Sunday, June 26, 2011

Hujan

Lama ku tak menulis, rasanya rindu sekali. Namun aku sadar, hati ini terlalu kelu hingga tak sanggup menuliskan isinya. Hidup terus berjalan, satu per satu kisah berlalu, beranjak pergi dan meninggalkan kesan. Ada yang manis, ada yang pahit. Dan sejatinya itulah kehidupan. Getirnya menggetarkan, bahkan terkadang menyakitkan.

Satu pelajaran penting yang hingga saat ini masih belum bisa ku jalani dengan baik adalah "ikhlas". Ternyata, luka hatiku, mungkin terlampau dalam. Hingga tak mampu untuk diredam meski lidah diam. Hidup nampak kian tenang, setenang telaga. Namun sebenarnya ia memendam luka. Ikhlas, memang tak mudah. Terkadang meski sudah berusaha sekuat tenaga menjalaninya, namun di saat lain, keikhlasan itu kembali roboh mana kala lukanya kembali menyeruak. 

Aku dan trauma. Trauma masih betah singgah. Hingga terkadang bulir bening itu masih menetes, terkadang ia menderas membasahi mukena dan sajadah. Aku sangat ingin membenci, bahkan aku ingin berontak dan marah. Jiwa meronta. Terus menerus meronta. Mengapa harus aku?. Mengapa aku yang menjadi korban kebodohannya. Aku kembali tersadar, belajar terus menerus mengambil hikmahnya, meski ikhlas itu tidaklah mudah. Mungkin, jika tidak aku yang mengalaminya, maka keimananku belum teruji. Mungkin jika bukan aku, belum tentu ada orang lain yang mampu menghadapi, oleh karena itu ujian itu diberikan padaku. Jika bukan denganku, mungkin ia tak akan mendapatkan ilmu dan hikmah untuk menjadi lebih baik. Dengan kata lain, aku menghantarkannya pada sebuah hikmah yang membawanya lebih baik dan aku pun juga demikian. Terus menerus berusaha berhusnudzhon, meski secara naluriah.. hati ini luka.

Munajatku sering kali basah air mata. Aku, adalah perempuan yang luka. Aku, sangat mengasihani diriku sendiri. Meski sebagian orang di luar sana memandang indah, namun hatiku penuh sayatan luka.

Hidupku bagai roda yang berkali-kali pecah, bagai balon udara yang berkali-kali salah arah, bagai layang-layang yang terbang kian meninggi, sesekali ditarik ulur talinya, sekali masa diputus hingga terbang tak tentu arah. Ya.. aku, bagai sebutir pasir yang terombang-ambing, berkali-kali.. berkali-kali.. berkali-kali terluka.

Allah berkata dalam kitabnya, Aku tidak menguji hambaKu melampaui batas kemampuannya. Tidaklah suatu musibah menimpa seorang anak Adam, melainkan dihapuskan dosa-dosanya, meski hanya tertusuk duri. Allah mencintai hamba-hambaNya yang sabar. 

Banyak hal yang ku lakukan untuk menyemangati hidupku kembali. Untuk menyinari rona hatiku dengan warna-warna yang cerah, bukan buram, abu-abu, atau hitam. Kini, hidupku ku mulai dari nol lagi. Pekerjaan yang sudah 3 x ku korbankan hanya demi untuk memudahkan sebuah niat baik, harus bisa ku ikhlaskan, meski terkadang aku berfikir, betapa malangnya aku yang harus menjalani semua ini. Harus memulai segalanya dari nol lagi, sedangkan dia.. bergelimang kenyamanan tanpa rasa bersalah, mungkin..
Robb.. berilah ganti yang jauh lebih baik, banyak, dan berkah bagiku. Dan sabarkanlah aku menghadapi semua ujian-Mu.

Allahumma Aamiin..

Bumi Mutiara, 25062011

Monday, June 13, 2011

7 CIRI LELAKI DAMBAAN ILAHI

Apakah Anda ingin menjadi lelaki sejati? Lelaki sejati model apa yang Anda impikan? Sosok lelaki yang banyak digandrungi dan dikerubuti wanita? Atau pribadi yang dicintai Ilahi? Jika anda memilih yang pertama, maka yakinlah tidak akan abadi. Namun bila pilihan terakhir yang Anda impikan, beruntunglah karena akan abadi sampai akhirat nanti. Tapi, tunggu dulu! Sudahkah Anda memiliki ciri-ciri lelaki sejati yang dicintai-Nya? Bila sudah, Anda patut  bersyukur.  Jika belum, maka Anda layak menemukannya sekarang juga. Mari kita telurusi bersama ciri-ciri lelaki sejati yang Anda idamkan itu.

1. Tidak Terlena Kesibukan Duniawi
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai kaum laki-laki untuk bekerja mencari nafkah.  Anak dan istri kita perlu dicukupi kebutuhan pangan, sandang, dan papannya. Kita bekerja peras keringat banting tulang demi menghidupi anak dan istri. Kita rela berangkat  pagi pulang petang agar dapur bisa ngebul dan keluarga tetap makmur. Tapi, sesibuk apa pun kita dalam bekerja. Sebanyak apa pun transaksi jual-beli yang dilakukan. Seramai apa pun toko tempat berniaga kita dikunjungi pembeli. Sepadat apa pun jadwal kita menangani kontrak kerja dengan klien, jangan sampai semua itu melenakan kita. Ingatlah, Allah SWT telah memberikan rambu-rambu. Dia berfirman,"Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah. mendirikan sholat, dan mengeluarkan zakat. Mereka takut terhadap suatau hari (qiyamat) yang pada hari itu hati dan penglihatan manusia menjadi goncang, " (QS. An-Nuur: 37) 

2. Aktif Ke Masjid Untuk Sholat Berjama'ah
Dalam sebuah hadits, Rosulullah SAW bersabda, "Sholat seorang laki-laki di rumahnya adalah lebih baik daripada di masjid kecuali sholat fardhu."  Masjid adalah tempat sholat yang paling utama bagi laki-laki. Tidak pantas rasanya jika kita lebih sering sholat lima waktu di rumah layaknya perempuan. Di mana pun kita berada hendaklah hati ini selalu muallaq (terpaut) dengan masjid. Di rumah, di kantor, di pasar, di sekolah, di pabrik, bahkan saat berwisata sekali pun, masjid selalu ada dalam hati kita. Lelaki sejati senantiasa rindu masjid. Dia tidak mau tertinggal sholat berjamaah. Bahkan tak rela ketinggalan takbiratul ihram bersama imam. Kita boleh memperbanyak sholat di rumah, tapi untuk sholat sunnah agar rumah senantiasa bercahaya dan keluarga selalu ditaburi berkah-Nya. Sebagai penggugah semangat, kiranya Sabda Nabi berikut patut kita renungkan, "Jika kalian melihat seorang laki-laki yang aktif ke masjid, maka saksikanlah bahwa dia orang yang beriman." (HR. Bukhori). Andakah yang sering dilihat orang ke masjid itu? 

3. Aktif Sholat Berjama'ah Isya & Shubuh
Selain aktif ke masjid, lelaki sejati kebanggaan Ilahi  juga  giat sholat berjama'ah Isya dan Shubuh. Berat memang berjama'ah Isya di masjid itu, terlebih di masa sekarang. Kita kadang terlena oleh sajian media televisi yang menayangkan beragam tontonan menarik. Kadang kita bahkan tak sadar, kala adzan berkumandang, mata dan hati kita masih terpaut di depan televisi menyaksikan sinetron, berita, dialog, sport, reality show, atau hanya sekedar infotainment yang menjual gosip. Begitu pun berjama'ah Shubuh, ini juga berat bahkan teramat berat. Betapa tidak, di tengah suasana yang masih gelap, lingkungan sekitar yang senyap, dibalut udara yang dingin menusuk tulang, kita harus rela bangun dan mengambil air wudhu. Padahal nafsu selalu menggoda untuk tetap pulas di peraduan terbuai mimpi-mimpi indah yang melenakan. Pantaslah  jika Rosulullah bersabda, "Tidak ada sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik selain sholat Isya dan Shubuh. Andai mereka tahu apa yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak." (HR.  Bukhori). Tentu Anda tidak ingin tertular virus munafik itu bukan?

4. Aktif Qiyamul Lail
Qiyamullail adalah kebiasaan orang-orang saleh dari dulu hingga sekarang. Mereka rela untuk menjauhkan lambungnya dari tempat tidur demi memenuhi panggilan Robb-Nya. Bukankah Allah menurunkan rahmat-Nya di sepertiga malam terakhir. Maka, lelaki sejati adalah yang sigap untuk berdiri tegak di keheningan malam di saat orang lain tengah asyik mendengkur. Dia tidak ingin melewatkan saat nan indah berduaan dengan Sang Kekasih Sejati. Dia tinggalkan istrinya yang cantik di atas kasur yang empuk demi bercinta dengan Allah Yang Maha Ghofur. Mereka inilah hamba-hamba yang akan dicintai Robb Semesta Alam. Bahkan Allah akan sangat bergembira dan tersenyum bangga karena ridho kepada mereka. Simaklah apa yang digambarkan Baginda Nabi, "Tiga golongan yang Allah cintai, Allah bergembira, dan Allah pun tersenyum...(salah satunya) dan orang-orang yang memiliki istri cantik dan tempat tidur yang nyaman namun mereka bangun qiyamullail.".  (HR. Thobroni). Sudahkah Anda mengambil bagian untuk berkasih-kasihan dengan-Nya di sepertiga malam?

5. Pandai Mengendalikan Amarah
"Bukanlah pegulat itu yang pandai menjatuhkan lawan-lawannya. Pegulat sejati adalah mereka yang pandai menahan nafsu amarahnya saat marah." (HR. Bukhori & Muslim).
Ternyata menahan marah saat kita murka jauh lebih baik. Mengapa? Coba Anda perhatikan muka orang yang marah, jelek dan menakutkan bukan? Belum lagi suara yang menggelegar dan meledak-ledak tak terkendali. Itulah sebabnya Rosulullah menyuruh kita untuk duduk saat kemarahan meluap. Beliau pun menyarankan orang marah untuk berwudhu guna mencairkan panas yang bergejolak. Marah memang hak kita apalagi dengan alasan yang benar. Namun kewajiban kita justru mengendalikan kemarahan itu agar tidak liar seperti banteng matador. Tak berlebihan kiranya jika Nabi SAW  berpesan, "Janganlah marah, maka bagimu sorga." Maukah Anda mendapatkan sorga itu? Atau Anda lebih memilih jadi pegulat?

6. Memperlakukan Istri Dengan Baik
"Yang paling sempurna imannya di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istri-istrinya." (HR. Turmudzi)
Istri kita adalah pendamping hidup dalam suka dan duka. Mereka kaum yang sangat sensitif perasaannya. Mereka juga sangat senang dimanja dan disayangi sepenuh hati. Meski kadang mereka juga bengkok seperti tulang rusuk kaum laki-laki. Dan suami yang baik adalah yang piawai memperlakukan istrinya dengan baik. Seorang suami sejati hendaklah bisa menjalin komunikasi dengan tutur kata yang baik kepada istrinya. Gunakanlah pilihan kata yang halus dan sopan. Hindari kata-kata kasar dan bernada tinggi yang sok menggurui. Istri juga harus diperlakukan dengan menyenangkan. Jauhkan sikap cuek dan tidak peduli. Jangan mudah cemberut, marah, dan sikap ingin menang sendiri.  Dan yang tak kalah pentingnya, berikan mereka nafkah batin yang memadai di tempat tidur sehingga jalinan cinta selalu erat sepanjang masa. Sudahkah Anda menjadi yang terbaik bagi istri tercinta?

7. Pandai Menjaga Diri Dari Godaan Wanita
Salah satu yang paling dikhawatirkan oleh Rosulullah SAW terhadap kaum laki-laki adalah wanita. Wanita memang halus dan lembut, namun dibalik kehalusan dan kelembutannya menyimpan sejuta pesona yang menggoda. Sudah terlalu banyak sejarah mencatat bagaimana kaum Adam tak berdaya dan bertekuk lutut di hadapan wanita. Pantas kalau sementara orang mengatakan "Wanita Racun Dunia", meski ungkapan ini terlalu berlebihan.
Wanita memang halal bagi kita setelah dinikahi, namun di luar sana berjuta pesona mereka berkeliaran menggoda jiwa. Kadang bagi yang sudah beristri sekalipun, rumput tetangga jauh lebih hijau dari rumput di rumah sendiri. Apalagi di abad informasi dan komunikasi modern sekarang ini, tetangga yang jauh bisa ada di depan layar komputer dan laptop dalam sekejap, bahkan dalam genggaman handphone. Dari jejaring sosial di dunia maya seperti facebook, twitter, friendster dan sejenisnya bisa saja malapetaka terjadi. Bukankah sudah sering kita dengar rumah tangga luluh lantak dan mahligai cinta tumbang  akibat perselingkuhan. Tentu Anda tidak ingin terperosok  ke dalam jurang yang nista itu bukan? Maka renungkanlah apa yang pernah digambarkan Nabi, "Tujuh orang yang akan berada dalam naungankan Allah pada saat tiada naungan selain naungan-Nya,...(salah satunya), seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita cantik, namun dia menolak seraya berkata,"Aku takut kepada Allah Robb Semesta Alam." (HR. Bukhori-Muslim).

Sudah siapkah Anda mendapat predikat Lelaki Sejati Dambaan Ilahi?

Sumber:http://www.facebook.com/?ref=home#!/notes/guru-oke/7-ciri-lelaki-dambaan-ilahi/178465348877732

Friday, June 10, 2011

Anda Akan Bersama Orang yang Anda Cinta

oleh Ustadz Samson Rahman

Kita akan banyak ditentukan oleh dan dengan siapa kita berteman, dengan siapa kita bersahabat. Pikiran kita banyak dilukis oleh cara pikir dan cara pandang teman-teman kita dalam melihat dan mempersepsikan dunia. Kita akan banyak diwarnai oleh detak
hati sahabat-sahabat kita, oleh akhlak dan moralitas mereka. Kita akan senantiasa berotasi di garis edar orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang kita senangi dan orang-orang yang kita anggap memiliki cawan cinta yang dia suguhkan kepada kita semua.

Cawan cinta yang membuat kita mabuk dan tenggelam dalam kecintaan yang luar biasa. Tak salah jika Rasulullah sering kali memberi peringatan pada kita semua bahwa jika kita ingin melihat agama seseorang maka hendaknya kita melihat siapa teman orang itu. Jika kita akan melihat karakter dan pandangan hidup seseorang maka hendaknya kita melihat teman gaul orang itu.

Tak banyak orang yang mampu menjadi pahlawan di tengah para penjahat, sangat minim orang yang akan menjadi penjahat sementara dia hidup di tengah-tengah para ulama. Aura hidup seseorang akan banyak mengalirkan energi pada orang lain. Energi jahat akan sangat gampang menular pada orang lain, energi baik juga bisa mengalir walaupun sangat lambat.

Banyak orang baik-baik mendadak menjadi jahat dan penjahat karena teman-temannya yang jahat, banyak orang alim yang tiba-tiba memuja dunia karena dia hidup di tengah-tengah pemuja dunia. Banyak ustadz yang mendadak tersendak melihat limpahan dunia.

Banyak kiai yang kehilangan rasionalitas tatkala terkurung oleh kepentingan. Namun banyak pula orang bejat namun tiba-tiba menjadi saleh karena banyak menyimak kata-kata ulama, merenungi ayat-ayat Allah dan ingat tujuan akhir kehidupannya. Manusia akan senantiasa terseret-seret di belakang ideologi temannya, menari bersama ritme paradigma sahabat-sahabat dan orang-orang
dekatnya—kecuali yang Allah beri dia rahmat.

Maka jangan lupa pertahanan kesalehan Anda, energi ketakwaan Anda, bara tawakkal Anda. Semangat kerja Anda akan tiba-tiba rontok mana kala Anda salah memilih teman-teman Anda. Api spirit ruhani Anda bisa-bisa mendadak redup tatkala teman-teman Anda membawa gulita dan siap memadamkan api spirit hidup Anda. Dan ingatlah bahwa Anda akan senantiasa bersama dengan orang yang Anda sukai dan cintai. Rasulullah bersabda : Setiap orang akan bersama dengan orang yang dicintainya (HR. Bukhari Muslim).

