Tuesday, June 27, 2006

JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN

Banyak jalan menuju kebahagiaan. Sebagian beranggapan bahwa kebahagiaan bisa diraih dengan banyaknya harta, kedudukan yang terpandang, dan popularitas yang pantang surut. Tak heran bila manusia berlomba-lomba mendapatkan itu semua, termasuk dengan menggunakan segala cara. Lantas apakah bila seseorang sudah bergelimpangan harta benda, kaya raya, terpandang, dan terkenal otomatis menjadi orang yang selalu bahagia? Ternyata tidak! Bagaimana cara meraih kebahagiaan hakiki?!
Semoga masukan-masukan di bawah ini bermanfaat:

1. Beriman dan beramal shalih.
Allah berfirman:
"Siapa yang beramal shalih baik laki-laki dan perempuan dalam keadaan ia beriman, maka kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan kami akan membalas mereka dengan pahala yang lebih baik dari pada apa yang mereka amalkan." (An Nahl: 97)

2. Banyak mengingat Allah (dzikrullah)
Dengan dzikrullah akan diperoleh kelapangan dan ketenangan, sehingga akan menghilangkan kegundahan. Alah berfirman :
"Ketahuilah dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang." (Ar Ra’d: 28)

3. Bersandar kepada Allah dan tawakal padaNya, yakin dan percaya kepadaNya, dan bersemangat untuk meraih keutamaanNya

4. Berbuat baik kepada makhluk dalam ucapan maupun perbuatan dengan ikhlas kepada Allah dan mengharapkan pahalaNya
Rosulullag saw bersabda " "Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan setiap thlil adalah sedekah. Demikian pula amar ma’ruf merupakan sedekah, nahi mungkar adalah sedekah… " (Tafsir Al Karimir Rahman, hal 202)

5. Menyibukan diri dengan mencari dan mempelajari ilmu yang bermanfaat.

6. Mencurahkan perhatian dengan apa yang sedang dihadapi diserta permintaan tolong kepada Allah (berdo’a), tanpa banyak berangan-angan terhadap perkara dunia karena akan menimbulkan kegelisahan akibat rasa khawatir/takut menghadapi masa depan.

7. Tidak terus meratapi kegagalan dan kepahitan masa lalu karena apa yang telah berlalu tidak mungkin dapat kembali lagi
Rosululllah saw bersabda :
"Bersemangatlah untuk memperoleh apa yang bermanfaat bagumu dan minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah. Bila menimpamu suatu (perkara yang tidak disukai) janganlah engkau berkata : "Seandainya aku melakukan ini niscaya akan begini dan begitu", akan tetapi katakanlah: "Allah telah menetapkan dan apa yang Dia inginkan Dia lakukan" karena sesungguhnya kata seandainya… itu membuka amalan syaithon." ( HR Muslim)

8. Senantiasa bersyukur dengan menyebut dan mengingat nikmat yang diberikan Allah, baik lahir maupun batin. Bahkan untuk musibah sekalipun. Karena Sesungguhnya musibah itu terlalu kecil bila dibandingkan dengan kenikmatan yang Allah berikan.

9. Tidak meremehkan nikmat Allah dengan selalu melihat orang yang di bawah kita dari sisi kehidupan dunia misalnya dalam masalah rizki. Rosulullah saw bersabda :
"Lihatlah orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang yang di atas kalian karena dengan (melihat ke bawah) lebih pantas untuk kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah limpahkan kepada kalian." (HR Bukhori dan Muslim)

10.Tidak mengharapkan balas budi atau bahkan ucapan terimakasih ketika melakukan sesuatu untuk manusia, namun berharaplah hanya kepada Allah. Allah berfirman :
"Kami memberi makan kepada kalian hanyalah karena mengharap wajah Allah, kami tidak menginginkan dari kalian balasan dan tidak pula ucapan terimakasih." (Al Insan:9)

"Ya Allah, perbaikilah bagiku agamaku yang agama ini merupakan penjagaan perkaraku, dan perbaikilah bagiku duniaku yang aku hidup didalamnya, dan perbaikilah bagiku akhiratku yang merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam seluruh kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatan bagiku dari seluruh keburukan." (HR. Muslim)
Wallahu ta’ala a’lam bish shawab

(Dari Majalah Asy Syariah, No.12/1425H)

No comments: