Monday, February 15, 2010

Tahajud Rindu



Malam-malam berlalu. Detik usia berkurang satu per satu. Hiruk pikuk dan gaduh dunia melalaikan jiwa-jiwa pemburunya. Tak jarang hela nafas terbuang sia. Namun bagi para pencinta, malam adalah waktu terindah yang dinanti, kehadirannya laksana pelepas dahaga akan cinta terdalam pada Sang Kekasih. Disana tak ada takut, tak ada ragu, tak ada sepi, krn hati bersorai menyambut uluran cinta Kekasih Tertinggi. Disana tak ada cerita tentang luka dan patah hati, tak ada kisah tentang sayap-sayap patah apa lagi tepukan Sebelah tangan. Tak ada kisah tentang air mata yang berderai-derai karena duka ujian, karena disana cinta tak pernah mengenal sayap-sayap patah, apa lagi tepukan sebelah tangan. Disana semua cinta terbalaskan, semua do’a terkabulkan. Disana hanya ada kebahagiaan karena jiwa memeluk erat cinta Sang Maha Pemberi Cinta. Jikalau pun ada air mata, hanya karena seruan agung menyambut pahala dan ladang amal sholih. Karena seberat apa pun ujian, pasti mengandung kebaikan. Dan semua kisah mengandung hikmah, Allah telah mengukur dan mengaturnya, kepada siapa IA akan memberikan ujian tersebut.

Ketika hidup hanya disandarkan kepada Allah dan dijadikan sarana ibadah kepadaNYA, semua keluh kesah, duka karena ujian dan musibah menjadi mentah karena segala ketentuan Allah menjadi baik adanya. Menjadi ladang pahala dan amal sholih yang tiada bandingnya. Tahajud-tahajud rindu itu pun bertemu muaranya. Berpeluh kisah laksana cahaya keshalihan yang meramaikan surga. Merekalah para pencari kesejatian dalam penghambaan, merekalah para perindu kenikmatan tiada tara yang dijanjikan. Merekalah jiwa-jiwa yang membahasakan rindu dalam tahajud akan kuasa Tuhan. PadaNYA cinta tercurah, padaNYA rindu bertaut, padaNYA asa senantiasa terjawab. Lewat khusyuknya sujud dan syahadat tahyat yang mesra.

Menyatalah cinta pada setiap helaan nafas. Dalam lantunan ayat suci dan dzikr, ketika menanti panggilan mulia melalui adzan di shubuhnya yang syahdu.

Ya Allah.. jadikanlah malam-malam hamba sebagai malam cahaya dan terbenam dalam rindu tahajud kepadaMU.

Bumi Mutiara, 03.00 wiib. 21 Shaffar 1431 H – 05 Februari 2010

No comments: