Tuesday, February 19, 2008

Mentari di Ufuk Timur

Saat mentari kembali merekah, tersenyum di ufuk timur, disanalah dimulainya kehidupan. Beruntunglah orang-orang yang mampu menapaki hari-harinya, orang-orang yang tak pernah kehilangan harapan, sebesar apa pun ujian menimpa, karena sejatinya ujian layaknya anak tangga yang meningkat di setiap tanjakkan. Karena ujian adalah terapi iman, dan di saat kita masih bisa melihat mentari, maka disanalah harapan ada karena masih ada hari yang kan dilalui.

Beruntunglah mereka yang selalu bersyukur atas setiap detik waktu yang masih diberi, karena disana masih ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Maka nikmati saja ujian-ujian itu, dan lakukanlah perbaikkan-perbaikan sederhana, sebab yang sederhana terkadang bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Maka gunakan mata hatimu, untuk melihat, mendengar dan merasa, hingga ia sempurna. Karena harapan tak pernah hilang, karena ujian menjadi episode-episode luar biasa dalam kehidupan, dan keterbatasan bukan halangan untuk menyerah.

Coba simak bahasa Ilahy, dan belajarlah dari setiap kesaksian dan renungan. Mari berbagi, dan berharaplah dengan Sang Inspirator Kehidupan, ungkapkan untaian do'a dan harapmu pada Sang Pemilik Jiwa, dan berikhtiarlah hingga kau peroleh hasilnya sebab jika kita bermujahadah Allah pasti menolong.

Tetaplah bersemangat, karena masa depanmu ada ditanganmu, karena hidup adalah sesuatu yang harus dihargai dan setiap detik sangat berharga. Lakukanlah perbaikan dengan penuh cinta. Karena cinta, terhadap apa pun itu menuntut pembuktian. Cinta kepada Allah menuntut ketaatan dan ridho dengan ketentuan. Cinta kepada dakwah menuntut keseriusan dalam berjuang. Cinta kepada sesama menuntut penghargaan dan welas kasih.

Maka ujian menjadi sarana pembuktian cinta. Janganlah berputus asa dan jangan kehilangan harapan. Jangan lunturkan semangatmu, Jangan biarkan ujian melunturkan iltizam dalam berislam. Maka kibarkan bendera cita-cita mulyamu. Mulailah semuanya dengan ketentuan Islam. Menerima ketentuan Allah adalah lebih baik di imbangi dengan keikhlasan, karena di balik keburukan pasti ada kebaikan, dan dibalik kesulitan ada kemudahan. Maka ikhlaskanlah, dan mulailah hari ini dengan pembuktian. Buktikanlah cinta, karena kelak kau akan menuai hasilnya...



Someday... we’ll know why everything must be happen
keep
ur spirit up
..

InsyaAllah, semua do'a2 itu kan jadi tabungan akhirat, Amiin...



Tuesday, February 12, 2008

Hukum Merayakan Valentine Days Bagi Ummat Islam

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Dear all, seperti yang kita ketahui, bulan Februari dikenal dengan bulan "deklarasi cinta". Sangat membooming, bahkan seluruh penduduk di berbagai belahan dunia turut merayakannya, dari yang muda, dewasa bahkan kaum tua sekalipun turut serta. Bunga mawar, coklat, boneka, dan berbagai atribut bernuansa pink menjadi ciri khasnya. Namun banyak hal yang perlu kita telisik lebih jauh dari Valentine days, terutama bagi umat Islam. Bagaimana sejarahnya dan hukumnya bagi umat Islam yang turut merayakan. Berikut ini, kutipan penjelasan yang saya ambil di website dakwah http://www.eramuslim.com. Selamat membaca, semoga bermanfaat.


Valentine days, No Ways!!!
Ahmad Sarwat, Lc

Boleh jadi tanggal 14 Pebruari setiap tahunnya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai belahan bumi lainnya. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih sayang. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa 'kasih sayang', walau pun pada hakikatnya bukan kasih sayang melainkan hari 'making love'.

Dan seiring dengan masuknya beragam gaya hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang, ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasan valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.

Sejarah Valentine
Valentine’s Day menurut literatur ilmiyah dan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal dari upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day.

The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).

Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno.

Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.

Katakanlah, "Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku." (QS. Al-Kafirun: 1-6)

Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya juga ada fatwa yang mengharamkan perayaan valentine khusus buat umat Islam.

Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.

Valentine Berasal dari Budaya Syirik.
Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti, “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.

Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the hunter” dewa matahari.

Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.

Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk neraka, naudzu billahi min zalik.

Semangat valentine adalah Semangat Berzina
Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.

Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.

Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.

Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?

Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi undang-undang.

Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun diharamkan.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’: 32)

Eramuslim Digest
Karena masalah Valentine ini sangat berat, maka kami terbitkan satu edisi majalah Eramuslim Digest yang khusus membahasnya.

Kami rasa pantas bila majalah ini dijadikan rujukan, sebab selain padat, kita juga diberikan ilustrasi gambar-gambar yang menarik. Kalau berminat hubungi saja pak Tio di nomor 021-999-80-000 atau 0813-999-80-000. Bahkan saat menjawab pertanyaan ini, kami sedang berada di Bandung untuk Road Show Eramuslim Digest edisi koleksi 5yg berjudul The Dark Valentine Satanic RitualYang Kini di Pujadi MQTV dan MQFM.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

-----

Gimana, udah pada tau kan hukumnya merayakan valentine days? Naa.. sekarang saatnya mereformasi diri. Klo dulu masih ikut-ikutan merayakan atau cuma meramekan, sekarang jangan sampe deh. Hiii... Naudzubillahi mindzaliik... karena di hari valentin days itu laki-laki & perempuan bukan muhrim dibebaskan untuk berbuat apa saja. Gimana klo generasi muda yang kurang paham agama ikut-ikutan. Dosa kan? Di Quran aja Allah sudah mengingatkan kita agar dilarang mendekati zinah, klo mendekati saja dilarang apalagi zinahnya. Selain itu juga Nabi saw bersabda klo kita mengikuti suatu kaum, maka kita akan sama dengan kaum itu. Orang kafir, meskipun kita tidak masuk ke agama mereka, akan senang jika kita mengikuti kebiasaan mereka. Bagi mereka itu juga cukup. So, kita harus menyelamatkan generasi muda dari kebiasaan bervalentine days yang nyata-nyata dosa. Klo ada teman, saudara & handai tolan yang ikut-ikutan, dikasih tahu deh. Sayang kan buang-buang uang untuk berbuat dosa, mending uangnya ditabungin atau di infak aja, malah dapet pahala tuh. Gimana, setujuu...?. Mulai hari ini, kita kasih tahu saudara-saudara kita dan kita selamatkan generasi muda Indonesia. Satu lagi, jangan sampe karena urusan duniawi kita ga sempet cari ilmu buat bekal akhirat nanti. Ya...?

Friday, February 08, 2008

Complicated Ammah Syndrome

Assalamu'alaikum dear all...

Malam ini hujan lagi, seharian angin bertiup kencang. Sontak jemuran yang ku cuci kemarin malam berterbangan. "Dingiiin... Masuk angin.. Hatchiii". Hhh... Cape de... Tapi tak mengapa, dakuh hanya ingin berbagi sedikit cerita bahagia (walau demam, Alhamdulillah... tetep bahagia :D)


Demam beneran + "Ammah Syndrome"
Entah, judul ini cocok/tidak dengan kondisiku sekarang. Yang pasti dakuh memang lagi kena demam, demam beneran + demam "Ammah Syndrome". Kemarin Mama dan Papa baru pulang dari Jakarta setelah jenguk cucu perdananya. Pesawat ortu seharusnya berangkat pukul 19.00, tapi delay 3 jam dan baru nyampe Palembang pukul 00.00 wib dan nyampe rumah pukul 00.30. Ahh... Lion, sering sekali kau delay, betapa buruk manajemen waktu penerbanganmuh. Lengkap sudah penderitaan jasadkuh. Coz hampir satu bulan ini selalu tidur di bawah jam 02.00 am.


Di penghujung tahun lalu ku habiskan beberapa minggu di Jakarta, buat mengikuti tes Depdag dan menjenguk Kakak ipar tercinta yang sedang menanti detik-detik kelahiran bayinya. Hari-hariku kuhabiskan di rumah Paman di Bekasi. Seperti kaum perempuan lainnya, waktuku disana kuhabiskan dengan "beres-beres", nemenin bibi jalan-jalan ke pasar, walking-walking, and tentunya silaturrohim ke rumah Kakak ipar dan keluarganya di Kampung Melayu. Sepanjang jalan, Bekasi - Jak Tim, ternyata cukup melelahkan. Waktuku cukup banyak habis diperjalanan. Macet berjam-jam hingga perjalanan Bekasi - Jakarta nyaris 3 jam. Padahal setelah ku bandingkan, ternyata jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh. Klo di Palembang, kayak dari Bundaran air mancur ke komplek kenten laut. Ya... cukup satu jam-an by angkutan umum, Jakarta memang Subhanallah. Kerasa banget pengorbanan jasadku untuk itu semua.

Sekembali ku ke Palembang,
Di pertengahan Januari 2008, Alhamdulillah orang tuaku pulang haji Insya Allah dengan membawa bekal haji mabrur (amiin...). Alhamdulillah wa syukurillah... perjalanan ibadah mereka di tanah suci lancar-lancar saja, malah semua jalan ceritanya nampak sangat Subhanallah. Persiapan kembalinya ortu sangat menguras tenaga. Padahal saat itu jasadku masih begitu lelah sekembali dari Jakarta. Beberapa hari sebelum kepulangan ortu banyak keluarga dari daerah yang datang ke rumah, menginap, dsb. Sebelumnya juga ada keluarga yang baru operasi cesar dan setelahnya juga menginap di rumah. Kebayang bagaimana repotnya kami sekeluarga menjamu semua tamu yang datang. Plus plus lagi nih, sekembali ortu pulang haji masih banyak keluarga, tetangga, handai tolan, yang dekat, yang jauh bersilaturrohim ke rumah. Dan semua pun dengan "penyajian" ekstra. Dalam hati hanya 3 kata "Ooh.. Jasadku, bersabarlaah... "

Satu hal yang sedikit terlupakan (bukan di niatkan, tapi karena begitu banyaknya tugas-tugas di rumah) adalah kumpulan "amanah". Cuti cukup lama dari Bahumas dan DPRa, nyaris satu bulan. Cuti hingga saat ini dari pengurusan ROHIS SMU N 18 dan ROHIS Polsri. Alhamdulillah sekarang sudah bisa balik lagi ke Bahumas dan DPRa. Untuk ROHIS, semoga bisa segera normal kembali. Belum selesai jasadku menormalkan kembali fungsi kerjanya, ia sudah dikejutkan lagi dengan tugas-tugas "dunia hijau". Sebenarnya bukan ingin mengeluh, tapi beginilah realitanya. Setelah sibuk mempersiapkan kembalinya ortu, daku menceburkan kembali hidupku ke "dunia hijau". Dan ternyata, "dunia hijau" lebih menuntut kekuatan jasadiyah ekstra. Pontang - panting lagi untuk "dunia hijau", menyelesaikan buletin dan tugas menulis seperti biasanya, bolak balik mempersiapkan Pelikan, jadi panitia plus peserta, tidur selalu di seperempat malam, hampir tiap hari.

Di Pelikan, 3 hari tidur di kamar hotel yang "cold", tetap harus berbagi dengan yang lain, meski sebenarnya aku tidak tahan AC kecuali jika memang cuaca sangat panas. 3 hari pula bolak-balik lift lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan terakhir lantai 8. Sontak kepalaku persis layang-layang. Mabuk Lift, hehehe... tapi Alhamdulillah.. aku menikmatinya. Dan setelah itu semua, hingga saat ini... Wallahu a'lam... kepalaku masih berputar-putar. Sudah banyak yang menyarankan agar periksa ke dokter, tapi entahlah, aku tetap merasa baik-baik saja meski sebenarnya aku merasa kepalaku sudah tidak lagi di jasadkuh... Halaaah... belebeeeh... :D. Tapi srius, semuanya memang benar adanya.

Setelah semua itu, dakuh melanjutkan perjalanan "dunia hijau" di DPRa, mempersiapkan kegiatan Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Gratis, di hari terakhir menjelang hari H, dakuh pulang nyaris jam 9 malam (Astaghfirullah.... ampuni Ya Allah...) karena mempersiapkan untuk konsumsi esok harinya. Malamnya masih harus OL mencari data-data web "dakwah" yang hilang untuk di up load lagi di web )|(, sontak lagi dan lagi aku tidur setelah shubuh. Namun Subhanallah... hari itu juga kegiatan DPRa aku tetap diberi kekuatan oleh Allah untuk menjalankan tugas. Selanjutnya, daku melanjutkan tugas menulis lagi, untuk beberapa PR "dunia hijau", sontak lagi dan lagi, aku tidur setelah jam 3 am. Kemarin daku ambruk lagi, untung ambruknya di tempat tidur. "Huu huu huu... Hatchiiih..."

Dan Sekarang... Hari ini
Jasadku memberontak, ia marah dan minta jedah. Aku demam, masuk angin, kepala pusying, mata lelah dan menyut-menyut, aku kena diare, akhirnya dehidrasi, terbaring tak berdaya. Tak kuat lagi, tapi otak masih ingin terus bekerja. Dengan sangat terpaksa, detik ini juga aku musti menulis lagi. Karena inilah terapiku saat ini. Terapi yang bisa sedikit melepaskan segala beban di ruhiyah, jasadiyah dan fikriyahku. Terapi yang bisa sedikit mengurai benang-benang kusut di otak dan hatiku. Aku ingin bercerita, berbagi bahagia, bahwa sebenarnya... beginilah keadaanku saat ini.


Terapi yang Ironi, Namun Cukup Manjur
Hari ini,
Sepanjang pagi kuhabiskan di depan TV, menonton VCD ponakan tercinta dan mendengarkan piano solo-ku. Jedahku, terapi demamku. Aah... mungkin memang belum saatnya kami bertemu, ingin ku berlari ke sana, memeluk dan menciuminya, aku rindu... Mengajaknya bercerita dan bercanda, "ini loh ammah Fith, ini loh dunia dan segera memperkenalkan dunia hijau tempatku bernaung kepadanya". Ponakanku cantik sekali, matanya indah dan Ia telah menuliskan sejarah perdana rambut ikal di keluargaku. Ya... cucu perdana, ponakan perdana, dan ikal perdana.

Cinta... mimpiku hanya satu, mengajaknya mengarungi dunia hijau dakwah, menjadi sayapnya tuk menggapai JannahMu, membimbingnya tuk raih gelar "Mujahidah-Mu". Semoga Engkau perkenankan do'aku. Amiin...



Buat Kakak tercinta,
putri kecilmu yang cantik, sepertinya dah kenal banget sama Abinya ya... ^_^
Idzinkan dinda memolesnya jadi Mujahidah

Wednesday, February 06, 2008

Resmi Jadi Ammah :x

Alhamdulillah...

Qurrota a'yuun...
Telah lahir dengan selamat calon Mujahidah baru, dari pasangan Jemi Oktavianto, S.T (Kakak sulungku) dan drg. Ayumi Sudaryanti pada tanggal 05 Februari 2008 pukul 19.07 wib di RSIA Hermina Jakarta Timur.

