Tuesday, March 27, 2007

Rahasia Langit

Masih lekat dalam ingatan, ketika malam itu bulan sabit bersinar terang, cahayanya nampak di balik kisi kisi ventilasi. Dzikirnya penduduk langit terdengar bergema, mengisi seluruh ruang hati, menggetarkan sukma. Penduduk bumi pun bertasbih memuja mujiNya, dan ketika itu, mata mulai basah, menunduk, makin tertunduk. Malam yang indah, bintang gemintang menari nari di sekelilingnya seraya mengajak bicara untuk jangan bersedih, jangan lemah, jangan takut, dan jangan rapuh, dan biar semua itu menjadi rahasia langit.

Cerita ini ditulis ketika malam malam masih tetap menemani, memberi semangat baru untuk tetap berada di sini, dan masih tetap ingin berada di sini, bersama detik detik sujud penghambaan, berusaha tuk beri yang terbaik untuk – Nya, untuk hidup, hingga diri siap untuk bertemu Robb Yang Mulia, bersama segala sejarah dan kisah hidup. Karena semua manusia punya sejarah, karena setiap manusia punya cerita, karena setiap manusia adalah hamba yang menjalani kodrat penghambaannya. Dan dalam tiap sujud sujud penghambaan itu, akan tetap ada alunan kisah, suka maupun duka, dan biarkan semua mengalir apa adanya, karena bersamanya tetap akan ada senyuman, akan tetap ada kesabaran, akan tetap ada kekuatan dan ketabahan, maka jangan pernah bersedih, jangan lemah, karena masih akan ada cerita baru dan kisah – kisah baik yang akan dilalui.

Hari ini, esok, lusa, atau pun nanti, akan tetap ada. Uraian cerita satu demi satu akan datang silih berganti. Namun tak ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi, meskipun hanya satu detik yang kan datang. Karena semua itu "Rahasia Langit", karena semua itu simpanan pengharapan dan hanya tabir langit yang mampu menyingkapkan, tentu saja dengan idzin Tuhan.

Maka, jangan pernah berhenti tuk membaktikan diri pada sang Ilahy, jangan pernah berhenti meski peluh merajai. Jangan berhenti memberikan cinta kepada Ilahy Robbi. Karena kita hanya manusia, hanya pelayan-Nya, maka berusahalah menjadi pelayan yang taat dan setia, agar Dia meridhoi, dan berkenan menerima diri di akhirat nanti sebagai hamba yang bercahaya.





Bersama malam temaram sujud penghambaan



Saturday, March 24, 2007

Nothing Special


hm...
Seruanku masih menderu,
Namun gemanya tak lagi seperti dulu
Layaknya qolbu tak bersulam getar getar riak syahdu

Tanyaku masih tak terjawab...
Dan kini masih tak terjawab
Tentangku... tentang hidup...
Tentang tanya-tanya yang belum terjawab

Keikhlasan...
Akankah masih dipertanyakan
Karena diri masih - masih dan terus belajar
Pengharapan, akan sebentuk perbaikan...

Terkadang sudut muhasabah tak berhujung
Hanya meninggalkan goresan tak benilai
Robb... idzinkan hati hambaMu yang dhoif ini
Hanya terisi diri-MU

Karena diri tak mampu menjadi special...
Karena memang tak ada yang special...

Bismillahirrohmaniirohiim...
Sebatas inilah penghambaan yang bisa hamba persembahkan pada-MU
Allahummaghfiirli... bimbing diri ini tu' terus belajar menghamba pada-MU



Thursday, March 15, 2007

Ketika Roda Harus Tetap Berputar

Sejatinya...
Manusia hanya hamba.
Seorang hamba,
hanya mengikuti apa yang diperintahkan Penciptanya.
------

Sejatinya... Hidup itu sebuah perjalanan. Proses untuk semakin mengenal Sang Khalik, proses untuk mengenal hakikat hidup, proses untuk menjadi manusia yang sempurna dengan segenap ketidaksempurnaan, karena tidak ada yang sempurna selain Allah...

Sejatinya... hidup itu adalah sebuah tadribat. Sebuah latihan yang terdiri dari episode per episode. Setiap episode terdiri dari setiap kisah, dan setiap kisah memiliki banyak sekali hikmah.

Sejatinya... hidup layaknya sebuah oase. Oase yang terkadang nampak jelas, namun tak jarang menampakan kepalsuan. Kepalsuan sendiri nampak karena kita sendirilah yang sering berandai andai, karena pada dasarnya kita tidak tahu. Lantas, siapa yang lebih tahu tentang hakikat oase kehidupan...?
Selain dari pada DIA...

Jalannya roda kehidupan tak selalu bertemu tebing yang terjal, tak selalu bertemu jurang yang curam, tak selalu tertutup kabut yang tebal, dan ketika roda tak mampu menahan batu penghalang, maka selanjutnya retak dan patah bahkan bisa terlepas begitu saja dari penopangnya. Ketika kita tak bisa menahan setiap getir ujian kehidupan, maka apa yang hendak dilakukan?

Sebagian ada yang berlari, sebagian ada yang tegar menghadapi meski getir merajai seluruh isi hati. Manusia makhluk tak sempurna, namun berusaha menyempurnakan dirinya. Terkadang nampak kokoh padahal jauh di dalamnya kerapuhan diam bersemayam. Lantas sesungguhnya apa yang hendak disempurnakan jika bukan iman?

Setiap detik waktu berjalan ada khudu' dan khouf yang bersemayam. Khudu' dan khoufnya mengalir sesuai aliran darah karena merasa ada yang mengawasi. Lantas siapa yang mengawasi selain dari DIA...
Khudu' dan khouf berirama dengan raja' dan harap maka ia akan menjadi sebuah keindahan. Jika keindahan tersebut dibalut dengan tawadhu' dan takwa, maka ia menjadi kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan hakiki yang dinanti nanti sejatinya adalah jika nanti kita bisa menatap wajah 'Sang Ilahy'. Karena itulah kebahagiaan hakiki, di saat kita bisa merajai seluruh keinginan dan segala bentuk nafs yang berada dalam jiwa kita. Sehingga saat tiba waktunya kita bisa menatap wajah agung Sang Pencipta. Lantas, manusia mana yang tidak menginginkannya.

Ratusan bahkan ribuan goresan tak pernah menjadi batu sandungan ketika manusia masih punya iman. Jutaan bahkan milyaran caci maki tak akan jadi penghalang ketika manusia meyakini bahwa ia ada yang mengawasi, ia ada yang melindungi, ia ada yang menguatkan dan mengokohkan.

Lalu... janganlah pernah bersedih hati, dan jangan sia siakan setiap bulir air matamu hanya untuk sesuatu yang fana. Bangkit, lalu berjalanlah perlahan, kemudian berlarilah menuju Allah... biarkan roda kehidupan terus berputar sesuai arah tujuan dan tetapkan satu tujuan dalam azzammu yang kokoh. Terus dan terus... hingga kau temukan ketenangan di sana, jauh di dasar hatimu... bersama Robb-mu, Robb kita bersama...

Waallahu a'lam bish showab

Secercah perenungan dalam setiap lembar sujud
Ya Allah... tetapkan hati kami untuk tetap setia memeluk cinta-Mu
Teruntuk saudaraku yang sedang lara, semoga Allah mengistiqomahkan
Amiin...

Saturday, March 10, 2007

Every Day I Love U

Hari hari bahagiaku...
Takkan terlepas, terurai sedikit pun
Terus mengikat kuat
Di relung relung qolbu
Di ruang ruang memory
Meski terkadang jalanan tak selalu mulus
Namun harapku kan tetap indah...
Dengan Bismillah... I say...

"Every Day I Love U"
(Fithri, bersama di hari - hari bahagia ^_^)
-------------

Duuh... Lutchunya :)

"Dedek... dedek... sini... "
"Ayuuuk.... Yuuk Fiiiit... kejer adek..."
Sambil muter-muter meja di ruang tamu, trus lari lari ke ruang tengah, dapur, balik lagi ruang tamu, teras, truzZz... truzZz... WuzZz... WuzZz... hihihi.

"aduuuh... capeee deeeh..." ujarku
(Sambil bergaya memelas dan mengusap kening, yang selanjutnya diikuti oleh sepupu sepupu kecilku ; "Athuu... thapeee thee.... hehehe...)

Begitulah, tawa ceria sepupu - sepupu kecilku. Setiap bertemu selalu saja ada hal - hal baru yang kudapat dari mereka. Ya... Selalu banyak hal - hal menarik dan indah yang bisa dipelajari dari anak - anak. Qurrota A'yyun... Mata bening yang menunjukkan kebersihan dan kesucian mereka. Kepolosan dan kemanjaan mereka... membuatku tak ingin lekas berpisah. Duhai... sungguh indah dunia anak - anak...

Aku menyebut mereka dengan panggilan - panggilan mesra, panggilan kesayangan "Mujahid - mujahid kecilku". Tiga sepupu lutchuku ini laki-laki. Yang pertama namanya M. Fajriullah, yang ke-dua Ahmad Syahril Azmi, dan si bungsu yang dapet julukan "si bayi bule" (ga tau dari mana datangnya julukkan itu), namanya Ahmad Khoiri Dzikri. Ketiganya lucu - lucu deh... sueeer... lihat aja aksi - aksi mereka di bawah ini.

