saw biasanya mengusapkannya dengan tangan kanan beliau seraya mengucapkan: "Idzhabil ba’sa robbanass. Waa syufi wa antassyafi la syifa’a illa syifa ‘uka syifa ‘an la yugho diru saqoma.
    "Ya Allah, hilangkanlah penyakit ini, wahai Penguasa seluruh manusia, sembuhkanlah. Engkaulah Yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, sembuhkanlah dengan kesembuhan sempurna tanpa meninggalkan rasa sakit"
  4. Pandangan terakhir Rosulullah kepada para sahabatnya bahkan umatnya yang terekam di benak beliau dan yang menjadikan saksi antara mereka dengan Allah yaitu ketika para sahabat dan umat melaksanakan Sholat. Hikmah Allah telah menghendaki bahwa pandangan terakhir itu ialah Sholat! Kehendak Allah telah menentukan bahwa Sholat merupakan pesan terakhir beliau. Wallahu'alam Bishowab
    Created by : Fitrah Al Jannah, 190606. Ya Allah, jadikanlah kami hamba-hamba-Mu yang senantiasa bersyukur atas rahmat-Mu, dan Istiqomahkanlah kami di jalan-Mu. Amiin….

    Sbr:SIRAH NABAWIYAH – Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al – Buthy (1397 H/1977 M)

Saturday, June 17, 2006

Surat Untuk Robbku

Tiada Tuhan kecuali Allah...
Maha penyantun yang maha mulia
Maha suci Allah...
Tuhan yang memiliki 'Arasy yang besar
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Hamba memohon kepadaMu
Perkenankan rahmatMu dan keampunanMu
dan memohon pemeliharaan dari segala dosa
dan pemberian dari segala kebaikan
serta keselamatan dari segala dosa..
Janganlah Engkau tinggalkan dengan gelimang dosa tanpa ampunanMu
Janganlah Engkau tinggalkan hamba dalam keadaan sengsara tanpa Engkau melapangkannya
dan tiada kehendak kepadaMu dengan keridhaan
kecuali Engkau yang mendatangkannya
Ya Dzat yang lebih belas kasih terhadap orang yang memelas kasih...
Amiin ya Robbal'alamin
Sepucuk do'a dari sahabat, usholli sunnatal hajati...

Friday, June 02, 2006

Aku, dalam ke"BT"anku

Hening...
Tak ada suara

Pusing...
ngga tau musti nulis apa

Tulis itu salah
Tulis ini salah

yang ada cuma kepalsuan di mana-mana
dan wajah-wajah penuh tanda tanya

Seperti dalam ruang tiga dimensi
banyak sisi tak di mengerti

sebentar begitu
sebentar begini

hhhhgghh......
aku tak mengerti

kepala makin mumet
pikiran jadi ruwet

Rutinitas membosankan
membuat hidup jadi ribet

raut muka berkerut
lama - lama makin mengkerut (:D)

bagaikan jeruk purut,
jeruk puruuut.... mmm.... enakkan di buat jadi es jeruk aja yah :D

manis asem es jeruk
diminum di siang hari

duuuuh... suegernya :D

aah... pusing aku begini

mending pulang aja ah.... dari pada billing makin membengkak :D




Daahhhh... blog "ienk"ku ^_^

Friday, April 28, 2006

Dzikir Alam Semesta

Laut pernah berbisik kepada pasir, bahwa ia sedang bertasbih.
Lewat sentuhan lembut gelombang, yang memecah bibir pantai.
Pepohonan pernah berbisik kepada tanah dan rerumputan, bahwa ia sedang bertahmid.
Lewat sentuhan angin, yang menggoyang anggun ranting-rantingnya. Bintang-bintang pernah berbisik kepada rembulan.
Bahwa ia sedang melafadzkan kalimat tahlil, melalui pantulan kedipan sinar kecilnya.
Dan langit biru pernah bercerita, bahwa ia menyaksikan setiap peristiwa yang terjadi di alam semesta.
Alam semesta berdzikir kepada Allah.

Saudaraku, langit dan bumi bagaikan pasangan sejati, saling berbagi cerita tentang apa-apa saja yang terjadi diantaranya. Saudaraku, bumi dan langit saling bahu-membahu menjaga apa yang ada didalamnya. Mereka bekerja sama bagaikan sebuah tim yang selalu siap untuk para penghuninya. Mereka menjadikan dirinya, sebagai pelajaran bagi semua makhluk yang ada di dalamnya. Slalu siap sedia untuk memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh penghuni mereka.

Ia, Robb, Pencipta alam beserta isinya. Maha pemberi cinta tanpa batas. Segalanya tersedia di hamparan bumi yang luas, karena ada cinta dari Nya Yang Maha Agung. Ia jadikan apa yang ada di bumi maupun di langit sebagai nikmat bagi manusia. Semua Allah beri pada kita tanpa pamrih sedikit pun. Bila kita menginginkan sesuatu, kita tinggal mengambil dan mengolahnya dari bumi ini. Asal kita mau berusaha. Apapun bisa kita peroleh. Karena sejatinya, bumi beserta isinya diciptakan untuk di olah dan dipergunakan manusia dengan sebaik-baiknya. Bahwasanya di antara bumi dan langit, terkandung jutaan, bahkan milyaran hikmah yang bisa di perlajari oleh manusia. Allah berikan desah nafas, detak jantung, mata yang bisa melihat, kaki yang bisa berjalan, tangan yang bisa menggenggam, keluarga, teman-teman, dan nikmat lainnya, yang tentunya tidak bisa kita urai satu persatu.

Baca selanjutnya

“Tuhan, aku selalu memujiMu dengan pujian yang kekal , sebagaimana sifat kekalMu. Aku memujiMu dengan pujian yang tiada bertepi, kecuali hanya Engkau Yang Maha tau. Aku memujiMu dengan pujian yang tiada batas, kecuali jika Engkau menghendaki batasnya. Aku selalu berusaha memujiMu, sebab tiada pahala yang akan didapat oleh pemuji, kecuali bersama ridoMu...”

(Aku, disaat alam bercerita)

Thursday, April 27, 2006

Cerita di Balik Lukisan Hujan

Mendung dikala itu
Ketika kedua kakinya melangkah dengan gontai
Paras wajahnya sayu
Tatapannya kosongMenyiratkan kepedihan

Tubuhnya melangkah lemah
Masih nampak tetesan-tetesan bening pada kedua pipinya
sesekali kepalanya mendongak menatap langit
Langit tak berbicara, hanya nampak kabut kelabu

Mendung dikala itu
Di saat sesosok tubuh berjalan
Melangkah di tengah hujan
Menerobos setiap tetesan

Terus melangkah
Lalu berlari
Semakin kencang
Dalam nafas yang tak beraturan
Menempuh jarak Melibas waktu
Dan kemudian ia roboh
Di saat hujan dan guruh
Makin menderu

Mendung di kala itu...

(Lelaki di dalam hujan)

Friday, April 21, 2006

Aku Menangis Untuk Adikku 6 Kali

16 April 2006 lalu kakakku mengirimkan sebuah artikel yang isinya terus terang membuatku terenyuh... sayang sekali, aku baru sempat cek email hari ini, so email tersebut baru ku baca. Setelah membacanya, aku memutuskan untuk menampilkannya di blogku. Isi artikel tersebut amat menyentuh hati dan mengandung hikmah yang sangat mendalam, sampai-sampai membuat mata ini tidak tahan untuk tidak menangis... terlebih lagi karena artikel ini dikirim oleh seorang kakak kepada adiknya sendiri yang amat menyayanginya. Yaa... semoa artikel ini bisa menyentuh setiap relung-relung hati yang mau dengan ikhlas membacanya sampai selesai. Semoga bermanfaat... Berikut isi email tersebut tanpa edit sama sekali...

My Brother says : "Inget dengan kumoro kan (salah satu peserta TIM ke-1) diangkatan ku, lewat email2nya, dia bisa dibilang penasehat spiritual, yang bisa meluluhkan hati ku di saat angkuh dan membatu. berikut salah satu kirimannya(sudah lama dikirim ke milis angkatan). cerita sedih memang, tapi mudah2an bermanfaat."