Semoga menjadi putri cantik yang sholihah, baik akhlak dan budi pekertinya, berbakti pada orang tua, menjadi mujahidah sejati bagian dari perjuangan dakwah, dan menjadi bunga-bunga mewangi yang dirindukan syurga. Amiin Ya Robbal 'alamiin... :x:x:x

Alhamdulillah... sekarang resmi mendapat gelar "Ammah", "Ammah Fithri..." Siapa yang mau sumbang nama...? :D

Sunday, February 03, 2008

Everybody Ever Hurt...


Setiap manusia pasti pernah terluka atau merasakan perih hati. Luka, atau lebih ngetrend dalam english version, "Hurt", bisa terjadi karena berbagai sebab, lisan yang kurang terjaga, sensitifitas yang sedang memuncak, kenangan atau memory masa lalu yang menyakitkan, korban perang, korban bencana, dan lain sebagainya. Yang pasti, "Hurt" adalah hal yang sangat menyakitkan bagi yang mengalaminya.
Seorang remaja, terkenang dengan masa kecilnya yang kurang bahagia, masa kecil suram dengan sisa-sisa luka "hati" akibat orang tua yang gemar ribut, korban ringan tangan, dan berakhir dengan perpisahan pastinya akan meninggalkan trauma mendalam dalam diri sang anak. Anak-anak korban "broken home" atau korban kekerasan dalam rumah tangga terkadang memiliki sisi lain dalam hidupnya, "TRAUMA".

Ya... trauma adalah penyakit psikis akibat "sad story" dalam satu episode perjalanan hidup seseorang yang membutuhkan waktu/proses penyembuhan yang tidak sebentar, tergantung bagaimana seseorang menyikapi hidupnya.

Banyak hal lain yang menyebabkan manusia terluka. Sadar atau pun tidak, kita pasti pernah melukai atau dilukai sesama, bahkan melukai alam semesta dan mencabik-cabik kelestariannya. Ya, manusia memang tempatnya salah, namun bukankah sebaiknya kita terus menerus bermuhasabah, menilai segala kekurangan dan kesalahan-kesalahan kita, lantas berusaha memperbaikinya?

Segalanya akan tetap berakhir pada dua sisi, sisi baik (positif), sisi buruk (negatif), tinggal kita yang memilih, di sisi mana kekuatan kita berada. Life is'nt for sad anymore, Life is'nt for more cry, Life is'nt for sad all the time, Life... although sad is the Truths, sebuah realita dalam kehidupan. So dont look so sad anymore, dont look so lonely, becouse ur sad momen will go on.

Hati manusia layaknya sebuah samudera, dalam. Terkadang dingin seperti es, namun terkadang hangat di musimnya. Ia bisa merasakan berbagai rasa, namun ia pun bisa dengan mudah memaafkan. Hati manusia sedalam lautan, seluas samudera, karena ia mampu memaafkan...



Buat saudaraku yang sedang bersedih, ku titipkan sebuah lagu untuk mengobati lukamu.


Everybody Hurt

When your day is long, And the night, The night is yours alone
When you're sure you've had enough of this life, Well hang on

Don't let yourself go, Cause everybody cries, And everybody hurts, Sometimes...

Sometimes everything is wrong, Now it's time to sing along, When your day is night alone, Hold on, hold on... If you feel like letting go, Hold on... If you think you've had too much, of this life, Well hang on...

Cause everybody hurts, Take comfort in your friends, Everybody hurts...

Don't throw your hand, Oh, no... Don't throw your hand...
When you feel like you're alone. No, no, no, you're not alone...

If you're on your own, In this life, The days and nights are long,
When you think you've had too much, Of this life, To hang on...

Well, everybody hurts, Sometimes, everybody cries, And everybody hurts,
Sometimes... And everybody hurts, Sometimes...

So, hold on, hold on, Hold on, hold on, Hold on, hold on, Hold on,
hold on (Everybody hurts, You are not alone)


..Still here, with my piano and my little wings..
Percayalah, luka tak kan lama :x