Jangan sampai kesalehan Anda tergerus oleh kethalehan teman-teman Anda. Janganlah kerendahan hati Anda (tawadhu’) tercerabut oleh keangkuhan teman-teman Anda. Janganlah kezuhudan Anda terkuras oleh ketamakan teman-teman Anda. Janganlah kedermawanan Anda ludes oleh kekikiran teman-teman Anda. Janganlah keberanian Anda tertimbun oleh kepengecutan teman Anda.Bila Anda tidak mawas diri, maka bersiaplah menjadi korban kecerobohan Anda. Bila Anda tak teliti maka bersiaplah untuk menghadapi penyesalan tiada henti.

Anda, sekali lagi, akan bersama dengan orang-orang yang Anda cintai. Anda kagumi dan Anda ikuti langkah-langkahnya.

Jika Anda cinta Rasulullah maka Anda akan bersama dia, di surga Allah. Dan jika Anda mulai merasa sangat nyaman dengan dunia maka dunia akan meninabobokan Anda sehingga Anda lupa pada hari akhirat Anda. Anda akan lelap dalam dekapannya yang menjadi Anda lupa terhadap diri Anda sendiri.

Sumber : http://www.eramuslim.com/nasihat-ulama/ustadz-samson-rahman-anda-akan-bersama-orang-yang-anda-cinta.htm

Tuesday, June 07, 2011

Cinta Sejati

Sedari dulu hati ini pun merindu, akan ketenangan jiwa ketentraman hidup, dimana lagi aku temukan arti sebuah hidup, Kemana lagi ku dapati cinta yang hakiki, ternyata datangnya sinaran seiring kesungguhan mencari jalan, kebenaran, jalan keridhoan, Akan selalu kusyukuri nikmat yang telah diberi, petunjuk hidayat suci Illahi Robbi.... 2x, hamba kan mengabdi.. (Hidayah Illahy by The Fikr)
Nasyid di atas saat ini sangat menginspirasi saya. Hampir setiap hari, saya selalu memilih Hidayah Illahy - The Fikr sebagai teman dalam aktifitas saya. Benar-benar menyejukan hati dan menyentuh :). Benar adanya, tiada cinta sejati selain mencintai Allah. Jika kita mencintai makhluk, maka bersiaplah untuk kecewa, terluka, atau sakit hati, karena manusia hanyalah makhluk yang dho'if yang tak mampu memberi dan berbuat apa-apa. Hanya Allah-lah yang bisa mengubah segalanya. Dalam sebuah syair nasyid berikut ini kita bisa melihat, gambaran begitu nyatanya kedho'ifan cinta makhluk dan hanya cinta Allah-lah yang sejati. 

Kasih manusia kadang bermusim
Sayang manusia tiada abadi
Kasih Tuhan tiada bertepi
Sayang Tuhan janjiNya pasti
(Kasih Sayang by Raihan)
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, “Di dunia itu terdapat surga. Barangsiapa yang tidak memasukinya, maka dia tidak akan memperoleh surga akhirat.”

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa surga dunia adalah mencintai Allah, mengenal Allah, senantiasa mengingat-Nya, merasa tenang dan thuma’ninah ketika bermunajat pada-Nya, menjadikan kecintaan hakiki hanya untuk-Nya, memiliki rasa takut dan dibarengi rasa harap kepada-Nya, senantiasa bertawakkal pada-Nya dan menyerahkan segala urusan hanya pada-Nya.

Inilah surga dunia yang dirindukan oleh para pecinta surga akhirat.

Itulah surga yang seharusnya kita raih, dengan meraih kecintaan Allah, senantiasa berharap pada-Nya, dengan disertai rasa takut, juga selalu menyandarkan segala urusan hanya kepada-Nya.

Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal dan Dia adalah Rabb yang memiliki 'Arsy yang agung." (At Taubah: 129)