Friday, April 28, 2006

Dzikir Alam Semesta

Laut pernah berbisik kepada pasir, bahwa ia sedang bertasbih.
Lewat sentuhan lembut gelombang, yang memecah bibir pantai.
Pepohonan pernah berbisik kepada tanah dan rerumputan, bahwa ia sedang bertahmid.
Lewat sentuhan angin, yang menggoyang anggun ranting-rantingnya. Bintang-bintang pernah berbisik kepada rembulan.
Bahwa ia sedang melafadzkan kalimat tahlil, melalui pantulan kedipan sinar kecilnya.
Dan langit biru pernah bercerita, bahwa ia menyaksikan setiap peristiwa yang terjadi di alam semesta.
Alam semesta berdzikir kepada Allah.

Saudaraku, langit dan bumi bagaikan pasangan sejati, saling berbagi cerita tentang apa-apa saja yang terjadi diantaranya. Saudaraku, bumi dan langit saling bahu-membahu menjaga apa yang ada didalamnya. Mereka bekerja sama bagaikan sebuah tim yang selalu siap untuk para penghuninya. Mereka menjadikan dirinya, sebagai pelajaran bagi semua makhluk yang ada di dalamnya. Slalu siap sedia untuk memberikan apa saja yang dibutuhkan oleh penghuni mereka.

Ia, Robb, Pencipta alam beserta isinya. Maha pemberi cinta tanpa batas. Segalanya tersedia di hamparan bumi yang luas, karena ada cinta dari Nya Yang Maha Agung. Ia jadikan apa yang ada di bumi maupun di langit sebagai nikmat bagi manusia. Semua Allah beri pada kita tanpa pamrih sedikit pun. Bila kita menginginkan sesuatu, kita tinggal mengambil dan mengolahnya dari bumi ini. Asal kita mau berusaha. Apapun bisa kita peroleh. Karena sejatinya, bumi beserta isinya diciptakan untuk di olah dan dipergunakan manusia dengan sebaik-baiknya. Bahwasanya di antara bumi dan langit, terkandung jutaan, bahkan milyaran hikmah yang bisa di perlajari oleh manusia. Allah berikan desah nafas, detak jantung, mata yang bisa melihat, kaki yang bisa berjalan, tangan yang bisa menggenggam, keluarga, teman-teman, dan nikmat lainnya, yang tentunya tidak bisa kita urai satu persatu.

Baca selanjutnya

“Tuhan, aku selalu memujiMu dengan pujian yang kekal , sebagaimana sifat kekalMu. Aku memujiMu dengan pujian yang tiada bertepi, kecuali hanya Engkau Yang Maha tau. Aku memujiMu dengan pujian yang tiada batas, kecuali jika Engkau menghendaki batasnya. Aku selalu berusaha memujiMu, sebab tiada pahala yang akan didapat oleh pemuji, kecuali bersama ridoMu...”

(Aku, disaat alam bercerita)

No comments: