Wednesday, March 05, 2008

Selaksa Cinta dalam Mahabbatullah


Untuk mereka yang berjuang meneguhkan peran sebagai abdi Allah
Untuk mereka yang kan mengokohkan perjuangan di jalan dakwah
Untuk mereka yang perlahan melangkah, bahkan berlari memenuhi seruan Ilahy
Untuk mereka yang kan menyempurnakan iman
Untuk mereka yang kan menggenapkan janji-janji suci

Untuk mereka yang berjuang menjaga kesucian diri
Untuk mereka yang berjuang menempuh hakikat penghambaan
Untuk mereka yang berjuang menyempurnakan syahadat
Untuk mereka yang berjuang melangkah ke gerbang syurga
Untuk mereka yang terpilih menanti detik-detik singasana cinta


Unt
uk mereka yang kan merayakan cinta
Untuk mereka yang kan mendidik generasi penerus risalah nabi
Biar lelahmu, ikhtiarmu menjadi bekal merengkuh cinta
Dalam selaksa kesejukan setelah lama engkau berpuasa
Untuk mereka yang duduk, berdiri, berjalan bahkan berlari dengan sabar dan
ikhlas dalam ikhtiar meniti cinta

---

Fithri


Hari ini saya dikejutkan dengan kabar bahagia, kabar yang sejak lama saya nantikan. Alhamdulillah akhirnya penantian itu bertemu muaranya. Muara pertemuan dimana disanalah dimulainya penyempurnaan ibadah, dimulainya lembar-lembar baru bersama sahabat sekaligus teman setia, dimulainya lembar perjuangan untuk mengarungi terjalnya kehidupan, dimulainya lembar untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan mendidik generasi penerus risalah, dimulainya jalinan cinta kasih yang terajut dengan benang kehalalan dari tempayan mahabbatullah.

Kabar bahagia dari sahabat tercinta, bukan hanya satu, namun dua kabar bahagia datang langsung dari dua sahabat saya. Air mata bahagia bercampur haru tak dapat dibendung. Atau dengan hanya ekspresi kata-kata. Tiada kata selain bahagia, tiada kata selain do’a dan harap ku titip pada Allah, “Barookallah.. wa barookallah..” Ku turut bahagia. Bahagia ketika orang-orang yang kita cintai karena Allah berbahagia. Semoga Allah melimpahkan keberkahannya sejak awal proses hingga detik-detik ijab qobul tiba, hingga sepanjang perjalanan hidup mereka melimpah berkah sakinah mawaddah warohmah hingga akhirat, dan meraih jannah serta dibangunkan istana di syurga Allah. Amiin... Amiin... Amiin...

Barookallah untuk dua sahabatku tercinta di jalan Allah...


The First Message:

For my beloved ukhti Dina Indriani, S.Pd (C M.TP = Calon Magister Tek. Pendidikan) beserta Al Akh Ahmad Murdani, ku lafadzkan selantun do'a terindah untukmu :

Baarokallahu Laka wa baaroka 'alaika wa jama'a bainna kumma fi khoiir... Amiin...


The Seccond Message:

For my beloved, Ukhti "..x.." dan Akhi "..x.." yang sedang dalam proses... semoga Allah memberi kemudahan hingga hari itu tiba, amiin... ;)



Fithri - Love u Coz Allah...

Saturday, March 01, 2008

Karakteristik Muslimah Sholihah

Begitu banyak peran muslimah dalam kehidupan. Seorang muslimah, tidak hanya berperan sebagai anak yang harus berbakti pada orang tuanya saja, namun ia juga wajib untuk belajar dan menimba ilmu guna mengembangkan kepribadiannya. Ia juga mesti sigap terhadap tantangan dakwah ke depan dan mengambil peran sebagai mujahidah dakwah, menjaga kehormatan diri (iffah), berbagi ilmu dengan saudarinya yang lain, meningkatkan tsaqofah dan kafaahnya, bersosialisasi dalam dakwah di masyarakat dan mempersiapkan peran-peran lainnya. Setelah menikah, ia mendidik generasi penerus risalah Nabi, dan tetap berperan sebagai da’iyah di rumah dan lingkungan sekitarnya. Tentunya hal itu dilakukan dalam rangka melaksanakan perintah Allah dan menunaikan segala hak-hak Allah yang diwajibkan kepadanya.

Dalam membentuk kepribadian muslimah sholihah, tentunya tidak hanya diperlukan semangat, keistiqomahan dan perjuangan, namun juga dituntut kesabaran dan keikhlasan. Untuk mewujudkannya, kita tidak berhenti hanya pada pembentukkan muslimah sholihah saja, namun juga muslimah sholihah yang muslihah. Maksudnya, muslimah yang turut melakukan ishlahul ummah (perbaikkan ummat).

Dari beberapa sumber yang saya dapat, setidaknya ada beberapa ciri atau karakteristik muslimah sholihah yang muslihah. Diantaranya yaitu kepribadian yang kuat, keberanian dan kepercayaan diri, berfikir rasional dan tertata, memiliki kemampuan intelektual yang baik, kritis, mampu mengevaluasi, membangun, menghadapi tantangan dan memilih, serta mandiri. Intinya Muslimah sholihah yang mushlihah memiliki semangat dan kemauan yang kuat (Quwatul Iradah) dalam beribadah dan memperbaiki diri, mampu mengarahkan perasaan dan tujuannya hanya untuk Allah, konsisten di jalan dakwah, taat pada qiyadah, imunitas yang tinggi, memiliki kepribadian yang baik sehingga mampu menjadi tauladan, serta memiliki kemampuan emosional, intelektual dan spiritual yang seimbang.

Harmonisasi keseluruhan dari karakteristik tersebut tentunya amat diperlukan guna menciptakan Muslimah-muslimah tangguh yang kelak mampu mengemban misi mulia dakwah. Siap tidak siap, kita harus sigap dengan semua tantangan yang ada, karena mereka yang membenci Islam tentunya sudah mempersiapkan gempuran yang lebih dasyat lagi dengan berbagai media dari waktu ke waktu untuk menghancurkan dan memperburuk citra muslimah. Maka, tak ada kata untuk menolak, terus memperbaiki diri dan bersiap siagalah, bersiaplah dengan segala amunisi dan kekuatan yang ada untuk menyambut seruan, karena tiada seruan yang paling indah selain seruan Allah. Wallahu a’lam bishshowwab.