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapapun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!" Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!" Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batubata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang?... Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!" Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi." ....
Ya Allah...
dalam hening, dalam riuh...
aku ingin tetap menyebut namaMu...
Mengagungkan asmaMu...
Jadikanlah setiap kisah yang terlintas
Apa yang terbaca
Melalui mata, hati, dan fikiran hamba
sebagai pengingat dan guru terbaik bagi hamba...
Amiin...
Idzinkan hamba mencinta-Mu semampuku

Saturday, April 15, 2006

Panah Syetan

Oleh : Shalih bin Muhammad Al-Wunaiyyan
DAFTAR ISI
Mukadimah
Panah Pertama: Nilai Ketaatan Yang Memudar dan Melemah Faktor-Faktor Penyebab Melemah dan Memudarnya Nilai Ketaatan
Panah Kedua: Penyakit Ujub Terhadap Diri Sendiri dan Amal Definisi Ujub Sebab-sebab Ujub Dampak Negatif yang Timbul Akibat Ujub
Panah Ketiga: Sanjungan yang Menghanyutkan Tanya Jawab

Mukaddimah

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala semata. Kami se-nantiasa memuji-Nya, memohon pertolongan serta meminta ampunan kepada-Nya. Kami memohon perlindungan kepada-Nya dari kejahatan yang dibisikkan oleh jiwa-jiwa kami, serta dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah berikan hidayah, niscaya tiada satu orang pun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, niscaya tiada seorang pun yang dapat memberinya hidayah.

Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang ber-hak diibadahi dengan benar selain Allah Subhanahu wa Ta'ala semata, tiada sekutu baginya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah seorang hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah atas junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, atas segenap keluarga serta seluruh sahabat beliau.
Amma ba'du,

Wahai pembaca yang mulia, sebelumnya kami ucapkan: Salamun 'Alaikum wa Rahmatullahi wa Bara-kaatuhu,
Sudah kita maklumi bersama bahwa banyak sekali tipu daya setan untuk menyesatkan bani Adam. Oleh sebab itu, saya katakan dengan serta merta meminta pertolongan kepada Allah, bahwa panah-panah setan tersebut sangat banyak. Panah yang dapat melumpuh-kan mangsanya sehingga tidak kuasa berbuat kebaikan dan mampu menggiringnya untuk selalu mengikuti hawa nafsu serta berkhayal yang muluk-muluk. Jika se-buah panah meleset dari sasarannya, pasti akan diikuti dengan panah kedua, ketiga dst. Syair di bawah ini sangat tepat untuk menggambarkan hal itu:
To mbak Wie', trims atas kiriman rtikelnya ^_^

Monday, April 03, 2006

Moment-moment kebahagiaan

Setiap manusia, memiliki moment-moment penting dalam hidupnya. Moment-moment tersebut bisa pada saat merayakan hari lahir kita, pada saat lulus kuiah, memperoleh pekerjaan, atau sekedar membahagiakan orang lain di sekitar kita. Meskipun hal tersebut amat kecil di mata orang lain, namun memiliki nilai tersendiri bagi kita. Namun, moment2 tersebut sejatinya bisa terjadi saat kita memperoleh suatu nikmat, maupun suatu musibah yang keduanya sebenarnya merupakan moment2 membahagiakan. Suatu moment dan pengalaman berharga yang tidak bisa dinilai dengan apapun juga.

Sejatinya, hidup itu berwarna. Kadang hitam, kadang putih, namun kadang bisa menjadi pink, atau biru. Hijau, jingga, ungu dll (mejikuhibiniu :)). Rosulullah bersabda dalam salah satu hadistnya :
“Tidaklah seseorang ditimpa sesuatu kemalangan, walaupun hanya tertusuk duri sekalipun melainkan Allah akan menghapus dosa2nya, sebagaimana daun2 yang berguguran” (HR .Bukhori-Muslim)

Dari hadist tersebut, kita bisa menarik suatu hikmah bahwa musibah juga merupakan moment2 membahagiakan, karena dengan itu Allah akan menghapus dosa2 kita. Subhanallah.. Maha Suci Allah yang maha kasih. Tak ada yang bisa melebihi rasa kasih, seperti Allah mengasihi hamba2Nya.

Saudaraku, di dalam kitabbullah pun Allah telah menyampaikan, “Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Alam Nasyrah 5-6).Dalam dua ayat tersebut Allah kembali mengingatkan kita akan kasih sayangNya. Sesungguhnya Allah selalu memperhatikan hambaNya, menyayangi mereka, dan menguatkan mereka ketika mereka lemah. Ia limpahkan anugerah kasih sayangNya tanpa batas, kecuali bagi orang-orang yang membatasi dirinya dengan Allah.

Subhanallah… disaat2 sulit pun Allah masih memperhatikan kita, Allah menjanjikan kemudahan bagi kita, meskipun terkadang kita tidak ridho atas segala ujian dariNya, dikarenakan keterbatasan akal kita, sehingga kita tidak bisa menarik makna mendalam atas musibah yang kita alami.

Semoga sebuah hadist berikut ini, bisa kembali menggugah hati-hati kita, yang terkadang terlalu penat dengan urusan dunia dan gemerlapnya yang melenakan kita dari mengingatNya. “Orang-orang mukmin itu menakjubkan, segala urusan amat baik baginya, ketika mendapat kesenangan ia bersyukur, ketika mendapat kesulitan ia bersabar” (HR Muslim).

Dan atas kekuasaanNya, kepadaNya lah seharusnya kita bergantung, kepadaNyalah kita berharap,kepadaNya kita meminta pertolongan. Semoga risalah ini bisa menjadi sarana penyejukbagi kita semua. Amin. Wallahua’lam bishowab.

Aku, disaat moment2 kebahagiaan :)

Ilmu Yang Bermanfaat


Jika engkau ingin mengetahui ilmu dan amal yang bermanfaat dan paling penting bagimu, maka bayangkanlah bahwa besok engkau akan mati, kembali kepada Allah Ta’ala & berdiri dihadapanNya. Bayangkanlah Allah SWT kemudian menanyakan semua ilmu, amal, dan keadaanmu. Setelah itu engkau akan dimasukkan ke dalam Syurga (Al-Jannah) atau Neraka (An-Narr).

Ilmu & amal yang engkau anggap lebih utama pada saat membayangkan kematian itu adalah ilmu & amal yang penting & bermanfaat untuk engkau miliki. Itulah yang seharusnya engkau tekuni. Sedangkan semua yang engkau anggap tidak bermanfaat untuk akhiratmu ketika engkau membayangkan kematian tersebut, maka tinggalkanlah.

Jangan sibukkan dirimu pada hal yang tidak bermanfaat untuk akhiratmu. Apa yang kau anggap penting & memang harus kau penuhi ketika membayangkan kematian itu, maka jangan kau tinggalkan. Dan apa yang tidak kau butuhkan pada saat itu maka tinggalkanlah dan jangan kau lakukan.

Renungkanlah uraian ini… Uraian ini akan sangat bermanfaat bagi orang yang mempunyai bashirah (ketajaman mata hati), yang memperhatikan kehidupannya kelak, saat kembalinya kepada Allah, keselamatannya di akhirat yang kekal kelak.
Dan hanyalah Allah lah yang dapat memberikan taufik. Sesungguhnya semua karunia berasal dari Allah SWT, dan ia berikan karuniNya itu kepada hambaNya yang ia kehendaki. Sesungguhnya karunia Allah sangatlah luas
(Fa-jannah/arsip/HIKMAH/03)

Saturday, March 25, 2006

Memory Yang Mengesankan


Pin Pon Sayang....
Waktu SMP pernah di kasih seekor kucing oleh teman sekelas. Kucing tersebut diberi nama Pinpon oleh adik bungsunya si Fitri, Icha’. Pinpon dipelihara sejak kecil hingga punya banyak anak coz suatu hari si pinpon minta restu untuk memboyong betinanya ke rumah. Jadilah mereka sebuah keluarga kucing dengan banyak anak. Ada yang hitam, abu-abu, putih, kuning, dan belang tiga. Eleuh..eleuh.. Si pinpon terbilang kucing yang cerdas dan lucu. Ia cepat mempelajari sesuatu, seperti ketika papa memberi makan ayam, bebek, dan angsa si pinpon ikut2an nongkrong dan bercengkrama dengan peliharaan lainnya di belakang rumah. Dan pinpon tidak pernah mengganggu teman2nya itu.
Pinpon juga telaten menjaga rumah, hingga dirumah tidak ada tikus dan kecoa. Sebab klo ada tikus or kecoa, si pinpon akan mengejar hewan2 itu sampai dapat, kemudian… yaa… dia meletakan bangkai binatang2 buruannya di depan pintu dapur, tempat mangkal favoritnya Hehehe… Selain itu, klo orang2 rumah mo jalan2, pinpon menghantar sampai pagar sambil mengucapkan “Myeoooong…. 3x” Artinya… “Selamat jalan, dan jangan lupa pulang, satu lagi… oleh-oleh yaaa…” klo orang rumah mo pergi sembari mengatakan “Assalamu’alaikum pinpon, jaga rumah baik-baik yaaa…” pinpon selalu menyahut salam kami yaa… tentu saja dalam bahasa kucing. Weleh… weleh…
Pinpon juga pernah mengklakson mobil dinas Papa yang diparkir dihalaman depan. Waktu itu kami sekeluarga mengira ada korsleting kabel klakson, tapi sebelum papa mmeriksa mobil, kami melihat pinpon dengan gagahnya berada di setir mobil sambil meong-meong seolah memperkenalkan hobi barunya. Tiiiiiin… tiiiiiin… tiiiiiin… Meooooong… Meooooong… Meooooong….Ck..ck..ck…..
Pinpon juga ditakuti anjing tetangga, sehingga tidak ada yang berani memasuki halaman rumah. Anehnya, pinpon suka makan apa saja… “yang penting halal” katanya. Nasi yang dicampur air putihpun dilahapnya termasuk buah2an seperti durian…. (yaaa ampyuuun ). Pinpon juga bisa merasakan apa yang dirasakan pemiliknya. Pernah suatu hari ketika Fitri besedih, pinpon mendekat dan berputar2 dikakinya, seolah2 ingin menghibur. Subhanallah…
Sejak kepindahan kami sekeluarga ke Palembang, kami tidak tau kabar pinpon lagi. Sehari sebelum berangkat, pinpon hanya mengendus-endus semua barang yang sudah disimpan ditas dan kardus2. Ia mengenali barang2 tersebut. Menjelang keberangkatan kami, pinpon naik ke atap rumah dan memandangai kami dari kejauhan sampai tak terlihat lagi. Satu yang ku ingat di pertemuan terakhir itu, pinpon menaiki atap rumah sambil menyuarakan suara yang terdengar sedih ditelinga… yaa… seperti nyanyian perpisahan… “Selamat jalan Fitri… jadi anak yang sholehah yaa…” hehehe….
Dimanapun pinpon berada...
Semoga pinpon baik-baik saja…
Amiin.

My Friends Ais ^_^


Alhamdulillah...
Akhirnya ane bisa ngepost foto ukhti ais yang the best abis. sesuai dengan permintaan beliau dan keinginan ane sendiri, akhirnya foto ini dimuat. Afwan yah ukh, baru sempat di posting. Jazakillah ^_^

Ket foto :

Lokasi : TMII Jakarta

Waktu : Desember 2005

Hehehe, si Dora...

Wednesday, March 22, 2006

Jiwa - Jiwa Bercahaya


Tengadahkan kepala, disaat langit masih terang
Detik-detik bergantian, perlahan sinar mentari mulai memudar
Senja pun datang, jingga merona
Pantulkan biasnya

Rembulan mulai beranjak melangit
Malam pun mulai datang
Menjemput bintang-bintang
Menari bersama langit malam

Sinar kecil mulai berkelip
Kedap-kedipnya menghias jagad raya
Malam kelam mulai singgah
Sunyi... disepertiga malamNya

Sebagian jiwa mulai beranjak
Sinari wajah dengan wudhunya
Jiwa-jiwa bercahaya mulai meminta,
Berlomba-lomba memohon kasihNya

Banyak sejadah menjadi saksi
Ketika seongok jiwa merengek, mengadu, dan meminta
Merajut cinta
Mengemis kasih

PadaNya di seperdua malam
PadaNya disepertiga malam
PadaNya diseperempat malam

Jiwa-jiwa penuh penghambaan
Menghambur luruh dalam do'a
Basah... dalam muhasabah

(Sunyi... disepertiga malamNya)

Monday, March 20, 2006

Hitam

Hitam

Aku musnah
Aku bagai debu
Aku terombang ambing
Melayang ditiup angin

Aku rapuh
Aku sendirian
Penuh kehampaan
Di tengah kebisingan

Mendung datang
Langit menghitam
Menutupi pelupuk mata
Menjemput sesak, raga yang lelah

Selubuk hati yang luruh
Hitam... kelam... hilang...
Yang tertinggal hanyalah kesunyian
Merebak rengkah masa yang bergiliran

Fatamorgana, apakah itu?
Mencoba berbicara dengan tuhan

Robb, akankah secercah cahaya datang?
Menerangi luruh hati yang kelam

Robb, jadikan bait tilawah
Sebagai penenang jiwa yang resah

Robb, pancarkan sinar religi
Kedalam qolbu yang kehausan

Robb, lindung nurani
Jaga naluri

Robb, bimbing perisai hati
Mencari jalan untuk kembali



Pagi dingin, yang tersesat
Setiap jiwa pernah bersalah
(untuk keluarga tercinta :
Bunda, maafkan nanda yang belum bisa menjadi anak yang baik dimatamu)