Kita mungkin sudah terbiasa mendengar kata "kutu". Ya, kutu adalah salah satu jenis hewan yang berbentuk kecil dan termasuk jenis serangga, entah itu serangga air atau pun serangga yang hidup di darat. Menurut sumber yang saya baca melalui salah satu situs yang menyediakan beragam informasi, (ga papalah saya co-pastein disini, minimal untuk mengulang sedikit pelajaran biologi di masa sekolah dulu, hehe..) dalam arti lebih sempit kutu adalah serangga yang tidak bersayap dan berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang melompat, ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap, kebanyakan ordo Phtiraptera yang semuanya adalah parasit). Dalam bahasa Indonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari kerabat wereng (ordo Hemiptera) dan beberapa anggota ordo Coleoptera. Berikut adalah beberapa kelompok hewan yang memakai nama kutu:
* kutu air (anggota Crustacea)
* kutu beras, hama pada biji-bijian yang disimpan
* tuma/kutu kepala/rambut
* kutu kucing, parasit pada kucing
* kutu anjing, parasit pada anjing
* kutu burung, parasit pada burung/unggas
* kutu daun, hama tumbuhan
* kutu perisai, hama tumbuhan
* kutu putih, hama tumbuhan
* kutu bubuk, hama kayu
* kutu buku (pemakan buku)
* kutu loncat.
(sumber: wikipedia.org)
Sebagian dari kita menganggap kutu adalah binatang yang menjijikan. Sebagian lagi beranggapan bahwa kutu adalah hewan parasit atau hama yang merugikan. Tidak jarang para petani mengalami kerugian gara-gara ulah si kutu karena kutu-kutu ini memakan buah, bunga, batang, dan daun tanaman. Bagi manusia sendiri, kutu hidup sebagai parasit yang merugikan, menghisap darah, dan menimbulkan penyakit. Yang paling heboh kalau ketemu kutu biasanya ya anak-anak, ada yang suka pada beberapa jenis kutu tertentu dan malah asyik memainkannya, kepik (termasuk jenis kutu) misalnya. Dulu murid laki-laki saya di Sekolah lama suka sekali mencari hewan kepik dan memainkannya. Namun, ada juga yang takut dan geli melihat hewan satu ini. Saya sendiri, sangat suka menggambar kepik. Yang paling mudah terdeteksi dalam keseharian kita adalah rasa gatal pada kulit jika terkena serangan kutu. Tapi ternyata tidak semua kutu merugikan loh. Ada juga kutu yang membantu proses penyerbukan tanaman meski jumlahnya amat sedikit alias lebih banyak merugikan.
Nah, kali ini kita bukan akan membahas hewan kutu itu sendiri melainkan istilah-istilah yang menggunakan kata kutu. Yup!, kata kutu ini sudah mengalami perluasan makna. Di kehidupan keseharian kita, istilah kutu biasanya diidentikan dengan orang-orang yang keranjingan atau kecanduan sesuatu. Memang tidak sedikit istilah-istilah yang kita kenal menggunakan kata kutu. Dari yang berkonotasi positif sampe yang negatif. Kalau istilah kutu buku (istilah untuk orang yang gemar membaca buku) mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Atau (maaf) kutu kupret misalnya, (istilah lain untuk orang yang mau bilang "Sialan lo!"). Nah, kalau istilah kutu kupret ini pertama kali saya dengar dari rekan kerja di Pulau Jawa dulu, karena seingat saya di Palembang ga ada yang suka bilang kutu kupret, hehe. Sekarang saya menemukan istilah baru dengan menggunakan kata kutu akibat hasil pengamatan saya di lingkungan sekitar. Bisa ngga ya, istilah ini saya patenkan sebagai hasil temuan saya sebelum nanti di patenkan negeri tetangga?!, hihihi..
Kutu On line
Salah satu istilah untuk orang yang keranjingan on line. Hidupnya bagaikan lirik lagu Saykoji, on line 24 jam nonstop. Paling tidak, hal ini memang sudah membumi. Saat ini On line adalah hal yang biasa. Mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi, ada sebagian dari manusia jaman sekarang yang tidak bisa lepas dari on line. Apa lagi kalangan mahasiswa. Coba deh baca lirik berikut ini. "Siang malam ku selalu menatap layar terpaku untuk on line on line on line on line, jari dan keyboard beradu pasang earphone dengar lagu aku on line online on line on line. Tidur telat bangun pagi pagi nyalain komputer online lagi, bukan mau ngetik kerjaan e-mail tugas diserahkan, tapi malah buka facebook padahal face masih ngantuk, beler kayak orang mabuk, pala naik turun ngangguk-ngangguk sambil ngedownload empitri, colok i pod usb kiri ngecekin postingan forum apa ada balesannye?, biar belum sikat gigi belum mandi tapi kalo belum on line paling anti liat friendster, myspace, youtube me and him, everybody you too".
Keturunan Kutu On Line
Nah, kutu online ini juga bekembang biak. Dia punya banyak anak, diantaranya Kutu Facebook, Kutu Plurk, Kutu Twitter, Kutu Friendster, Kutu Youtobe, Kutu Games, Kutu Chatting (kembarannya Kutu YM, Kutu MIRC, etc), ada lagi yang mau menambahkan?.
Istilah diatas adalah istilah-istilah untuk orang-orang yang keranjingan FB, plurk, twitter, friendster, Youtobe, Games, YM, MIRc, dan sebagainya. Kalau ada yang mau bikin lirik lagu, saya rekomendasikan lirik berikut ini, silahkan diedit, "Saban hari kerjaannya ga jauh-jauh dari on line, tiap menit ganti status, ada yang koment, koment balik, hati sueneng bukan maen, pas gebetan ikut-ikut koment. Ada yang nyari uang, nyari pacar, nyari jodoh, nyari popularitas, sampe nyari mangsa.. hiii.. suereem ya.."
Ngeri juga ya, kalau dah keranjingan on line. Ibarat kecanduan morfin, ekstasi, dan obat-obatan terlarang lainnya. Memang, kemajuan teknologi itu ibarat pisau. Jika diasah, akan semakin tajam. Jika tidak, ya menumpul. Tergantung kitanya, mau mengasahnya kepada hal yang positif, atau sebaliknya, mengasahnya untuk hal yang negatif.
Seperti kita tahu, pisau jika diasah dan digunakan sebagaimana fungsinya maka akan sangat berguna, untuk memotong bumbu dapur, buah-buahan, kue, daging, dan sebagainya misalnya. Sebaliknya, jika diasah untuk menyakiti atau bahkan membunuh orang lain, maka ia pun akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Seperti pelaku kriminal yang saban hari mengisi line berita-berita kriminal negeri ini. Begitu juga media on line. Jika dipergunakan sesuai fungsinya dan diarahkan kepada hal yang positif, maka kita pun akan memperoleh banyak manfaatnya. Seperti kita tahu, banyak orang yang mendapatkan penghasilan dari berbisnis on line, on line yang halal tentunya. Kalau tidak benar-benar bisa menggunakannya dengan baik, bisa terjerumus ke hal-hal yang negatif karena banyak sekali pengaruh negatif dari media internet/teknologi ini jika tidak benar-benar bisa memanage diri dalam menggunakannya.
Terakhir, jangan sampai media on line (internet) ini membuat kita lalai dari mengingat Allah. Gara-gara online jadi melalaikan sholat atau bahkan jadi lupa sholat, misalnya. Waah.. bahaya banget tuh.
ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبونهم كحب الله والذين آمنوا أشد حبا لله
“Diantara sebagian manusia ada yang menjadikan tuhan-tuhan tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah.” (QS. Al Baqarah, 165).
No comments:
Post a Comment