Awaaas... kepincut, ntar jatuh cinta hehehe... (upz, Astaghfirullah...)









Naah... klo yang di bawah ini beda versi, selain ada sepupu juga ada kakak laki-laki dan adik perempuanku semata wayang, beserta calon kakak iparku. Setelah proses khitbah di Januari lalu, InsyaAllah, Jika tidak ada halangan tanggal 21 April 2007 nanti ke Jakarta lagi menghadiri akad dan walimah kakakku tercinta. Ups...! Semoga Allah memudahkan...

Barrokallahu... Barrokallahu... Barrokallahu wa barroka 'alaika wa jama'a baina kuma fii khor... Amiin...

Alhamdulillah... Akhirnya kakakku tersayang semata wayang menikah juga. Huu.. huu..huu...
(tangis bahagia becampur haru T_T)

^^^Pokoknya Every day I Love U All...^^^



Terimakasih Ya Allah
Atas segala cinta yang Engkau berikan...


Negeri Dalam Dongeng

Dunia macet...
Beginilah warna kotaku
Asap knalpot jadi sarapan pagi
Tak berbilang berapa jumlah Hg terhisap
Uhuk.. uhuk...
Batuk! Paru paru sesak
Macet sana sini
Coba tanya, dunia makin maju atau malah mundur?

Kendaraan hilir mudik
ga di darat, laut, udara
Lapisan ozon kian menipis
Dunia tambah panas
Siang hari kulit terasa nyeri
Berbagai penyakit merebak di bumi
Dari penyakit jasadi sampai penyakit ruhani
amazingkah?


Bus kota ribut joget
Guing nguing seperti mobil mabok
Bikin pusing
Supir dan kernet tak peduli
Sana sini sibuk mengais rezeki
Sampai jam sholat lewat
Na'udzubillah...

Para petinggi negeri

Duduk duduk sambil ketawa ketiwi
Besok besok sibuk rapat
Lalu kunjungan jalan jalan sana sini
Buat laporan asal bapak senang
Awal bulan tinggal terima gaji
hhgghhh...

Rakyat pada melarat
Urusan perut tak teratasi
Sibuk berebut di barisan antrian panjang beras murah
Ya.. Ya.. katanya bangsaku bangsa kaya
Kaya sumber daya alamnya
lantas kenapa malah melarat??
Ya... kekayaan yang tertindas
Mirip Negeri dalam khayalan

Cet cet...
Dunia macet
Macet jalan jalannya
Macet pola fikirnya
Macet ekonominya
Macet ruhiyyahnya
end soon etc bla bla bla...

para aktivis lingkungan berteriak
"Heeeeyyy!!! Save the World"

Jangan sakiti alamku
Tanam sejuta pohon yuuuk...

Jaga lingkungan yuuuk...
Back to nature yuuuk...
Bersih bersih yuuuk...

Coba ajak dunia istirahat
Minimal tanpa asap - asap
Biarkan kita semua sehat
tapi.... akankah kembali b
umi yang asri
Lantas, Berapa lama lagi?
Aku bertanya lagi...
Ya... tanya tanya tanpa jawaban pasti
Tentang Selubung Pembungkus Negara Dalam Dongeng
Karena... hanya "Allah Yang Maha Tahu"


Hanya sekedar coretan tangan
Merindukan Pemimpin Bangsa Sejati :(


Thursday, March 01, 2007

Bola Bola Salju di Blog-ku

Dulu sekali... saat pertama kali merencanakan membuat blog, sudah terfikirkan untuk menambah icon salju. Kode bahasa programnya pun sudah ada, tapi karena alasan tidak cocok dengan tipe template, bola - bola salju ini jadi belum sempat mampir di blog-ku. Maklum, belum masuk musim salju katanya hehehe....

Berkat bantuan ukhti 'N, bola - bola saljunya akhirnya bisa turun juga, ditransfer dari langit pulau sebrang.(entah dari langit antah berantah mana hihihi...)
Jazaakillah ya ukhti manis... :)

Mudah - mudahan beberapa bulan lagi ada musim gugur, pake dedaunan + bunga - bungaan ^_^, musim semi, mirip - mirip musim gugur juga kata temen yang di cairo :). Asal ga musim ribut - ribut aja hehehe... amiin... coz sedih juga ampir tiap hari yang di lihat, di dengar di berita - berita TV kebanyakan yang sedih - sedih, saking sayangnya Allah pada bangsa ini, peringatan - peringatan Nya selalu menghampiri. Semoga bangsa ini bisa segera menyadari kesalahan - kesalahan dan bertobat ,sehingga bisa lebih mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan. Semoga kondisi bangsa ini semakin membaik... Amiin...