Mendung dikala itu
Ketika kedua kakinya melangkah dengan gontai
Paras wajahnya sayu
Tatapannya kosongMenyiratkan kepedihan
Tubuhnya melangkah lemah
Masih nampak tetesan-tetesan bening pada kedua pipinya
sesekali kepalanya mendongak menatap langit
Langit tak berbicara, hanya nampak kabut kelabu
Mendung dikala itu
Di saat sesosok tubuh berjalan
Melangkah di tengah hujan
Menerobos setiap tetesan
Terus melangkah
Lalu berlari
Semakin kencang
Dalam nafas yang tak beraturan
Menempuh jarak Melibas waktu
Dan kemudian ia roboh
Di saat hujan dan guruh
Makin menderu
Mendung di kala itu...
(Lelaki di dalam hujan)
No comments:
Post a Comment