Thursday, December 30, 2010

Biarlah Takdir itu Berakhir Indah 2

Cinta Menuntut Pengorbanan

Kasih manusia kadang bermusim
Sayang manusia tiada abadi
Kasih Tuhan, tiada bertepi
Sayang Tuhan, janji-Nya.. pasti
(Kasih Sayang by Raihan)

Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya hati-hati bani Adam seluruhnya berada diantara dua jemari dari jari jemari ar Rahman bagaikan satu buah hati yang Dia swt memperlakukannya sekehendak-Nya.” Didalam riwayat Ibnu Majah disebutkan,”Tidaklah ada satu hati kecuali dia berada di antara dua jari dari jari jemari ar Rahman, jika Dia berkehendak maka Dia akan meluruskannya dan Jika Dia berkehendak maka Dia akan menyimpangkannya.”

Seorang teman menulis di status Facebooknya,

Cinta adalah gagasan dan komitmen jiwa tentang bagaimana membuat kehidupan orang yang kita cintai menjadi lebih baik. Jika kamu mencintai seseorang dengan tulus, ukuran ketulusan dan kesejatian cintamu adalah apa yang kamu berikan padanya untuk membuat kehidupannya menjadi lebih baik. Maka kamu adalah air. Maka kamu adalah matahari. Ia tumbuh dan berkembang dari siraman airmu. Ia besar dan berbuah dari sinar cahayamu. Dia selalu menginginkan yang dicintainya terus tumbuh menjadi baik... baik.. dan terus lebih baik.

Begitulah.. Alhamdulillaah.. akhirnya saya bisa memaknai apa itu cinta yang hakiki. Bukan sekedar karena ketampanan atau kecantikan wajah semata. Namun lebih dalam dari itu, yaitu jika kita mampu membawa kehidupan orang yang kita cintai menjadi lebih baik. Ya Alhamdulillaah.. syukurku tak henti-hentinya terhatur, meski bagai menjadi korban karena harus mengalami sakit hati berkali-kali, namun Allah telah mengamanahiku tugas itu. Tidak semua orang diamani tugas seperti itu, berat dan berliku. Itu berarti Allah sudah mengukur batas kekuatanku untuk menghadapi ujian itu. Sebuah kehormatan yang tidak setiap akhwat mendapatkannya. Alhamdulillaah.. aku telah membantu saudaraku tersibghohi warna-warna Ilahy. Meski pun tak jadi, kini dia mengikuti kajian pekanan sudah hampir setahun.

Alhamdulillah.. saya bersyukur dan tetap mengambil sisi positifnya. Meskipun tidak jadi, secara tidak langsung saya sudah membantunya melakukan persiapan untuk menikah. Bisa jadi, ia harus bertemu saya dulu sebelum bertemu jodohnya. Ya.. mungkin jika tidak bertemu saya, sampai saat ini ia belum cukup persiapan untuk menikah karena karakternya yang seperti itu. Mungkin juga jika bukan bertemu dengan saya, belum tentu ada perempuan lain yang sanggup tahan menunggunya melakukan persiapan selama satu setengah tahun. Lama dan berlarut. Tak mengapa.. walau pun tak jadi, saya sudah membantu saudara. Alhamdulillah.. sekarang ia sudah cukup persiapan, antar-antaran, mahar, dan sedikit tabungan.

Terima kasih.. melalui engkau, aku mengenal apa itu mencintai dan dicintai. Terima kasih.. melalui engkau, aku mengenal apa itu sakit hati bertubi-tubi. Meskipun hati itu layaknya barang yang terkorban karena harus menanggung perih yang bertubi, namun cinta tetaplah cinta bukan?, ia memegang perannya sendiri. Peran membantu saudara menjadi lebih baik lagi. Semoga kita istiqomah di jalan ini. Aamiin..

Ia Tak Mencintaiku
Aku belajar tentang cinta. Bahwa cinta itu menuntut pengorbanan. Namun aku terlambat menyadari, bahwa cintanya padaku tidaklah sekokoh pohon yang akarnya menghujam ke dasar bumi. Ya.. manusia memang mudah tertipu, seperti aku, yang kini menyadari bahwa mungkin.. aku telah tertipu.

Terkadang hati itu terlalu dalam sampai kita sendiri tak sanggup menyelaminya. Astaghfirullah.. ampunilah kesalahan-kesalahan kami ya Allah.. ampunilah hamba atas kekhilafan ini. Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi ‘ala Diinika (Wahai (Allah) Yang Membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku diatas agamamu). Saya tak boleh begini. Saya harus bangkit dan benar-benar memulai segalanya dari nol lagi, terutama pekerjaan. Jika melihat pengorbanan yang saya lakukan demi ta’aruf ini, pastilah hanya su’udzhon yang tersisa. 3 kali kehilangan pekerjaan demi untuk mempersiapkan semuanya. Kini saya harus memulai segalanya dari awal lagi. Memulai hidup yang baru dengan semangat baru pula. Ah.. semoga semua berakhir dengan indah. Terima kasih untuk semuanya.

Wallahua’lam bishshawwab.

Ya Allah.. karuniakanlah kepada hamba suami (jodoh) yang terbaik di sisi-Mu, suami yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, dunia, dan akhirat. Aamiin..

Ya Allah warnai hidupku dengan selalu rindu padaMu, rindu pada RasulMu, rindu pada hamba-hambaMu yang Kau cintai, rindu untuk bertemu di syurga bersama para Nabi dan Syuhada.

Semoga Allah selalu mengikatkan dalam tali ikatan ukhuwah yang tidak akan pernah terputus hingga Allah mempertemukan kita di JannahNya... Rabb, eratkan ukhuwah di antara kami, tarbiyahkan kami dengan kelembutan dan kasih sayang Mu. Yakinkan kami pada jihad di jalan Mu. Selamatkan kami dengan keikhlasan amal padaMu. Jadikan kami ahli syurgaMu.

PadaMu Rabbi, ajarkan kami bagaimana berpikir sebelum bicara, untuk menerima sebelum menuntut, untuk tersenyum disaat kecewa, untuk tenang dikala gundah, untuk diam dikala gaduh dan bersahaja di atas kebenaran.

Rabb, ajari kami tesenyum meski berat pundak memikul beban, ajari kami berlapang dada meski banyak hal yang menyesakkan jiwa, ajari kami rendah hati karena Kaulah yang Maha Tinggi, bantu kami bersabar ya Rabb, sungguh beratnya perjuangan ini tak sebanding dengan manisnya surgaMu.

Aamiin Ya Allaah Ya Robbal’aalamiin.
Potongan Cerita Hati - Fithri Ariani

No comments: