Thursday, September 20, 2007

Puasa sebagai Wujud Ibadah dan Rasa Syukur kepada Allah SWT

Palembang, 16 September 2007

Tausiyah Romadhon Ust. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A dalam Acara Tausiyah Romadhon dan Deklarasi Calon Gubernur Sumatera Selatan 2008-2013

Dalam kehidupan bersosial, komitmen kepemimpinan merupakan anugerah yang besar yang diberikan Allah SWT untuk menghadirkan sebuah kesuksesan. Komitmen dari sebuah kepemimpinan adalah karunia yang besar dari Allah SWT yang harus kita jalankan sebagai amanah umat. Kondisi ini adalah kondisi yang layak untuk kita syukuri, agar bangsa kita menjadi lebih barookah, adil, makmur, dan sejahtera. Ketika kesempatan itu hadir, kita bisa mengambil langkah tepat untuk melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya. Bila kita bersyukur, maka Allah akan melipatgandakan nikmat-nikmatNya. Sebaliknya, jika kita tidak bersyukur maka kita akan menjadi insan yang nista.

Manusia dalam Al Qur'an dipersepsikan sebagai umat yang beriman. Hal ini merupakan sebutan yang amat terpuji. Namun terkadang pujian itu hilang karena perbuatan nista. Keimanan seorang manusia dinilai mampu menciptakan keamanan dan kenyamanan, baik untuk pribadi, keluarga, dan masyarakat luas. Dan rasa aman dan nyaman salah satunya tercipta dengan berpuasa, karena berpuasa menghasilkan banyak kebaikan yang konkrit

Orang yang beriman adalah orang orang yang mampu memberi rasa aman ditandai dengan suksesnya menjalankan ibadah puasa. Keimanan yang benar akan menghasilkan prilaku yang memberikan keamanan bagi diri, keluarga dan masyarakat. Kesadaran bahwa kita adalah komunitas beriman, langsung nampak dari prilaku keseharian kita dalam kehidupan. Iman terkait dengan tiga kata, yaitu Iman, Aman dan Nyaman. Iman menghadirkan rasa aman, Aman menghadirkan kenyamanan. Sehingga kita bisa menjalankan amanah terhadap umat dan janji kepada Allah dengan sebaik-baiknya.

Namun rasa syukur hanya sering menjadi ucapan verbal semata, yang hanya dihaturkan pada momen-momen hari besar keagamaan saja, seperti isro' mi'roj, dsb. Padahal ungkapan rasa syukur merupakan suatu yang harus kita lakukan secara sadar untuk melaksanakan sukses yang ada guna menggantikan kondisi yang penuh dengan kekhawatiran, menjadi kondisi yang penuh dengan kebahagiaan.

Rosulullah bersabda :

"Telah datang bulan berkah, yaitu bulan romadhon".

Saat itu, puasa baru diwajibkan oleh Rosulullah saw. dimana umat Islam baru berhijrah dari Makkah ke Madinah. Berpindah dari kondisi yang satu ke kondisi yang lain. Dari kondisi tertindas menjadi terhormat, dari kondisi tak dikenal menjadi dikenal, dari kondisi yang bermasalah, menjadi solusi dari masalah. Kesadaran untuk bersyukur merupakan kesempatan emas untuk menempa diri. Rasa syukur dapat diwujudkan melalui prilaku keseharian yang dilakukan secara sadar. Dari Rasa syukur bisa melipatgandakan pahala, namun rasa syukur sering muncul secara tidak sadar. Rasa syukur hanya sering muncul secara spontan dalam ungkapan verbal. Padahal rasa syukur amat diperlukan sehingga kita mampu mengelola segala karunia Allah dengan lebih baik lagi agar bisa menghadirkan manfaat sebanyak-banyaknya bagi manusia.

Kewajiban berpuasa tercantum dalam kitab suci Al Qur'an surat Al Baqoroh-183
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,".

Kewajiban berpuasa ini ditekankan bukan hanya pada umat sekarang, namun juga pada umat-umat sebelumnya. Berpuasa sesungguhnya hasilnya sangat jelas dan konkrit pada generasi sebelum kita, contohnya pada masa Rosulullah dan sahabat. Zaman itu merupakan zaman yang terbaik, karena umat yang benar-benar beriman, umat yang benar-benar berkualitas serta amanah dalam menjalankan perintah-perintah Allah sehingga menghasilkan rasa aman. Mukmin yang sukses adalah jika mukmin yang berpuasa sebagaimana bekal iman. Puasa di bulan Romadhon menghasilkan semangat dan berkah. Maka dari itu berpuasalah, karena bisa jadi Romadhon kali ini adalah Romadhon kita yang terakhir. Hal ini bukanlah sebuah bentuk kepesimisan, namun justru menjadikan kita memiliki harapan yang besar untuk menjalankannya dengan sebaik-baiknya, sehingga kita mampu memaksimalkan seluruh potensi yang kita miliki untuk menjalani amanah ibadah puasa.

Pada momen Romadhon saat ini, rasa syukur tersebut harus dihadirkan, karena puasa merupakan kesempatan emas untuk menempa diri menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat, amanah bagi diri pribadi, keluarga, pemimpin masyarakat muslim, serta bagi seluruh umat manusia.

Wallahu'alam Bishowab.

(Fithri Property - ditulis untuk perjuangan dakwah bersama para ikhwah, http://www.pks-sumsel.org)

Momen - Momen Unik & Menarik Sepanjang Persiapan Acara Tausiyah Romadhon dan Deklarasi Calon Gubernur Sumatera Selatan 2008 – 2013 Hingga Hari H

Palembang, 16/09/07.

Bendera PKS Putihkan Bumi Sriwijaya
Sejak beberapa hari sebelum hari H acara Tausiyah Romadhon dan Deklarasi Calon Gubernur Sumatera Selatan 2008 – 2013 ini, ribuan bendera PKS menghiasi hampir seluruh jalan-jalan utama bahkan sampai jalan-jalan di kelurahan se-Kota Palembang. Diantaranya disepanjang jalan utama Jenderal Sudirman, Jalan Demang Lebar Daun, Jalan Angkatan 45, Jalan Kapt. A.Rivai, Jalan Merdeka, Jalan Ahmad Yani, Jalan Basuki rahmat hingga Jalan R. Sukamto, dan masih banyak lagi. Bahkan hampir di setiap jalan di Kota Palembang, ada bendera PKS. Bendera-bendera ini nampak semakin mempercantik Bumi Sriwijaya. Menggambarkan kesiapan PKS untuk membawa Sumsel menuju era baru, perubahan yang lebih baik. InsyaAllah... Berkibarlah benderaku... Bersih bernurani... Gagah perwira... ^_^

Iring-Iringan Kendaraan Pribadi dan Umum Beratribut PKS di Sepanjang Jalan Masuk dan Jalan-Jalan di Dalam Kota Palembang
Menjelang Acara Deklarasi Ratusan Bus, angkutan kota, dan kendaraan-kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat beratribut PKS melintas dii sepanjang jalan masuk dan jalan-jalan di dalam kota palembang. Konvoi kendaraan ini menarik perhatian masyarakat kota Palembang yang turut menjadi saksi gegap gempitanya Kader dan Simpatisan PKS yang turut meramaikan acara ini. Konvoi kendaraan ini juga berasal dari 14 DPD PKS yang datang dari daerah Kabupaten se-Sumatera Selatan. Konvoi kendaraan dari semua jalan dan segala arah di jalan-jalan kota Palembang ini akhirnya berakhir di jalan menuju GOR Palembang dan di parkir rapi di lapangan Gedung DPRD Sumatera Selatan.

Abang Becak Juga Cinta PKS dan Dukung Pak Syahrial
Jika biasanya abang-abang becak ini mengayuh roda becaknya untuk mengais rupiah demi rupiah
, kali ini putaran roda becak mereka dikhususkan untuk turut memeriahkan acara Tausiyah Romadhon dan Deklarasi Calon Gubernur Sumatera Selatan 2008 – 2013. Abang-abang becak ini menghadirkan keunikannya tersendiri. Dengan semangat tuk gapai ridho Allah di bulan Ramadhon ini, Iringan puluhan becak beratributkan bendera PKS mewarnai jalan utama menuju GOR Palembang. Kibaran Bendera-bendera PKS yang dipasang di becak-becak ini seolah turut memberikan dukungan dan semangatnya kepada seluruh masyarakat SumSel untuk mengenal dan mendukung Partai Masa Depan ini. Becak-becak ini kemudian disusun rapi di sisi kiri dan kanan dari Gerbang masuk hingga kurang lebih 15 m sepanjang jalan masuk menuju Gedung Olah Raga Palembang. Selanjutnya beberapa becak ini digunakan untuk mengantar Calon Gubernur Sumsel 2008-2013 beserta Ketua MPR Ust. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid dan Presiden PKS Ust. Tiffatul Sembiring dari gerbang masuk GOR Palembang, sampai mendekati pintu masuk GOR Palembang dan mendapat sambutan meriah dari semua Kader dan Simpatisan. Pemimpin Merakyat, Dambaan Umat!!!

Semangat Koordinator Lapangan dari Tim Kepanduan PKS mengatur Ribuan Masa Yang Masuk ke Area GOR dan Tribun Atas Gedung Olah Raga Palembang
Meskipun sedang shoum (berpuasa), koordinator lapangan dari kepanduan PKS tetap bersemangat mengatur ribuan masa yang masuk ke Tribun Atas gedung olah raga. Ramainya masa yang ingin ikut serta masuk ke dalam Gedung, tidak mengurangi kekhasan Partai Keadilan Sejahtera yang tetap mengedepankan ketertiban dan kerapian. Sambil menggunakan pengeras suara, sang koordinator sibuk mengatur masa. "DPD Lubuk Linggau sebelah Kiri, DPD Oku Selatan tribun bawah, DPD........di kanan, DPD.........di tribun tengah, DPD..........di tribun kiri". "Masuk antri, Yang rapi, yang tertib... "

Rombongan Pesantren Raudhatul Ulum Saka Tiga Memasuki Area GOR Sambil mendendangkan Sholawat Nabi
Dari Sebuah Mobil Pick Up berbenderakan PKS dan Perwakilan RU, Rombongan Pesantren Raudhatul Ulum Saka Tiga Memasuki Area GOR Sambil mendendangkan Sholawat Nabi sembari berebana. Hal ini menarik perhatian Kader dan Simpatisan yang baru datang maupun sudah berkumpul di Tenda luar GOR untuk menyaksikannya.

Takbir Bergema Menggetarkan GOR Palembang
Hati siapa yang tidak bergetar jika mendengar takbir diteriakan dengan semangat tinggi dan sepenuh jiwa?. Jika memang ada, bertanyalah pada diri, apakah masih ada Allah di sana?. Semoga selamanya IA ada. Amiin... Sepanjang berlangsungnya acara ini, berkali-kali takbir dikumandangkan oleh MC dan Pembicara guna menyemangati Kader dan Simpatisan PKS, dan setiap kali takbir diteriakan, takbir sambutan dari Kader dan Simpatisan PKS lebih menggemuruh lagi menggetarkan setiap kisi-kisi hati bahkan dinding-dinding gedung pun seolah turut menyambut takbir. Terutama pada saat prosesi deklarasi dilakukan, gemuruh takbir penuh semangat ini menjadi saksi berlangsungnya deklarasi. Allahu Akbar!!!... Penduduk langit dan bumi menjadi saksi. Semoga perjuangan ini di berkahi dan meraih ridho Ilahy. Amiin...

Sambutan dari Masa Masing-Masing DPD se-Sumsel terhadap Sapaan MC
Dengan bersemangat, kedua MC, Kak Feri dan Ardhi meneriakkan panggilan pada perwakilan dari masing-masing DPD PKS se-SumSel persis dukungan supporter pada acara-acara audisi di TV. "Mana Perwakilan dari DPD MUBA.....?" Tak kalah semangat, perwakilan dari DPD MUBA pun langsung berdiri sambil melambai-lambaikan bendera PKS dan Bendera Merah Putih serta mengangkat Nama perwakilan DPD-nya sembari turut membalas panggilan MC. Begitu pula ketika DPD DPD lainnya turut disapa oleh kedua MC.

Dukungan PKS melalui Pantun Yang Dibacakan MC
"Oi Bapak-bapak, Ibu-ibu galo-galo,
Jangan lupo pemilu kagek,
Coblos Syahrial Galo-galo"
Petikan pantun di atas hanya salah satu dari sekian pantun berisi dukungan PKS pada Bapak Ir. H. Syahrial Oesman, M.M sebagai calon Gubernur SumSel 2008-2013 yang dibacakan MC. Pantun demi pantun tersebut disambut dengan tepuk tangan meriah oleh seluruh Kader dan Simpatisan PKS yang hadir. Sebagian Kader dan Simpatisan pun turut mengulang-ulang kembali pantun-pantun yang dibacakan MC.

Yang Tua, Yang Muda, Semuanya Ada
Bak kata pepatah "Sejarah selalu berulang". Tumpah ruah masa PKS dari
dua pintu gerbang di GOR Palembang menandakan bahwa PKS milik semua kalangan, dari balita dan anak-anak, remaja, kaum muda, dewasa, bahkan kaum lansia ada hampir di setiap acara-acara yang diselenggarakn PKS. Dan pada acara deklarasi ini, sekali lagi PKS mendapat sambutan yang sangat meriah dari semua kalangan. Dari kaum papah, sampai para Pejabat bersatu menjadi satu. Hal ini semakin menggambarkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera adalah milik semua kalangan dan lapisan masyarakat, tidak membeda-bedakan usia, derajat dan kedudukan.

Anak-anak dan Bayi-bayi Mungil nan Lucu di Acara Deklarasi
Qurrota a’yuun, penyejuk hati... Wajah – wajah polos menggemaskan turut memeriahkan acara ini. Di sana-sini ada saja bayi-bayi mungil dan balita yang turut serta dengan kedua orang tuanya. Di dalam gedung, Azzam, bayi 4 bulan ini dengan tenang duduk dipelukan sang ummi. Di luar gedung, Hafidz, bayi 5 bulan ini terlihat riang dengan para akhwat yang sibuk mengajaknya bermain-main. Azzam dan Hafidz, hanya salah satu balita yang turut serta kedua orangtuanya menghadiri acara deklarasi ini. Di dalam dan di luar gedung masih banyak lagi balita dan bayi-bayi mungil lainnya. Sebagian anak-anak tak mau diam, bermain dan berlari kesana kemari namun tetap tertib, sebagiannya lagi duduk tenang di dekapan ummi atau abinya. Ya... inilah salah satu kekhasan Partai Punya Kita Semua ini, anak-anak pun selalu turut serta di setiap momen-momen kegiatan PKS.

Panitia Konsumsi Sibuk Membagi-bagikan Snack dan Nasi Kotak untuk Berbuka Puasa
Menjelang waktu berbuka puasa, panitia konsumsi dari Kader PKS nampak sibuk membagi-bagikan snack dan nasi kotak untuk ribuan Simpatisan dan Kader PKS yang sudah menanti di luar dan di dalam gedung. "Sabar ya bu... sabar ya pak..." ujar panitia sembari tetap tersenyum.
Wallahu ’alam bishowab

(Fithri Property - ditulis untuk perjuangan dakwah bersama para ikhwah, http://www.pks-sumsel.org)

Ribuan Kader dan Simpatisan PKS Membanjiri GOR Palembang

Minggu, 16 September 2007
Bertempat di GOR Palembang, lebih dari 20.000 Kader dan Simpatisan Partai Keadilan Sejahtera berbondong-bondong datang memadati GOR Palembang. Semangat dan dukungan ribuan kader dan simpatisan PKS ini diwujudkan dalam dukungan kepada Bapak Ir. H. Syahrial Oesman, M.M sebagai calon Gubernur Sumatera Selatan 2008 – 2013. Selain acara Tausiyah Romadhon dan dukungan kepada Calon Gubernur Sumatera Selatan, momen bulan Romadhon ini juga dijadikan sebagai ajang silaturrohim akbar seluruh kader dan simpatisan PKS se-Sumatera Selatan yang dilanjutkan dengan iftor (buka puasa bersama). Hal ini menunjukkan kesolidan suara dan keutuhan Partai Keadilan Sejahtera untuk mendukung Bapak Ir. H. Syahrial Oesman, M.M sebagai calon Gubernur Sumatera Selatan 2008 – 2013, mulai dari tingkat DPRa, DPC, dan DPD se-Sumatera Selatan.

Menjelang Acara Deklarasi Ratusan Bus, angkutan kota, dan kendaraan-kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat beratribut PKS melintas di sepanjang jalan masuk dan jalan-jalan di dalam kota palembang. Selain dari dalam kota Palembang, konvoi kendaraan ini juga berasal dari perwakilan 14 DPD PKS yang datang dari daerah Kabupaten se-Sumsel. Hal ini menarik perhatian masyarakat kota Palembang yang turut menjadi saksi gegap gempitanya Kader dan Simpatisan PKS yang turut meramaikan acara ini. Konvoi kendaraan dari semua jalan dan segala arah di jalan-jalan kota Palembang ini berakhir di jalan menuju GOR Palembang dan di parkir rapi di lapangan Gedung DPRD Sumatera Selatan.


Gelombang lautan manusia yang datang dari dua gerbang pintu masuk Gedung Olah Raga Palembang ini telah membuktikan bahwa Partai Keadilan Sejahtera sebagai Partai berbasis Islam mendapatkan tempat di hati masyarakat Sumatera Selatan. Berbondong-bondong mereka datang dengan berbagai atribut bernuansakan dukungan kepada Partai Keadilan Sejahtera dan Bapak Ir. H Sayhrial Oesman, M.M dari semua kalangan. Dari anak-anak, remaja, hingga dewasa, Bapak-bapak, Ibu-ibu, hingga kaum lansia turut memberikan dukungan dan memeriahkan acara ini. Dari kaum papah, sampai para Pejabat bersatu menjadi satu. Hal ini semakin menggambarkan bahwa Partai Keadilan Sejahtera adalah milik semua kalangan dan lapisan masyarakat, tidak membeda-bedakan suku dan usia, derajat dan kedudukan.

Acara ini turut dihadiri oleh Ketua MPR RI Ust. Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ust. Ir. Tiffatul Sembiring, Gubernur SumSel Bapak Ir. H. Syahrial Oesman, M.M, Ketua DPW PKS Sumsel Ust. Yuswar Hidayatullah, S.P, Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Ust. M. Iqbal Romzi, dan anggota DPR RI dari SumSel Ust. Mustafa Kamal. Turut juga dalam acara ini Ketua-ketua dari masing-masing DPD se-Sumsel.

Terpantau kesibukkan panitia dari Kader-Kader PKS yang bekerja sama, saling membantu untuk menyukseskan serangkaian acara. Meski dalam keadaaan Shoum (berpuasa) sekalipun mereka tetap bersemangat menjalankan amanah masing-masing. Dalam acara ini juga dilakukan penggalangan dana bagi korban gempa Bengkulu-Padang, dan terkumpul lebih dari tujuh juta rupiah yang akan langsung diberikan pada para korban gempa.

Dalam rangkaian acara ini takbir demi takbir menghentak ruangan GOR Palembang. Setiap kali takbir dikumandangkan oleh MC dan Pembicara, disambut kembali dengan takbir yang lebih menggelora dari ribuan Kader dan Simpatisan PKS di Ruang Gedung Olah Raga Palembang. Bahkan sesekali Bapak Ir. H. Syahrial Oesman juga turut meneriakan takbir. Serangkaian acara hiburan juga turut memeriahkan acara ini, diantaranya dari Tim Nasyid Inspirasi, Senandung Hikmah, Shoutul Harokah, Tim Musik Luwai Kota Palembang, Tim Seni dan Melayu Palembang, dan Tim Qosidah Al Munawaroh. Juga tak lupa pula parade rebana dari gabungan Majelis Taklim Ibu-ibu se-Kota Palembang.

Deklarasi ditandai dengan penandatangan kebulatan tekad oleh Bapak Ir. H Syahrial Oesman, M.M sebagai calon Gubernur Sumatera Selatan periode 2008-2013 yang diusung PKS, Ust. Yuswar Hidayatullah selaku Ketua DPW PKS Sumsel, Ust. M. Iqbal Romzi, selaku Ketua MPW PKS Sumsel dan Ust Imam Mansyur selaku Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS Sumsel. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Ketua MPR RI Ust. DR. H. M. Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ust . Tiffatul Sembiring serta Ketua DPD se-Sumatera Selatan.

Wallahu ’alam bishowab

(Fithri Property - ditulis untuk perjuangan dakwah bersama para ikhwah,
http://www.pks-sumsel.org
)

Wednesday, September 12, 2007

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa




Alhamdulillah hi aladzi...
Akhirnya, hamba-Nya yg dho'if ini masih diperkenankan bersua dengan Romadhon yang indah...
Teruslah berjuang wahai saudaraku...
Karena beningnya Romadhon
kan tetap mengalir syahdu

Met menjalankan Ibadah Puasa semuanya...
Mohon Ma'af Lahir dan Bathin
moga Allah limpahkan keberkahan, ampunan, dan berjuta hidayah-Nya
bagi kita semua..

Amiin Ya Allah... :)

Saturday, June 16, 2007

Hati Hati...

"Lain kali lebih berhati hati..."
Begitulah pesan yang tertulis di HP-ku, ya... sebuah pesan berisi tausiyah singkat namun dalam sekali maknanya dari seorang sahabat terbaikku.

Ya, belakangan ini, tepatnya sepanjang 2007 ini banyak nomor - nomor & sms sms tak jelas mampir di HP. Bahkan terkadang ada MissCall2 tanpa nomor (nomor pribadi) juga turut mampir di Hp. Padahal sudah ku usahakan untuk mensafe sebaik mungkin nomor HPku & benar2 menyeleksi orang orang yang kira2 perlu tahu dan tidak perlu. Bahkan berusaha untuk tidak mengusik, mengganggu, misscall2/iseng dan hal hal tak penting sekalipun pada siapa pun. Just for important to do. Ya begitulah aku memanfaatkan HP ku sejak beberapa tahun ini. Namun ternyata, terkadang niat baik kita tidaklah sama dengan realitanya...

Ya... semoga saja tindakan untuk lebih berhati hati ini tidak sia sia. Dan semoga mereka yang berada di tempat yang tak ku tahu dan tak ku mengerti pula maksudnya itu, diberi keikhlasan hati untuk tidak lagi mengusik malam malam tenangku. Ya... semoga saja....

Monday, June 04, 2007

Yang Tertulis dalam Sebuah Kitab

Ketika denting kehidupan mulai dimainkan, ketika setiap lembaran mulai dituliskan, ketika degup perjalanan mulai berdetak sesuai garisan, ketika masa mulai berkejaran, berganti waktu demi waktu, di setiap detiknya, di setiap helaan nafas, di setiap aliran darah, di setiap penglihatan, pendengaran, lisan, besitan hati dan fikiran, serta setiap gerakan kaki dan tangan…

Setiap detiknya berada dalam pengawasan. Setiap langkahnya dalam pengelihatan. Tak ada satu pun yang bisa disembuyikan dari-Nya. Setiap kekuatan berasal dari-Nya, setiap helaan nafas berasal dari-Nya, setiap kemudahan berasal dari-Nya. Maka gantungkanlah harapanmu hanya padaNya.

Di dunia manusia mencari tempat, tempat mereka bernaung meraih kebahagiaan. Dan sesungguhnya kebahagiaan hakiki adalah ketika kelak kita bisa kembali kepada Ilahy dalam keadaan suci lagi bersih layaknya sebuah kertas putih tanpa noda.

Ketika batu ujian datang bertubi, ketika permasalahan hendak tak hengkang dari diri, ketika batu sandungan terasa abadi tanpa henti, terasa hati perih dan hancur, ketika memohon dan meminta pada Robbi, mengharapkan sang kehendak dalam diri dimengerti, seraya memerintah Sang Ilahy, lantas pertanyakanlah pada diri, layak kah kita memerintah Sang Ilahy?

Jikalau semua angan angan dan mimpi hanyalah ada dalam diri, hendak merasakan seluruh ujian adalah abadi, dan akhirnya pahamilah, bahwa tak ada yang abadi, pun untuk setiap ujian ujian yang engkau rasakan, di setiap hari mu, di setiap sisa sisa nafasmu sekali pun, jikalau kau tak mewujudkan cinta dan kasihmu hanya untuk Tuhanmu.

Dan ketika setiap sang surya kembali hadir dalam hidupmu, maka syukurilah setiap detik yang masih IA sisakan untukmu, syukurilah setiap anugerah anugerah yang masih diberikannya untukmu, hingga akhirnya kau mulai mengerti arti cinta-Nya, cinta-Nya yang tak pernah habis – habisnya, tak kan kian usainya, bahkan hingga hari penghabisanmu pun, Ia kan tetap memberi untukmu, .

Saudaraku… bisa kah kau merasakan-Nya, merasakan setiap cinta yang Ia berikan padamu, yang selalu Ia berikan untuk sisa sisa hidupmu, untuk setiap detik detik mu, untuk setiap besitan cahaya iman dan kekuatan yang Ia berikan kepadamu?

Terus dan teruslah mencari ruang, tempat yang mulia di sisi-Nya, jangan berorientasi pada hasil jika belum berusaha, gali lah hingga kau menemukannya, menemukan mutiara di dasar jiwamu sendiri, karena hasilnya bisa jadi tidak saat ini, tetapi nanti…. Ya, nanti…. Yang kita pun tak bisa menebaknya, bisa jadi di dunia ini, bisa jadi di akhirat nanti… maka… jangan pernah berhenti, jangan pernah takut, terus dan teruslah mencari…. Karena kita hanya membutuhkan latihan, tadribat demi tadribat, karena hidup kita adalah latihan, latihan kesabaran, latihan keikhlasan, latihan kesyukuran, latihan demi latihan agar kita menjadi lebih baik lagi, bentangkan tanganmu, lihatlah dunia, lihat lebih dalam lagi, di langit langit malam dan siangmu, di bentangan sajadah alam Tuhanmu, Tuhan kita, Allah Yang Maha Kaya, melalui pandanganmu dan kau bisa menerobos ruang demi ruang, dengan hatimu yang dalam hingga kau siap kembali dalam keadaan bersih lagi suci…

Di sana, ada hamparan bumi yang indah, dan sebuah pelita sebagai penerangnya, benda benda langit yang beredar menurut perhitungan, dan lautan yang mengalir sesuai ketentuan, gunung gunung sebagai pasaknya, serta tumbuh tumbuhan dan bunga bunga nan mewangi, ada lembayung memayungi, berlapis lapis hingga tujuh lapis, dan awan awan yang membawa air, yang Ia berikan sebagai anugerah, semua berada dalam sebuah ketetapan. Di buminya, di dunia yang ia ciptakan untuk manusia, sebagai pelajaran bagi kita.

Dan karena ujian sebenarnya adalah berkah, apa pun bentuknya, berapa pun banyaknya, semua itu adalah latihan dari Allah agar kelak kita bisa menuai keberhasilan, kemenangan yang tak kan ada habis habisnya, karena sudah sunnatullah bahwa “tak selamanya jalanan itu menanjak, karena akan ada turunan dalam setiap tanjakkan”. Bersabar dan berhusnudzonlah selalu pada Allah… ikhlaskanlah semuanya… lalu pejamkanlah sesaat matamu, dan hadirkanlah potret akhirat di dalam hati dan fikiranmu, sesaat saja… hingga kau mampu mengingat kematian adalah lebih dekat dari urat lehermu…

Wallahu a’lam
--Fithri, Lembayung hati di bulan Juli--

------------------

Ketika aku menoleh ke belakang, semakin ku pahami ini adalah anugerah terindah yang IA berikan, bagaimana pun hidup itu akan terasa indah… Jika kita menjalaninya karena Allah… ya… hanya karena Allah…

Sesaat ketika ku pejamkan mata

Cinta Tanpa Syarat

Seorang suami menatap lembut sang istri, senyuman indah pun tersungging di bibir tipis sang istri. Tatapan hangat dan gandengan tangan tak henti-hentinya diberikan. Ternyata sepasang kakek - nenek romantis ini sedang merayakan perkawinan emas mereka. Keluarga besarnya, 5 anak + menantu dan 12 cucu beserta kerabat dan koleganya pun turut hadir. Setelah memotong kue, sang kakek memberikan kata sambutannya karena desakkan para tamu yang menanyakan apa resep awetnya rumah tangga mereka. Sembari terus bergandengan tangan sang kakek pun menjawab pertanyaan tersebut.

“Resep awetnya rumah tangga kakek dan nenek karena cinta kakek pada nenek tulus tanpa syarat. Kakek terima nenek apa adanya, kalo nenek marah, kakek mengalah, kalo kakek yang marah nenek yang mengalah, hingga saat ini terus beradaptasi dan memadukan perbedaan, berusaha untuk saling memahami & mengerti satu sama lain.”
Jawaban kakek pun mendapat sambutan meriah dari anak, cucu dan tamu yang hadir.
Sang nenek terharu dalam tangis bahagianya sembari bersandar di pundak sang kakek. Aih… aih… Kakek dan nenek yang romantis :D

Menjelang malam, di lain waktu dan tempat, di sebuah rumah…
Suasana malam itu terasa damai. Seorang ayah duduk dipinggir tempat tidur anaknya. Kemudian ia bertanya pada anak laki-lakinya yang baru berusia 8 tahun, “Anakku, tahukah apa itu cinta tanpa syarat?” Sang anak pun menjawab polos ”Cinta tanpa syarat adalah ketika ayah membacakan cerita sebelum aku tidur, sambil memelukku, sampai aku tertidur, lalu ayah mengecup keningku, menyelimutiku dan mematikan lampu”. Ucapan si anak dibalas sang ayah dengan kecupan lembut dikeningnya.

Cerita lain,
Seorang PNS baru pulang kerja, kondisinya tampak kuyu dan lelah. Namun ia tetap tersenyum hangat melihat sambutan kedua anaknya yang sibuk berlari-larian mengitarinya. Kemudian Istrinya menyambut di bibir pintu.

”Ayah, sepertinya capek sekali hari ini” ujar sang Istri. ”Sini, abang pijit Yah” ujar si sulung sembari menarik tangan ayahnya masuk. ”Ade juga mau pijitin Ayah” sambung si bungsu. ”Iya.. iya.. boleh..” balas sang ayah. ”Horeeeeee....”

Sang Istri lantas membawa masuk tas suaminya ke kamar kemudian mengambil secangkir teh hangat dan sepiring kue. Mulailah percakapan keluarga kecil bahagia itu. Cerita tentang kecurangan-kecurangan pegawai dan pimpinannya memanipulasi data laporan akhir bulan pun mulai mengalir. Kemudian Sang ayah mengatakan ”Menjadi PNS mesti banyak-banyak istighfar dan sabar, sebab jika tidak ayah bisa membawa rezeki haram ke rumah”. Tak luput cerita tentang sesama teman sekantornya yang berani nerima uang sogokkan dari pengusaha untuk melegalkan surat izin dan pegawai-pegawai yang membawa pulang atau mengambil fasilitas-fasilitas kantor ke rumah.

”Ya sudah Yah, Ayah cari pekerjaan lain saja” Ujar si Sulung diplomatis. ”Ayah tidak bisa sayang....” jawab sang Ayah. ”Kenapa Yah?” tanya si Sulung lagi. ”Karena ayah mencintai pekerjaan Ayah tanpa syarat, untuk pengabdian kepada bangsa dan negara, mengabdi dengan sebaik-baiknya kepada negara juga jihad anaakku, bayangkan jika Ayah keluar siapa yang akan mengingatkan teman-teman Ayah?”. Balasnya. Sang anak manggut-manggut, ”Klo besar nanti dedek jadi PNS, dedek mau jadi PNS kayak ayah aahh...” celetuk si Bungsu.

”Siiip... Mantaaap... anak-anak Ayah tambah pinter...” balas sang Ayah sambil memangku si bungsu. Tawa renyah pun terdengar riang.

Ada banyak cinta tanpa syarat di sekitar kita. Terkadang cinta tanpa syarat itu hadir tanpa disadari. Namun yang terpenting adalah bahwa cinta tanpa syarat adalah cinta yang tulus dan ikhlas karena Allah semata. Jika ia cinta, ia cinta karena Allah, jika ia takut, ia takut karena Allah, jika ia berharap, ia berharap karena Allah.

Lantas, bagaimana cinta tanpa syarat versi kita...? :)

Tuesday, May 15, 2007

Sahabat Alam

Di kala itu,
ketika pelangi muncul di balik awan

sehabis hujan,

sejenak ku terdiam,

teringat masa masa kecil dulu.

Sungguh…
Kebahagiaan,

ada di dalam kedamaian hati…

Teringat sejenak, ketika memori memori masa lalu mulai melompat, aku suka sekali suasana sehabis hujan. Suasana terasa tenang, titik titik air terlihat menetes di dahan, ranting, genting dan pepohonan. Ketika kecil dulu, aku suka sekali memperhatikan hujan, kemudian memain mainkan air yang jatuh di ujung saluran genting atap rumah. Percikan ke sana kemari, bermain main dengan ke-4 saudara2ku, tertawa bersama. hm… sejenak menggumam, mengingat masa masa itu.

Ebi, aku kangen masa masa itu. Ketika kami berlari di pelataran perbukitan di belakang rumah dulu sekali, ketika usiaku masih sangat muda, Ebi, adik laki lakiku selalu bersamaku. Kami bermain bersama, memancing ikan di danau di Bukit belakang rumah, lalu memanjat pohon jambu. “Yuuuuk Fith, liat ke sana… ada danau lain” ujarnya ketika ia sudah pada puncak pohon. Ya… dulu ketika usiaku masih sangat belia. Kami banyak menemukan hal hal baru, bersepeda dan bermain bersama, di dalam hutan, di perbukitan, di pantai, di laut, dan di langit langit siang dan malam, di kepulauan Belitung… tempatku menghabiskan masa kecil dan remajaku.

Bersama Ebi pula, aku sering memandangi langit malam. Kami naik ke atap rumah dan memperhatikan bintang bintang, membagi bagi rasi bintang. Ketika itu terkadang kunang kunang terlihat di balik pepohonan, dan ketika bintang jatuh di bulan april tahun 2001 lalu, Ebi berada di sampingku Ya… secepat kilat, kemudian sinar kecil itu hilang. Dan sebuah buku menjadi sahabatku ketika aku masih duduk di bangku SMP, buku tentang benda benda langit dan rasi bintang. Hingga aku sempat bercita cita ingin setinggi bintang dan terbang ke bintang, menjadi seorang astronot :)..

Ebi, di sini, ketika jalanan masih berliku, ketika hujan masih membasahi, ketika pelangi masih menghiasi, ketika bintang bintang masih menari, ketika rembulan masih menemani, ketika semua masa lalu itu berputar layaknya sebuah video yang sedang diputar, ketika tangan menghamba pada Yang Maha, kita tak pernah tau sampai mana batas usia kita.

Ebi, tak terasa kakak tercinta kita telah menemukan bidadarinya, usia kita pun terus bertambah, kita semakin dewasa, Ayuk menantimu pulang tuk curahkan lagi isi hati, tuk temani lagi hari hari bersama. Di sini, di rumah kita, diantara setiap lembaran lembaran cerita kita, bersama berjuta kenangan kenangan yang tak kan pernah terlupa. Dan untuk sebentuk cinta yang tak kan cukup diungkap hanya lewat kata, dan atas nama cinta…

Ada satu cita cita ku kini, cita cita sederhana, yang ingin sekali ku wujudkan, bertemu Tuhanku, di pelataran langit dan bintang bintang, di sana aku ingin bersujud bersimpuh dikaki-Nya dan memohon…

“Ya Allah, di kaki langit hamba menanti, bertemu Robb – Cinta yang sejati, ampunilah hambaMu ini…”


Teruntuk adikku "Sahabat Alam" tercinta di Bumi Cendrawasih
Kami semua merindukanmu
Semoga Allah melindungimu selalu


Tuesday, May 08, 2007

Merenda Bahagia









Berjuta Hidayah…

Layaknya berjuta bintang bintang di angkasa...

Selamat Datang Cinta...

“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit bertingkat tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?” (Nuh 15 – 16)

Tulisan ini ditulis ketika malam ini diri melihat rembulan tertutup kabut awan. Dalam hati tumbuh sebentuk penghayatan dan penganalogian. Sekedar pemikiran sederhana, sebagaimana Allah menciptakan rembulan malam ini terlihat tertutup awan, di malam malam lainnya, semburat rembulan bisa jadi terlihat jelas dan sinarnya indah benderang. Sehingga apapun kondisinya, rembulan tetap menampakkan wujud kekuatan yang Maha Megah dari Pencipta sang rembulan. Lantas apa hubungan rembulan tertutup awan dan rembulan bersinar terang dengan jalan hidup manusia? Ya… sekedar pemikiran sederhana dari seorang hamba-Nya yang lemah…

Manusia adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan kesempurnaan yang dibekali dengan akal, jasad, dan ruh. Dengan kesempurnaan kesempurnaan tersebut manusia menjalani kodrat penghambaannya. Namun dengan kesempurnaan itu pula ia diberikan kodrat kelemahan. Karena hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah. Ia tak akan memiliki kekuatan apa pun jika tidak memiliki al hub, keterikatan dan cinta yang kuat kepada Robbnya. Dengan kekuatan dan kelemahan itulah manusia disebut sebagai makhluk yang sempurna, karena dibalik kekuatan dan kelemahannya tersimpan kebergantungan yang kuat terhadap Robbnya.

Kelahiran seorang bayi ke dunia yang diawali dengan tangisan, menunjukkan bahwa dalam kehidupannya, manusia akan mengalami banyak ujian ujian hidup. Dengan tangisanlah manusia bisa lebih mengartikan hidup, karena dengan begitu ia bisa merasakan kebutuhannya terhadap pertolongan Robbnya. Dengan tangisan itu pulalah ia bisa lebih menghayati arti setiap detik detik yang ia lalui, dan dari sana pula ia bisa memupuk lebih dalam keimanannya. Makin sering ujian menimpanya, semakin dalam pulalah keimanannya. Semakin kuat pula kecintaannya kepada Allah, hingga setiap masalah dan ujian hidup yang silih berganti datang, ia anggap sebagai bunga-bunga kehidupan bagi orang yang beriman. Karena tak ada hal lain yang ia harapkan selain terselamatnya iman dari segala hal yang menghancurkan. Dengan itu, ia lebih bisa mengasah kepekaan dan ketajaman jiwanya.

Lebih dari itu, seorang muslim yang hanya bergantung pada Allah, hanya mengharapkan cahaya dan pertolongan Allah semata, berharap tumbuh semakin dalam bashiroh, kepekaan dan ketajaman jiwanya. Dengan itu ia bisa berjalan dengan cahaya yang terang benderang, menghidupkan cahaya hatinya yang tak kan pernah redup, bahkan kian benderang dan turut menerangi relung relung jiwa lainnya sehingga bisa menyingkap segala kegelapan dan keterkungkungan manusia dari paradigma berfikir dan hidupnya yang terkadang tertutup kabut. Hanya cahaya Islam lah yang ia yakini mampu menerangi setiap jiwa dan seluruh penjuru bumi. Cahaya Islamlah yang mampu menghidupkan hati yang telah mati, cahaya Islamlah yang mampu menghantar manusia membedakan antara yang haq dan yang batil. Cahaya Allah yang memancar dalam hati orang orang mukmin melahirkan kepekaan dan ketajaman jiwa, hingga bisa melihat kebenaran dari berbagai masalah, mampu membedakan antara petunjuk dan kesesatan, dan antara sahabat dan musuh sekaligus.

Pondasi yang dibangun di atas dasar keimanan yang kuat inilah yang mampu memberikan kemenangan hakiki bagi setiap muslim. Kemenangan hakiki dimana ketika ia sanggup merajai dirinya sendiri dari segala hal yang menyesatkan dan dimurkai Allah. Meninggalkan hal yang Allah murkai adalah sebuah kemenangan. Kemenangan yang terasa manis di hati. Karena dengan itu ia bisa memupuk lebih dalam keimanannya. Dan hendaklah hal ini menjadi tolak ukur bagi seorang muslim dalam menjalani kodrat penghambaannya.

“Allah pelindung orang orang yang beriman. Ia mengeluarkan manusia dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (keimanan). Dan orang orang kafir, pelindung pelindung mereka adalah syaitan, yang mengeluarkan manusia dari cahaya kepada kegelapan. Mereka itu adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.” (Al Baqoroh: 257)

“…Dan bagi Allah lah kemenangan, bagi rosulNya, dan orang orang mukmin….”
(Al Munafiqun: 8)

“Dan tidaklah lebih aku cintai hambaKu yang mencoba dekat denganKu dari pada dia yang lebih memperhatikan perintah fardhuKu. Dan senantiasa hambaKu mendekat kepadaKu dengan melakukan ibadah ibadah sunnah hingga Aku mencintainya.” (Hadits Qudsi).

Semoga Allah menjadikan kita hamba hambaNya yang beriman, yang memperoleh cintaNya, memiliki bashiroh, melindungi kita dari godaan godaan syaitan dan orang orang kafir. Amiin Ya Robbal ‘alamiin… Wallahu a’lam Bi Showab.

Untuk bunga bunga di taman halaqohku
Allah bersama kita...



Bersama malam temaram sujud penghambaan

Ditemani teman setia, My Lovely Nasyid, Shoutul Harokah :)

Ya Allah… masukanlah kami, tercatat sebagai syuhadaMu

Amiin...

Friday, May 04, 2007

Dan Tersenyumlah...

Dan tersenyumlah…
karena hari ini dan hari esok kan lebih baik dari hari kemarin
Dan tersenyumlah…
Karena kemudahan pasti kan segera tiba
Dan tersenyumlah…
Karena beban hidup kan segera usai
Dan tersenyumlah…
Karena cobaan kan terlewati jua


Dan tersenyumlah…
Karena kegagalan kan berlalu pasti
Dan tersenyumlah…
Karena kejenuhan kan menghilang
Dan tersenyumlah…
Karena asa kan tergapai jua
Dan tersenyumlah…
Karena do’a kan terkabulkan pula


Dan tersenyumlah…
Karena kekuatan kan membuka pintu pintu kebaikan
Dan tersenyumlah…
Karena harapan adalah masa depan
Dan tersenyumlah…
Tersenyumlah selamanya
Karena hari hari bahagia kan segera tiba…

Saat tabir Ilahy menuai janji, bertemu dan menatap sang Ilahy :)

Wednesday, April 18, 2007

Kenapa...?

Kenapa aku turut bingung,
serasa ling lung,

ikut ikutan panas dingin,
padahal yang mau nikah kan kakakku
:)

Kenapa aku mesti turut berdebar,
serasa hati turut bergetar,
Ikut ikutan menghitung hari
padahal yang mau nikah kan kakakku
:)

Lantas, kenapa???

--Yang turut menghitung hari--



Maha Suci Allah yang menciptakan manusia berpasang-pasangan

Jakarta, 21 April 2007
Jemy Oktavianto, S.T

dan
drg. Ayumi Sudaryanti


--Baarokallahu laka wa baaroka ‘alaika wa jama’a baina kuma fii khoir… --
amiin

(to: Kak Jemy dan Mbak Ayumi, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rohmah amiin)


Blog, aku mau ke Jkt dulu, sekalian refreshing ke Puncak dan sekitarnya,
kamu jaga kantor baik2 ya… hehehe…

Buat yang pesen pempek... sabar... hehehe

Monday, April 16, 2007

Selaksa Cinta Untuk Ayah dan Bunda

Ayah Bunda…
Nanda ingin berbakti
Dengan segala daya dan kemampuan

Ayah Bunda...
Nanda ingin mengabdi
Dengan segenap kekurangan dan kelemahan

Ayah Bunda...
Nanda ingin memberi
Dengan selaksa cinta dan kasih

Ayah Bunda...
Nanda ingin kembali

Dalam damai dekapan Ilahy


Terimakasih yang tak terhingga untuk Ayah dan Bunda
Untuk setiap cinta, kasih dan pengorbanan tak terbatasnya
Perjuanganku, lelahku, sisa hidupku adalah pengabdian untukmu


Friday, April 13, 2007

Whuaaaah.....

Sejak 10 April lalu, Alhamdulillah udah mulai kerja lagi setelah beristirahat cukup lama dari dunia kerja. Subhanallah... pagi-pagi sekali udah siap siap, beres beres rumah dulu, setelah itu baru bisa pergi... hehehe... maklum, ga ada pembantu :D

Memulai hari ini dengan senyuman, agar bisa melalui sepanjang hari ini dengan kemudahan. Sambil memacu kuda besi, menatap langit langit pagi yang cerah, Alhamdulillah... segala puji hanya milik Allah.

Nyampe kantor diawali dengan salam, teman teman sudah pada mulai beres beres, komputer sudah siap online. Cihuuuuuuyyy.... mulai hari ini online gratis boo...



Buat teman2 sekantor :
Ishbiir ...^_^...

Tuesday, April 03, 2007

Risalah Wanita Shalihah














Wanita dengan kecantikannya
Lebih anggun dari sang surya
Wanita dengan akhlaknya
lebih harum dari minyak wangi

Wanita dengan kelembutan hatinya
Dengan cahaya iman di dalam hati
Dengan kemulyaan dalam hijab
Adalah perhiasan paling indah

Perhiasan wanita
bukanlah pada emas dan mutiara
namun pada dua rokaat di malam hari
Pada puasa di siang hari

Pada sedekah secara rahasia di jalan Allah
Pada air mata yang menghapus kesalahan
Lamanya sujud dalam bentangan sajadah
Dan malu pada Allah ketika melakukan kesalahan

Maka gunakanlah pakaian ketakwaanmu
Niscaya engkau akan menjadi wanita tercantik di dunia
dan bahagia di akhirat
Amiin...

Tuesday, March 27, 2007

Rahasia Langit

Masih lekat dalam ingatan, ketika malam itu bulan sabit bersinar terang, cahayanya nampak di balik kisi kisi ventilasi. Dzikirnya penduduk langit terdengar bergema, mengisi seluruh ruang hati, menggetarkan sukma. Penduduk bumi pun bertasbih memuja mujiNya, dan ketika itu, mata mulai basah, menunduk, makin tertunduk. Malam yang indah, bintang gemintang menari nari di sekelilingnya seraya mengajak bicara untuk jangan bersedih, jangan lemah, jangan takut, dan jangan rapuh, dan biar semua itu menjadi rahasia langit.

Cerita ini ditulis ketika malam malam masih tetap menemani, memberi semangat baru untuk tetap berada di sini, dan masih tetap ingin berada di sini, bersama detik detik sujud penghambaan, berusaha tuk beri yang terbaik untuk – Nya, untuk hidup, hingga diri siap untuk bertemu Robb Yang Mulia, bersama segala sejarah dan kisah hidup. Karena semua manusia punya sejarah, karena setiap manusia punya cerita, karena setiap manusia adalah hamba yang menjalani kodrat penghambaannya. Dan dalam tiap sujud sujud penghambaan itu, akan tetap ada alunan kisah, suka maupun duka, dan biarkan semua mengalir apa adanya, karena bersamanya tetap akan ada senyuman, akan tetap ada kesabaran, akan tetap ada kekuatan dan ketabahan, maka jangan pernah bersedih, jangan lemah, karena masih akan ada cerita baru dan kisah – kisah baik yang akan dilalui.

Hari ini, esok, lusa, atau pun nanti, akan tetap ada. Uraian cerita satu demi satu akan datang silih berganti. Namun tak ada manusia yang tahu apa yang akan terjadi, meskipun hanya satu detik yang kan datang. Karena semua itu "Rahasia Langit", karena semua itu simpanan pengharapan dan hanya tabir langit yang mampu menyingkapkan, tentu saja dengan idzin Tuhan.

Maka, jangan pernah berhenti tuk membaktikan diri pada sang Ilahy, jangan pernah berhenti meski peluh merajai. Jangan berhenti memberikan cinta kepada Ilahy Robbi. Karena kita hanya manusia, hanya pelayan-Nya, maka berusahalah menjadi pelayan yang taat dan setia, agar Dia meridhoi, dan berkenan menerima diri di akhirat nanti sebagai hamba yang bercahaya.





Bersama malam temaram sujud penghambaan



Saturday, March 24, 2007

Nothing Special


hm...
Seruanku masih menderu,
Namun gemanya tak lagi seperti dulu
Layaknya qolbu tak bersulam getar getar riak syahdu

Tanyaku masih tak terjawab...
Dan kini masih tak terjawab
Tentangku... tentang hidup...
Tentang tanya-tanya yang belum terjawab

Keikhlasan...
Akankah masih dipertanyakan
Karena diri masih - masih dan terus belajar
Pengharapan, akan sebentuk perbaikan...

Terkadang sudut muhasabah tak berhujung
Hanya meninggalkan goresan tak benilai
Robb... idzinkan hati hambaMu yang dhoif ini
Hanya terisi diri-MU

Karena diri tak mampu menjadi special...
Karena memang tak ada yang special...

Bismillahirrohmaniirohiim...
Sebatas inilah penghambaan yang bisa hamba persembahkan pada-MU
Allahummaghfiirli... bimbing diri ini tu' terus belajar menghamba pada-MU



Thursday, March 15, 2007

Ketika Roda Harus Tetap Berputar

Sejatinya...
Manusia hanya hamba.
Seorang hamba,
hanya mengikuti apa yang diperintahkan Penciptanya.
------

Sejatinya... Hidup itu sebuah perjalanan. Proses untuk semakin mengenal Sang Khalik, proses untuk mengenal hakikat hidup, proses untuk menjadi manusia yang sempurna dengan segenap ketidaksempurnaan, karena tidak ada yang sempurna selain Allah...

Sejatinya... hidup itu adalah sebuah tadribat. Sebuah latihan yang terdiri dari episode per episode. Setiap episode terdiri dari setiap kisah, dan setiap kisah memiliki banyak sekali hikmah.

Sejatinya... hidup layaknya sebuah oase. Oase yang terkadang nampak jelas, namun tak jarang menampakan kepalsuan. Kepalsuan sendiri nampak karena kita sendirilah yang sering berandai andai, karena pada dasarnya kita tidak tahu. Lantas, siapa yang lebih tahu tentang hakikat oase kehidupan...?
Selain dari pada DIA...

Jalannya roda kehidupan tak selalu bertemu tebing yang terjal, tak selalu bertemu jurang yang curam, tak selalu tertutup kabut yang tebal, dan ketika roda tak mampu menahan batu penghalang, maka selanjutnya retak dan patah bahkan bisa terlepas begitu saja dari penopangnya. Ketika kita tak bisa menahan setiap getir ujian kehidupan, maka apa yang hendak dilakukan?

Sebagian ada yang berlari, sebagian ada yang tegar menghadapi meski getir merajai seluruh isi hati. Manusia makhluk tak sempurna, namun berusaha menyempurnakan dirinya. Terkadang nampak kokoh padahal jauh di dalamnya kerapuhan diam bersemayam. Lantas sesungguhnya apa yang hendak disempurnakan jika bukan iman?

Setiap detik waktu berjalan ada khudu' dan khouf yang bersemayam. Khudu' dan khoufnya mengalir sesuai aliran darah karena merasa ada yang mengawasi. Lantas siapa yang mengawasi selain dari DIA...
Khudu' dan khouf berirama dengan raja' dan harap maka ia akan menjadi sebuah keindahan. Jika keindahan tersebut dibalut dengan tawadhu' dan takwa, maka ia menjadi kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan hakiki yang dinanti nanti sejatinya adalah jika nanti kita bisa menatap wajah 'Sang Ilahy'. Karena itulah kebahagiaan hakiki, di saat kita bisa merajai seluruh keinginan dan segala bentuk nafs yang berada dalam jiwa kita. Sehingga saat tiba waktunya kita bisa menatap wajah agung Sang Pencipta. Lantas, manusia mana yang tidak menginginkannya.

Ratusan bahkan ribuan goresan tak pernah menjadi batu sandungan ketika manusia masih punya iman. Jutaan bahkan milyaran caci maki tak akan jadi penghalang ketika manusia meyakini bahwa ia ada yang mengawasi, ia ada yang melindungi, ia ada yang menguatkan dan mengokohkan.

Lalu... janganlah pernah bersedih hati, dan jangan sia siakan setiap bulir air matamu hanya untuk sesuatu yang fana. Bangkit, lalu berjalanlah perlahan, kemudian berlarilah menuju Allah... biarkan roda kehidupan terus berputar sesuai arah tujuan dan tetapkan satu tujuan dalam azzammu yang kokoh. Terus dan terus... hingga kau temukan ketenangan di sana, jauh di dasar hatimu... bersama Robb-mu, Robb kita bersama...

Waallahu a'lam bish showab

Secercah perenungan dalam setiap lembar sujud
Ya Allah... tetapkan hati kami untuk tetap setia memeluk cinta-Mu
Teruntuk saudaraku yang sedang lara, semoga Allah mengistiqomahkan
Amiin...

Saturday, March 10, 2007

Every Day I Love U

Hari hari bahagiaku...
Takkan terlepas, terurai sedikit pun
Terus mengikat kuat
Di relung relung qolbu
Di ruang ruang memory
Meski terkadang jalanan tak selalu mulus
Namun harapku kan tetap indah...
Dengan Bismillah... I say...

"Every Day I Love U"
(Fithri, bersama di hari - hari bahagia ^_^)
-------------

Duuh... Lutchunya :)

"Dedek... dedek... sini... "
"Ayuuuk.... Yuuk Fiiiit... kejer adek..."
Sambil muter-muter meja di ruang tamu, trus lari lari ke ruang tengah, dapur, balik lagi ruang tamu, teras, truzZz... truzZz... WuzZz... WuzZz... hihihi.

"aduuuh... capeee deeeh..." ujarku
(Sambil bergaya memelas dan mengusap kening, yang selanjutnya diikuti oleh sepupu sepupu kecilku ; "Athuu... thapeee thee.... hehehe...)

Begitulah, tawa ceria sepupu - sepupu kecilku. Setiap bertemu selalu saja ada hal - hal baru yang kudapat dari mereka. Ya... Selalu banyak hal - hal menarik dan indah yang bisa dipelajari dari anak - anak. Qurrota A'yyun... Mata bening yang menunjukkan kebersihan dan kesucian mereka. Kepolosan dan kemanjaan mereka... membuatku tak ingin lekas berpisah. Duhai... sungguh indah dunia anak - anak...

Aku menyebut mereka dengan panggilan - panggilan mesra, panggilan kesayangan "Mujahid - mujahid kecilku". Tiga sepupu lutchuku ini laki-laki. Yang pertama namanya M. Fajriullah, yang ke-dua Ahmad Syahril Azmi, dan si bungsu yang dapet julukan "si bayi bule" (ga tau dari mana datangnya julukkan itu), namanya Ahmad Khoiri Dzikri. Ketiganya lucu - lucu deh... sueeer... lihat aja aksi - aksi mereka di bawah ini.

Awaaas... kepincut, ntar jatuh cinta hehehe... (upz, Astaghfirullah...)









Naah... klo yang di bawah ini beda versi, selain ada sepupu juga ada kakak laki-laki dan adik perempuanku semata wayang, beserta calon kakak iparku. Setelah proses khitbah di Januari lalu, InsyaAllah, Jika tidak ada halangan tanggal 21 April 2007 nanti ke Jakarta lagi menghadiri akad dan walimah kakakku tercinta. Ups...! Semoga Allah memudahkan...

Barrokallahu... Barrokallahu... Barrokallahu wa barroka 'alaika wa jama'a baina kuma fii khor... Amiin...

Alhamdulillah... Akhirnya kakakku tersayang semata wayang menikah juga. Huu.. huu..huu...
(tangis bahagia becampur haru T_T)

^^^Pokoknya Every day I Love U All...^^^



Terimakasih Ya Allah
Atas segala cinta yang Engkau berikan...


Negeri Dalam Dongeng

Dunia macet...
Beginilah warna kotaku
Asap knalpot jadi sarapan pagi
Tak berbilang berapa jumlah Hg terhisap
Uhuk.. uhuk...
Batuk! Paru paru sesak
Macet sana sini
Coba tanya, dunia makin maju atau malah mundur?

Kendaraan hilir mudik
ga di darat, laut, udara
Lapisan ozon kian menipis
Dunia tambah panas
Siang hari kulit terasa nyeri
Berbagai penyakit merebak di bumi
Dari penyakit jasadi sampai penyakit ruhani
amazingkah?


Bus kota ribut joget
Guing nguing seperti mobil mabok
Bikin pusing
Supir dan kernet tak peduli
Sana sini sibuk mengais rezeki
Sampai jam sholat lewat
Na'udzubillah...

Para petinggi negeri

Duduk duduk sambil ketawa ketiwi
Besok besok sibuk rapat
Lalu kunjungan jalan jalan sana sini
Buat laporan asal bapak senang
Awal bulan tinggal terima gaji
hhgghhh...

Rakyat pada melarat
Urusan perut tak teratasi
Sibuk berebut di barisan antrian panjang beras murah
Ya.. Ya.. katanya bangsaku bangsa kaya
Kaya sumber daya alamnya
lantas kenapa malah melarat??
Ya... kekayaan yang tertindas
Mirip Negeri dalam khayalan

Cet cet...
Dunia macet
Macet jalan jalannya
Macet pola fikirnya
Macet ekonominya
Macet ruhiyyahnya
end soon etc bla bla bla...

para aktivis lingkungan berteriak
"Heeeeyyy!!! Save the World"

Jangan sakiti alamku
Tanam sejuta pohon yuuuk...

Jaga lingkungan yuuuk...
Back to nature yuuuk...
Bersih bersih yuuuk...

Coba ajak dunia istirahat
Minimal tanpa asap - asap
Biarkan kita semua sehat
tapi.... akankah kembali b
umi yang asri
Lantas, Berapa lama lagi?
Aku bertanya lagi...
Ya... tanya tanya tanpa jawaban pasti
Tentang Selubung Pembungkus Negara Dalam Dongeng
Karena... hanya "Allah Yang Maha Tahu"


Hanya sekedar coretan tangan
Merindukan Pemimpin Bangsa Sejati :(


Thursday, March 01, 2007

Bola Bola Salju di Blog-ku

Dulu sekali... saat pertama kali merencanakan membuat blog, sudah terfikirkan untuk menambah icon salju. Kode bahasa programnya pun sudah ada, tapi karena alasan tidak cocok dengan tipe template, bola - bola salju ini jadi belum sempat mampir di blog-ku. Maklum, belum masuk musim salju katanya hehehe....

Berkat bantuan ukhti 'N, bola - bola saljunya akhirnya bisa turun juga, ditransfer dari langit pulau sebrang.(entah dari langit antah berantah mana hihihi...)
Jazaakillah ya ukhti manis... :)

Mudah - mudahan beberapa bulan lagi ada musim gugur, pake dedaunan + bunga - bungaan ^_^, musim semi, mirip - mirip musim gugur juga kata temen yang di cairo :). Asal ga musim ribut - ribut aja hehehe... amiin... coz sedih juga ampir tiap hari yang di lihat, di dengar di berita - berita TV kebanyakan yang sedih - sedih, saking sayangnya Allah pada bangsa ini, peringatan - peringatan Nya selalu menghampiri. Semoga bangsa ini bisa segera menyadari kesalahan - kesalahan dan bertobat ,sehingga bisa lebih mensyukuri segala nikmat yang Allah berikan. Semoga kondisi bangsa ini semakin membaik... Amiin...

Wednesday, February 21, 2007

Ketika Cinta Bersemi di Taman Halaqoh

Ku titip pesan lewat asa
Cinta bersemi di taman-taman halaqoh
Bersama guyuran hujan dan terpaan badai
Namun...

Dakwah  ini tetap milik kita...

(Fithri, hidup untuk terus belajar)

(Belajar dari Kiki)

Pesan dari kiki yang membuatku tersenyum :

armelia rizky hidayati kiki:
assalamu'alaikum.hawloooo mb kuu chyank,,, keep semangat


armelia rizky hidayati kiki:
walo kerjaan berat... tapi ridho Allah yang paling penting khan !!!!!


Pagi ini,
kusempatkan mampir ke warnet sebentar. 
Sekedar mengecek pesan-pesan yang mampir di inbox dan YM. 
Ada satu pesan yang membuat hati ini tentram.
Senyum pun kembali merekah.
Sahabat kecilku yang baru saja ku kenal namun sudah mengisyaratkan cinta yang tulus menitip pesan.

Namanya Kiki. Usianya baru 18 tahun. 
Semangatnya tinggi. Wajahnya selalu berseri. Makanya klo cemberut langsung keliatan... 
hehehe...
Biasanya dia memanggilku mbak Fit, mbak Fit... (hehehe... sama aja kayak yang lain)
Aku baru bisa berakrab-akrab dengannya 1 minggu yang lalu sejak sama-sama jadi panitia di perhelatan akbar PKS Expo II Palembang Darussalam seminggu yang lalu. Padahal, kami sudah saling kenal sejak lebaran tahun lalu, ketika aku menemani adik-adik ROHIS SMU 18 Palembang Silaturrohim lebaran.

Sekali lagi... "Kiki -  Kiki" ku.... :)
Ini dia calon akhwat masa depan (wueleeh... dari bayi ampe sekarang memang udah akhwat kok hehehe...)

Ku rekam baik-baik dalam ingatan...
Cerita lika - liku dakwah dan hidupnya...
Cerita lika - liku tentang "liqo" dan amanahnya...
Cerita tentang jaket PKS 100 ribu dapat duanya (hehehe... ga jadi beli biar pun ngebet)
Cerita tentang antri makan siang tuk panitianya (afwaan... mbak suka minta ambilin jatah ^_^)
Cerita tentang hunting buku-buku murah (dan ku temukan "Sukses Mengelola Halaqoh"nya Ust. Satrio Hadi Lubis beserta pesan singkatnya di buku biruku "to fithri : Hidup adalah proses yang bertanggungjawab")
Cerita tentang foto-foto barengnyaCerita tentang senyum manisnya
Cerita tentang Kiki di fans-in orang (hehehe.... afwaan becanda :p)
Cerita bedah buku Ayat Ayat Cinta
Cerita tentang pulang bareng bersama Kiki naik kuda besiku
Cerita tentang 1 minggu bersama "Kiki"
Cerita tentang "I Love this girl"

Kiki...
semoga bisa terus  menjadi bagian dari dakwah..
menjadi mujahiddah di taman-taman halaqoh..
mengharumkan tunas-tunas bangsa..
untuk tegaknya kalimatullah di bumi Nya...
Amiin...

Allahu Akbar