Wednesday, February 21, 2007

Ketika Cinta Bersemi di Taman Halaqoh

Ku titip pesan lewat asa
Cinta bersemi di taman-taman halaqoh
Bersama guyuran hujan dan terpaan badai
Namun...

Dakwah  ini tetap milik kita...

(Fithri, hidup untuk terus belajar)

(Belajar dari Kiki)

Pesan dari kiki yang membuatku tersenyum :

armelia rizky hidayati kiki:
assalamu'alaikum.hawloooo mb kuu chyank,,, keep semangat


armelia rizky hidayati kiki:
walo kerjaan berat... tapi ridho Allah yang paling penting khan !!!!!


Pagi ini,
kusempatkan mampir ke warnet sebentar. 
Sekedar mengecek pesan-pesan yang mampir di inbox dan YM. 
Ada satu pesan yang membuat hati ini tentram.
Senyum pun kembali merekah.
Sahabat kecilku yang baru saja ku kenal namun sudah mengisyaratkan cinta yang tulus menitip pesan.

Namanya Kiki. Usianya baru 18 tahun. 
Semangatnya tinggi. Wajahnya selalu berseri. Makanya klo cemberut langsung keliatan... 
hehehe...
Biasanya dia memanggilku mbak Fit, mbak Fit... (hehehe... sama aja kayak yang lain)
Aku baru bisa berakrab-akrab dengannya 1 minggu yang lalu sejak sama-sama jadi panitia di perhelatan akbar PKS Expo II Palembang Darussalam seminggu yang lalu. Padahal, kami sudah saling kenal sejak lebaran tahun lalu, ketika aku menemani adik-adik ROHIS SMU 18 Palembang Silaturrohim lebaran.

Sekali lagi... "Kiki -  Kiki" ku.... :)
Ini dia calon akhwat masa depan (wueleeh... dari bayi ampe sekarang memang udah akhwat kok hehehe...)

Ku rekam baik-baik dalam ingatan...
Cerita lika - liku dakwah dan hidupnya...
Cerita lika - liku tentang "liqo" dan amanahnya...
Cerita tentang jaket PKS 100 ribu dapat duanya (hehehe... ga jadi beli biar pun ngebet)
Cerita tentang antri makan siang tuk panitianya (afwaan... mbak suka minta ambilin jatah ^_^)
Cerita tentang hunting buku-buku murah (dan ku temukan "Sukses Mengelola Halaqoh"nya Ust. Satrio Hadi Lubis beserta pesan singkatnya di buku biruku "to fithri : Hidup adalah proses yang bertanggungjawab")
Cerita tentang foto-foto barengnyaCerita tentang senyum manisnya
Cerita tentang Kiki di fans-in orang (hehehe.... afwaan becanda :p)
Cerita bedah buku Ayat Ayat Cinta
Cerita tentang pulang bareng bersama Kiki naik kuda besiku
Cerita tentang 1 minggu bersama "Kiki"
Cerita tentang "I Love this girl"

Kiki...
semoga bisa terus  menjadi bagian dari dakwah..
menjadi mujahiddah di taman-taman halaqoh..
mengharumkan tunas-tunas bangsa..
untuk tegaknya kalimatullah di bumi Nya...
Amiin...

Allahu Akbar




 

Sunday, February 04, 2007

Umar bin abdul Aziz, Sang Pemimpin Sejati

Suatu malam, Umar bin Abdul Aziz yang sedang lembur didatangi anaknya yang ingin membicarakan sesuatu. Umar bertanya, "Apa yang ingin kamu bicarakan? masalah negara (pemerintah) atau masalah pribadi (keluarga)? " Sang anak pun menjawab, "Ini masalah keluarga, ayah". Seketika itu pula lampu dipadamkan dan Umar bin Abdul Aziz mengambil lampu tempel.

Sang anak bertanya kembali "Kenapa lampunya diganti, Ayah, bukankah lampu tadi cukup terang?" Dengan tersenyum Umar menjawab, "Anakku, jika yang dibicarakan masalah keluarga, lampu inilah yang kita punya, karena lampu tadi milik negara dan minyaknya dibiayai oleh negara yang juga uang rakyat. Kalau ayah menggunakan lampu milik negara, berarti ayah sudah menzalimi rakyat. Ayah takut dan malu kepada Allah, karena Allah pasti tahu perbuatan kita"



Menanti pemimpin bangsa sejati