Tuesday, May 15, 2007

Sahabat Alam

Di kala itu,
ketika pelangi muncul di balik awan

sehabis hujan,

sejenak ku terdiam,

teringat masa masa kecil dulu.

Sungguh…
Kebahagiaan,

ada di dalam kedamaian hati…

Teringat sejenak, ketika memori memori masa lalu mulai melompat, aku suka sekali suasana sehabis hujan. Suasana terasa tenang, titik titik air terlihat menetes di dahan, ranting, genting dan pepohonan. Ketika kecil dulu, aku suka sekali memperhatikan hujan, kemudian memain mainkan air yang jatuh di ujung saluran genting atap rumah. Percikan ke sana kemari, bermain main dengan ke-4 saudara2ku, tertawa bersama. hm… sejenak menggumam, mengingat masa masa itu.

Ebi, aku kangen masa masa itu. Ketika kami berlari di pelataran perbukitan di belakang rumah dulu sekali, ketika usiaku masih sangat muda, Ebi, adik laki lakiku selalu bersamaku. Kami bermain bersama, memancing ikan di danau di Bukit belakang rumah, lalu memanjat pohon jambu. “Yuuuuk Fith, liat ke sana… ada danau lain” ujarnya ketika ia sudah pada puncak pohon. Ya… dulu ketika usiaku masih sangat belia. Kami banyak menemukan hal hal baru, bersepeda dan bermain bersama, di dalam hutan, di perbukitan, di pantai, di laut, dan di langit langit siang dan malam, di kepulauan Belitung… tempatku menghabiskan masa kecil dan remajaku.

Bersama Ebi pula, aku sering memandangi langit malam. Kami naik ke atap rumah dan memperhatikan bintang bintang, membagi bagi rasi bintang. Ketika itu terkadang kunang kunang terlihat di balik pepohonan, dan ketika bintang jatuh di bulan april tahun 2001 lalu, Ebi berada di sampingku Ya… secepat kilat, kemudian sinar kecil itu hilang. Dan sebuah buku menjadi sahabatku ketika aku masih duduk di bangku SMP, buku tentang benda benda langit dan rasi bintang. Hingga aku sempat bercita cita ingin setinggi bintang dan terbang ke bintang, menjadi seorang astronot :)..

Ebi, di sini, ketika jalanan masih berliku, ketika hujan masih membasahi, ketika pelangi masih menghiasi, ketika bintang bintang masih menari, ketika rembulan masih menemani, ketika semua masa lalu itu berputar layaknya sebuah video yang sedang diputar, ketika tangan menghamba pada Yang Maha, kita tak pernah tau sampai mana batas usia kita.

Ebi, tak terasa kakak tercinta kita telah menemukan bidadarinya, usia kita pun terus bertambah, kita semakin dewasa, Ayuk menantimu pulang tuk curahkan lagi isi hati, tuk temani lagi hari hari bersama. Di sini, di rumah kita, diantara setiap lembaran lembaran cerita kita, bersama berjuta kenangan kenangan yang tak kan pernah terlupa. Dan untuk sebentuk cinta yang tak kan cukup diungkap hanya lewat kata, dan atas nama cinta…

Ada satu cita cita ku kini, cita cita sederhana, yang ingin sekali ku wujudkan, bertemu Tuhanku, di pelataran langit dan bintang bintang, di sana aku ingin bersujud bersimpuh dikaki-Nya dan memohon…

“Ya Allah, di kaki langit hamba menanti, bertemu Robb – Cinta yang sejati, ampunilah hambaMu ini…”


Teruntuk adikku "Sahabat Alam" tercinta di Bumi Cendrawasih
Kami semua merindukanmu
Semoga Allah melindungimu selalu


No comments: